Dewa menggosok-gosokan kedua telapak tangannya yang terasa dingin sejak dirinya selesai mandi tadi.kini cowok itu sedang menunggu Mamah nya di meja makan untuk mengantarkannya ke sekolah,semalam Ranjani berjanji akan mengantarkan Dewa ke sekolah nya karna hari ini adalah ujian terakhir sebelum Dewa lulus dari SMP nya.
"Mamah mana bi?kok lama banget" ujar Dewa kepada Ratna,pembantu yang bekerja di rumahnya.
"Loh,nyonya sudah berangkat kerja dari tadi tuan muda" balas Bi Ratna sambil menyajikan sereal di meja makan.
"Gamungkin bi,semalam Mamah bilang mau antar Dewa ke sekolah,coba bi panggilin mamah di kamar" Dewa menatap mata Bibinya dengan tatapan penuh harap.
"Gaada tuan muda,tadi nyonya berpesan kepada saya untuk mengantarkan tuan muda ke sekolah."
Dewa berdecak sebal,ia segera mengambil tas nya dan berjalan keluar rumah.
"Tuan muda dimakan dulu serealnya,nanti lemas loh waktu di kelas" Panggil Bi Ratna sambil mengangkat mangkok berisi sereal itu.
Tanpa sepatah kata apapun, Dewa segera menaiki mobilnya.
"Cepetan bi,nanti dewa telat!"Sentak Dewa yang moodnya sedang tidak baik karna dibohongi oleh Mamah nya.
"Iya sebentar tuan muda"
Bi Ratna yang mendengar hal itu segera meletakan roti kedalam tempat bekal Dewa,ia ingin Dewa memakannya karna tadi Dewa belum sempat sarapan."Nanti disekolah tuan muda makan rotinya ya,tuan kan belum sarapan" Ujar Bi Ratna sambil memberikan bekal itu kepada Dewa.
Dewa mengangguk mengiyakan dan menyuruh Sopir pribadi nya untuk segera mengantarkannya ke sekolah dengan cepat karna waktu sudah menunjukkan pukul 06.30.
Disepanjang jalan Dewa hanya termenung menatap kearah kaca mobil.
Bibi yang melihat hal itu merasa kasian karna anak majikannya jarang sekali menghabiskan waktu berdua dengan Mamah nya,bahkan untuk mengantarkannya ke sekolah saja Ranjani tidak bisa,karna terlalu sibuk dengan pekerjaannya.Sesampainya di sekolah,Dewa langsung masuk kedalam kelasnya dan duduk di bangku miliknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Padahal setiap harinya ia selalu menyapa temannya dan bermain bersama sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar) dimulai,tapi untuk hari ini ia sangat malas untuk melakukan apapun di kelas,ia hanya ingin cepat menyelesaikan ujiannya dan pulang ke rumah.***
Vero tengah panik karna waktu menunjukkan pukul 06.40,akan tetapi Vero baru saja selesai memakan sarapannya dan belum menyiapkan buku yang akan dibawa ke sekolah,Setelah semuanya siap Vero berlari ke luar rumah dan segera memanggil Papahnya.
"AYO PAH CEPETAN" ujarnya sambil menaiki montor milik Papahnya.
"Kamu ini,sudah tau masuk jam 07.00 tapi bangun selalu saja telat" balas Sanjaya sambil menggunakan helm di kepalanya dan segera menaiki montor Vario miliknya.
Sanjaya melajukan laju montornya,agar Vero tidak telat masuk sekolah.
Sesampainya di sekolah, Vero tak lupa mencium tangan Papahnya dan meminta doa agar ujiannya hari ini mendapat kemudahan dan nilai yang bagus."Masuk dulu ya pah,papah hati-hati di jalan." ujar Vero sambil melambaikan kedua tangannya.
"Kerjain yang bener ujiannya,kalau kamu nilainya bagus pulang sekolah papah ajak ke McDonald's" Balas Sanjaya seraya memberikan semangat kepada anaknya itu.
"SIAP BOSS" Vero memberikan hormat dan segera berlari menuju kelasnya.
Ujian pun dimulai,Semua anak mengerjakan ujian dengan tenang tanpa ada yang mencontek.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPARATED TWINS
Teen Fiction"Sebagai seorang kaka aku rela menukar nyawaku dengan nyawa saudara ku ya tuhan" -Savero sanjaya Nb: kasih tau kalau ada typo/kesalahan di teks yang saya buat, terima kasih. [JANGAN MENJADI PEMBACA YANG GELAP,KARNA TIDAK VOTE,FOLLOW ATAU KOMEN!] ⚠️...