06.Kehilangan

1.9K 129 3
                                    

‘‘Malam itu ketika Diego dan Ani ingin pulang ke rumahnya tiba-tiba saja ada mobil berkecepatan tinggi dari arah yang berlawanan menabrak mobil milik Diego dan Ani dengan sangat keras.

Mobil yang ditumpangi Nenek dan Kakek Sadewa itu hancur dan terbakar yang membuat Diego dan Ani hilang kesadaran.
Saat keduanya di bawa ke rumah sakit nyawa Diego tak dapat tertolong lagi karna luka benturan di bagian dadanya yang cukup keras.

Ani masih berjuang melewati masa-masa comanya di ruang ICU.
Namun na'as Ani menghembuskan nafas terakhirnya tepat pada hari Minggu pukul 04.00 dini hari,sebelum Dewa mengetahui bahwa nenek dan kakeknya kecelakaan.

Paginya, setelah mendengar kabar bahwa nenek dan kakeknya kecelakaan,Dewa segera pergi ke rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paginya, setelah mendengar kabar bahwa nenek dan kakeknya kecelakaan,Dewa segera pergi ke rumah sakit.

"KAKEK SAMA NENEK MANAA??"  Teriak Dewa di lorong rumah sakit dengan sangat histeris dan ketakutan.

"Tenang  ya tuan,Nenek sama Kakek pasti baik-baik aja" Ucap Bi Ratna sambil merangkul Dewa agar tenang.

"Dokter,gimana keadaan Kakek dan Nenek aku?" Tanya Dewa kepada dokter yang baru saja keluar dari ruangan ICU.

"Mohon maaf,Kakek kamu semalam meninggal saat baru saja sampai di rumah sakit ini, dan Nenek kamu. . . saya juga sudah berusaha semaksimal mungkin namun tuhan berkata lain" Balas dokter itu.

Dewa yang mendengar hal itu tentunya ia sangat kaget,Dewa duduk di lantai depan ruangan ICU dan menangis sekeras mungkin,ia dihadapkan dengan kenyataan yang pahit padahal baru saja semalam mereka mengobrol dan bercanda bersama.

"Saya turut berdukacita" Ucap dokter itu lalu pergi dari hadapan Dewa.

Setelah mendengar kabar bahwa orang tuanya meninggal,Ranjani yang baru saja tiba di kantor segera pergi ke rumah sakit dengan tergesa-gesa.
Sesampainya di rumah sakit ia melihat Dewa yang lemas di pelukan Bi Ratna.

"Mamah urus pemakaman Nenek sama Kakek hari ini juga,Bi Ratna tolong bawa pulang Sadewa biarkan dia istirahat di rumah." Ucap Ranjani dengan mimik wajah yang sedih.

"Baik nyonya" Bi Ratna mengangguk setuju.

"Dewa mau ikut Mamah urus pemakaman aja,Dewa gamau dirumah"

"Tidak usah! bikin repot doang nanti, kalau pemakaman Nenek sama Kakek udah selesai kamu bisa datang ke makam,tolong dengerin ucapan mamah!"

Karna tidak mau membuat Mamahnya marah, akhirnya Dewa menuruti kemauan Mamah nya dan pulang ke rumah dengan perasaan sedih dan sangat terpukul.

***

Vero tengah bersiap-siap untuk berangkat ke makam Mamah dan kembarannya,ia tidak sabar untuk memeluk batu nisan dan bercerita banyak hal disana.

SEPARATED TWINS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang