Semilir angin yang berhembus kencang pagi ini menerpa permukaan kulit Vero,bersamaan dengan air hujan yang ikut terbawa angin.
Vero baru saja selesai sarapan dan sedang menyiapkan buku dan peralatan yang akan dibawa saat MPLS(Masa pengenalan lingkungan sekolah) nanti,ia sangat menantikan hari ini."Sudah selesai siap-siap nya nak?" Sanjaya membuka suara,ia menatap Putra nya yang sedang memasukkan buku dan peralatannya ke dalam tas sekolah.
"Wait pah,ada yang kurang gak ya?" Vero menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal,ia mencoba mengingat apa yang kurang.
"Bekal makan sama minum udah dimasukin belum?"
"OHH IYA BEKAL,HEHE LUPA MAKASIH YA PAH" Vero segera mengambil bekal nya dan memasukkannya kedalam tas.
"Kamu ini kebiasaan,udah ayo berangkat hari ini upacara pembukaan peserta didik baru kan?topinya jangan lupa dibawa"
Vero memberikan jempolnya kearah Sanjaya,ia memakai topi dan juga sepatunya.
Penampilan nya hari ini sangat rapi."Ayo naik" Ucap Sanjaya sambil menyalakan mesin montor nya
Vero naik ke montor,tak lupa ia memakai helm untuk melindungi kepalanya.
Hawa dingin pagi hari ini menusuk kulit Vero,Jalanan Jakarta terlihat basah dan licin karna semalam hujan,Sanjaya berhati-hati dalam berkendara karna jalanan yang licin.Setelah 20 menit diperjalanan, akhirnya mereka sampai di depan pintu gerbang sekolah SMA Neo international school.
Vero turun dari montor,tak lupa ia meminta doa dan bersalaman dengan Papahnya."Semangat hari pertama MPLS nya nak,nanti kalau sudah selesai segera hubungi Papah ya" Ujar Sanjaya dengan senyuman hangat nya.
"Siap pah,kalau gitu Vero masuk dulu ya,dadah pahh" Vero melambaikan tangannya kearah Sanjaya.
Sanjaya tersenyum sambil menyalakan mesin montor nya dan segera melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Vero berjalan kearah papan informasi, ia menemukan foto dan namanya di papan informasi tersebut.
Setelah melihat papan informasi tersebut, Vero berjalan di lorong sekolah sambil mencari kelas yang ia tuju.
Saat sudah menemukan kelasnya,Vero masuk kedalam kelas tersebut dan mencari bangku kosong yang akan ia duduki.
Bangku kosong itu berada di paling depan, Vero duduk dan meletakkan tas nya di atas meja,ia masih ragu dan malu untuk menyapa teman barunya,karna kebanyakan teman barunya sudah kenal saat mereka SMP sehingga mudah bagi mereka untuk menyesuaikan diri,Sedangkan Vero ia hanya sendiri,ia tak punya teman kenalan sewaktu SMP,mereka semua berpisah sekolah dengan Vero."Dia pasti juga gaada temennya sama kayak gw,samperin ah ajak kenalan" Batin Vero,pandangannya menatap ke arah Dewa yang hanya diam di tempat duduknya.
Vero berjalan ke arah tempat duduk Dewa.
"Gue boleh kenalan?" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya kearah Dewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPARATED TWINS
Teen Fiction"Sebagai seorang kaka aku rela menukar nyawaku dengan nyawa saudara ku ya tuhan" -Savero sanjaya Nb: kasih tau kalau ada typo/kesalahan di teks yang saya buat, terima kasih. [JANGAN MENJADI PEMBACA YANG GELAP,KARNA TIDAK VOTE,FOLLOW ATAU KOMEN!] ⚠️...