12.Salah paham

1.6K 96 11
                                    

Dewa mengendarai montornya secepat yang dia bisa. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 pagi,itu artinya Dewa akan terlambat ke sekolah jika tidak mengebut. Dewa tidak diantar oleh sopirnya karena sopirnya tengah mengantar Ranjani ke kantor,Dewa malas jika harus mengemudikan mobilnya sendiri.

Awan terlihat mendung pagi ini, sejak semalam hujan turun dengan derasnya,karna sudah memasuki musim penghujan.

"Jangan gerimis dulu tolong" gumam Dewa saat menyadari ada beberapa tetesan air hujan yang mengenai permukaan kulitnya. Tidak ingin berlama-lama lagi Dewa mempercepat laju montornya.

Di seberang jalan Dewa melihat seorang cewe yang memakai seragam mirip dengannya tengah di ganggu oleh cowok-cowok di sekelilingnya, ya mereka adalah sekelompok geng montor yang cukup terkenal karna ke nakalannya,tanpa berpikir panjang Dewa turun dari montornya dan langsung mendorong tubuh salah satu cowok tersebut.

"Siapa lo? sok pahlawan banget lo disini!" Ucap salah satu anggota geng tersebut dengan pandangan remeh.

"Lepasin dia!" Ucap Dewa yang mengepalkan kedua tangannya karna kesal.

"Kalau gue mau gamau lo mau apa hah?" Ucap Edgar yang merupakan ketua geng montor tersebut.

BUGH!
BUGH!

Dewa melayangkan pukulan kencang dibagian pipi kiri Edgar hingga tubuh cowok itu ambruk ke belakang menghantam tembok. Ringisan pelan keluar dari mulut cowok itu karna kesakitan.

"AARGGHH! SIALAN LO" Edgar memekik kencang seraya memegang pipinya yang terasa nyeri.

Tidak ingin memperpanjang keributan ini,Dewa langsung menarik tangan cewe itu dan menyuruh nya naik ke montornya. Dewa menghidupkan mesin montor nya dan mengendarai montornya secepat mungkin karna dirinya sudah terlambat.

"SIAPAPUN LO,GUE BAKAL CARI LO BUAT BALAS DENDAM!" Teriak Edgar sangat marah.

"Eum,makasih ya dah nolongin gue,btw nama gue Arin" Ucap cewe tersebut membuka pembicaraan.

"Iya sama-sama nama gue Dewa,btw lo satu sekolah sama gue kan?" Tanya Dewa memastikan.

"Iya,gue pernah liat lo sebelum nya waktu di kantin" Jawab Arin sambil memperbaiki rambutnya.

5 menit kemudian mereka sampai di sekolah, gerbang sekolah telah ditutup rapat karna waktu menunjukkan pukul 08.00 yang dimana murid-murid sudah mulai mengikuti KBM (kegiatan belajar mengajar).

"Pak tolong pak kasih kami masuk,tolong lah pak" Ucap Arin memohon mohon kepada satpam yang menjaga gerbang sekolah.

"Kalian ini kenapa bisa telat sih,sudah buruan masuk" Jawab satpam tersebut sambil membukakan gerbang sekolah untuk mereka.

"MAKASIH PAK" Ucap Dewa dan Arin bersamaan.

Dewa dan Arin berjalan menuju kelas bersama-sama,kelas mereka ternyata sebelahan. Saat di lorong hendak ke kelas Dewa di cegat oleh anak cowok dari kelas sebelah,Azra namanya.

"Berani banget lo deketin cewe gue!" Ucap Azra yang merupakan anak kepala sekolah di sekolah tersebut.

"Az gue bisa jelasin,Dewa gaada deketin gue kok" Ucap Arin panik.

"Gue ga deketin cewe lo,gue tadi nolong cewe lo doang kok gaada maksud apa-apa" Ucap Dewa memberi tahu kebenarannya, berharap agar Azra percaya dengan perkataan nya.

"Lo Dewa kan? anak yang dikenal sakit-sakitan karna sering pingsan saat pelajaran, penyakit lo itu gabakal bisa sembuh,udah penyakitan suka nikung lagi, ga guna banget hidup lo ck!" Azra berdecak sebal,yang ia katakan tadi sedikit menyakiti hati Dewa.

"LO GAPANTES BUAT HIDUP,NYUSAHIN!" imbuh Azra.

"AZRA CUKUP! gue minta maaf ya" Arin menarik tangan Azra untuk kembali ke kelas.

"Huft" Dewa menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.
ia kembali berjalan menuju kelasnya, untung saja hari ini di kelasnya jam kosong karna guru fisika sedang ijin pergi untuk rapat.

"Kok telat si lo? mana udah jam delapan lebih lagi,ngapain aja lo?" Ucap Vero yang langsung menghampiri meja Dewa.

"Gue emang ga pantes buat hidup ya ver?" Ucap Dewa tertawa kecil.

"Siapa yang berani ngomong gitu ke lo?jawab dew!" Sentak Vero.

"Gue gabakal bisa sembuh dan gue cuman bisa nyusahin semua orang" Ucap Dewa dengan sangat pelan.

Vero diam sesaat,ia tau bahwa pasti ada yang mengatakan hal buruk tentangnya yang membuat Dewa sedih. Vero mendekatkan dirinya dan berbisik pelan kearah Dewa.

"Gagal ginjal buat berati gagal hidup, please get up and cheer up, okay?" Bisik Vero pelan.

Vero sontak memeluk Dewa yang sedang menundukkan kepalanya.

"Kalian gay ya?" Ucap teman cewe satu kelas mereka.

Mendengar ucapan itu,Dewa sontak mendorong tubuh Vero cukup kasar.

"Gak anjir! pelukan doang dibilang gay" Jawab Vero tidak terima.

Melihat kejadian itu sontak teman-temannya sekelasnya tertawa terbahak-bahak.

Hal itu membuat Dewa malu jadi Dewa memutuskan untuk keluar dari kelasnya.

"Emang anjir lah pikiran kalian ini, gue sama Dewa cuman sahabatan" Ucap Vero yang sepertinya agak kesal.

"Maaf ver bercanda doang kok,habisnya kalian lucu banget" Ucap cewe itu yang masih saja tertawa karna lucu melihat mereka berdua.


⚠️Maaf banget kalau sedikit ya guys,aku buru² banget nulisnya biar cepet ke up T_T

Bersambung. . .

[KOREKSI KALAU ADA KESALAHAN/TYPO DALAM PENULISAN, TERIMAKASIH]

SEPARATED TWINS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang