Barter Tulisan

28 10 2
                                    

Bagaimana nih? Sudah baper belum sama Surya dan Adel hihi. Yuk baca kelanjutan ceritanya di bawah ini.

===

"Siap, Kak!" ucap Adelia dengan sikap hormat, lalu segera memakai sepatunya sebelum akhirnya berlari menuju ke arah Surya.

Setelah dekat, mereka berjalan bersisian, mengikuti rombongan lain yang juga sudah berjalan terlebih dahulu. Tak ada kata di dalam perjalanan mereka. Selalu seperti itu. Surya seperti patung yang tak bisa berekspresi dan diam seribu kata. Hanya berkata seperlunya, itu pun kalimat yang lebih sering menyakiti.

"Ke mana senyum yang dulu pernah Adel lihat?" tanya Adelia sambil melirik ke arah lelaki di sampingnya.

"Senyum apa?" tanya Surya balik.

"Senyum yang pernah Adel lihat di Instagramnya Kakak. Senyum lepas yang seolah bebas, tanpa beban," lanjut Adel.

"Memang lu liat gue suka senyum? Lu stalking akun gue?" Mata Surya memicing, tak terima.

"Lho? Gimana sih, Kak? Kalo gak mau diliat orang, ya jangan posting! Itu kan kalo Kakak posting, artinya udah jadi konsumsi publik!" ucap Adelia sebal.

Walaupun apa yang dikatakan Surya benar, tapi Adelia juga tak salah. Jika tak ingin dilihat oleh Adel, ya jangan posting di sosial media. Bukankah sosial media itu memang kegunaannya untuk pamer? Untuk memperlihatkan pada dunia, ini lho aku!

"Iya-iya. Maaf. Lagian semua yang lu liat di sosial media, bakal beda dengan kenyataannya. Jangan pernah ketipu dengan senyum gue. Nyatanya, gue gak pernah senyum pas sama lu, kan?" ucap Surya menjelaskan.

Adelia tersenyum getir. Padahal selama ini dia tertarik dengan Surya karena senyum lelaki itu. Senyum yang bisa membuatnya bebas, seolah menjelajahi semuanya. Senyum itu pula yang menariknya untuk mencari tahu siapa sosok Surya, hingga akhirnya mereka tiba di sini.

"Del, bisa minta bantuan lu?" ucap Surya.

"Bantuan apa? Selama Adel bisa sih."

"Gue pingin tuh kalo ada orang yang nyari profil gue di Google, langsung muncul gue." Surya mengungkapkan keinginannya. "Bisa kan lu nulis profil gue di blog lu? Gue pingin ada artikel yang memuat tentang gue."

Adelia menarik napas panjang, berpikir ulang atas permintaan lelaki itu. Jika dicari di Google, memang yang muncul adalah akun sosial media, untuk artikel memang belum ada. Namun, ada banyak yang harus dipikirkan. Selain memang waktu yang dibutuhkan untuk membuat artikel yang bagus, dia belum mengenal lelaki itu sepenuhnya.

"Emang, apa yang mau aku tulisin?" tanya Adelia akhirnya.

"Apa aja! Terserah lu!"

Percakapan mereka terhenti saat banyak orang yang diam di tempat mereka berdiri. Ada pula yang duduk dengan menggelar tikar, sepertinya tujuan mereka saat ini sama. Melihat matahari yang akan muncul dari timur.

Sampai akhirnya sinar kekuningan mulai muncul, perlahan langit yang tadinya berwarna hitam itu mulai cerah. Matahari belum muncul secara sempurna, tapi para pengunjung sudah mengabadikan moment itu dengan kamera mereka. Tak terkecuali dengan Adelia. Usahanya berjam-jam yang lalu seolah terbayarkan saat ini. Semuanya.

"Subhanallah, subhanallah," bisik Adelia sambil memandang matahari yang selalu ada di dalam video di ponselnya. Kini matahari itu berada tepat di depannya, seolah bisa dia gapai dengan tangan kecilnya.

Sementara Surya melirik gadis yang ada di sebelahnya, lelaki itu tersenyum tipis. Merasa tidak melakukan hal yang percuma dengan mengajak gadis itu ke Bromo. Apalagi saat melihat wajah bahagia yang ditunjukkan oleh Adelia, senyum gadis itu seolah bisa menular. Sampai akhirnya dia melihat matahari terbit lagi, fokus dengan bulatan berwarna kuning yang menuju sempurna.

Surya yang sama artinya dengan matahari, saat ini seolah melihat dirinya sendiri. Entah angin apa yang membawanya untuk mengajak Adel ke sini, padahal dia kurang suka dengan matahari terbit. Baginya, yang nomor satu adalah matahari terbenam. Namun, kini sepertinya matahari terbit akan menjadi favoritnya juga.

"Makasih, Kak. Makasih udah ajak Adel ke Bromo," ucap Adel bahagia sambil memandang Surya.

Surya menoleh, lalu mengangguk. "Gak percuma gue ngajakin lu ke sini. Barter sama artikel di blog lu, ya? Ini gak gratis lho!" ucap Surya sambil berpaling kembali, melihat matahari terbit.

===

Haha ada-ada saja si Surya mau barter tripnya dengan tulisan hihi

Matahari Untuk AdeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang