Digantung Seperti Jemuran

85 11 2
                                    

Sudah penasaran nih ya sama kelanjutan ceritanya? Yuk langsung baca, tapi jangan lupa untuk like dan komen di bawah ya.

===

"Di sini ternyata banyak gadis cantik-cantik, ya? Ada banyak sekali yang bisa dipilih," ucap Surya pada Hendy setelah Kiki pergi.

"Iya nih, tinggal pilih aja mau yang mana." Hendy menanggapi dengan tertawa.

"Cantik? Cantikan juga Nina!" ucap Nina dengan cemberut.

"Yuk sholat yuk. Udah azan Maghrib nih, jangan gibah mulu!" ucap Adelia tak suka.

"Cemburu nih ceritanya?" tanya Yoga sambil tertawa.

Adelia yang tak suka, langsung beranjak pergi. Mushola sudah penuh, sepertinya setelah wudu, mereka akan sholat di atas tikar. Ada yang membawa mukena, ada pula yang sedang berhalangan. Sementara para peserta lelaki langsung sholat karena memakai celana panjang.

"Teman-teman, tikarnya kita satukan, ya? Kita sholat jamaah bareng." Adelia langsung meminta para peserta membantu. Para peserta sepertinya mengerti dan menata tikar dengan rapi. Sampai akhirnya saling berpandangan, menanti siapa yang akan menjadi imam sholat Maghrib.

"Gus Syam aja gimana?" tanya Burhan meminta.

"Boleh nih, Gus Syam kan sudah ahlinya," ucap Adelia mendukung.

"Eh? Kok saya?" tanya Gus Syam dengan wajah merah.

Seluruh peserta memandang ke arah Gus Syam penuh tanya. Bukan rahasia lagi kalau panggilan gus itu memang ditujukan untuk putra keturunan kyai atau yang mengelola pesantren. Jadi, tentu saja mempunyai ilmu yang lebih tinggi.

"Iya lah. Memang mau siapa lagi? Lagian juga di sini sepertinya Gus Syam yang paling tua," ucap Burhan sambil tersenyum jahil.

"Monggo, Gus," ucap Adelia, mendukung apa yang dilakukan oleh Burhan.

Surya melihat ke arah Gus Syam dengan kening berkerut. Pikirannya mulai menebak siapa lelaki yang tengah dekat dengan Adel itu. Untuk menanyakan langsung pada Adelia, jelas tidak mungkin. "Ternyata seorang gus," ucap Surya pelan.

Akhirnya mau tidak mau, Gus Syam pun maju ke depan, mengimami sholat. Suara lelaki itu mengalun dengan merdu, ditambah dengan deburan ombak yang memecah pantai. Membuat suasana di tempat itu semakin syahdu.

Sampai dua salam diucapkan untuk mengakhiri sholat Maghrib, dilanjutkan dengan kultum singkat tentang pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Gus Syam saat itu memang sengaja ingin menyindir hubungan antara Surya dengan Adelia, atau bahkan menyindir dirinya sendiri.

"Jatuh cinta itu tidak dilarang, sama sekali tidak dilarang. Namun, berikan cinta dengan orang yang tepat. Cintailah orang yang mencintaimu dengan tulus, cintailah orang yang tepat. Karena bertepuk sebelah tangan itu sakit," ucap Gus Syam yang membuat para jamaah tertawa terbahak. Seolah terjadi dengan diri mereka sendiri.

"Gus, gimana kalo cinta sama orang, tapi orangnya gak tau kalo kita cinta dia? Apa perlu ngucapin cinta itu?" tanya seorang peserta lelaki.

"Mengungkapkan cinta itu boleh. Makin boleh jika langsung diniatkan untuk dihalalkan. Jangan sampai setelah mengatakan cinta, tapi malah digantung. Bahaya. Ingat, ya? Itu anak orang, bukan baju yang bisa digantung seenaknya."

Jawaban Gus Syam langsung membuat tawa semakin membahana. Lelaki itu bisa berbaur dengan para peserta camping dengan baik. Kuliah tujuh menit yang diangkat pun sesuai dengan keadaan saat ini. Tidak ada yang menginginkan cinta mereka akan digantung.

"Kalo udah telanjur digantung, gimana, Gus?" tanya peserta wanita.

"Mau digantung sampe kapan? Minta kejelasan. Kalo gak ada kejelasan, ya diakhiri saja. Toh dosa kalo pacaran, mendekati zina," terang Gus Syam.

"Sakit banget pasti ya, Gus?"

Kini Gus Syam tertawa, memperlihatkan giginya yang putih, tanpa nikotin, "Digantung itu ya sakit lah. Ingat, itu anak orang, bukan jemuran. Ngapain digantung-gantung?"

===

Hahaha selain Gus Syam sosok yang romantis ternyata juga bisa melawak juga ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Matahari Untuk AdeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang