0.2

7.4K 47 0
                                    


Jeanna tengah merefill pastry disebuah ruangan karena ruangan ini akan dipakai untuk meeting. Gadis itu berkali-kali menghela nafas, kepikiran dengan kemarin yang dimana dia berhasil kabur setelah mencuri kunci saat Erion memasuki kamar mandi.

"Je!"

Jeanna menoleh, "Apa?"

Raya mendekat, "Lo disuruh gantiin Gina jadi waitress."

"Ha?"

"Iya, tadi Pak Yuno yang langsung ngasih titah kalau lo disuruh gantiin Gina buat hari ini."

"Tapi kan gue belum training?"

"Gak tau Je, Pak Yuno nyuruh sekarang."

Jeanna mendelik, "Kenapa gak lo aja?"

"Gue gak tau, mungkin Pak Yuno mau ngetes lo kali."

Jeanna berdecak, "Gue masih-"

"Gue gantiin sini, pokoknya tadi Pak Yuno bilang lo sekarang harus langsung ke lapangan."

"Main bola gue?"

Raya terkekeh, "Semangat Je." lalu mengambil alih nampan ditangan Jeanna.

Jeanna memejamkan mata, ada saja cobaannya akhir-akhir ini. Gadis itu langsung keluar ruangan, dia masuk keruangan staff yang berada dilantai 4, karena kata Raya Pak Yuno sudah menunggunya disana.

"Jeanna Jeanna," panggil Pak Yuno saat melihat Jeanna masuk.

"Pak saya-"

"Gakpapa, tugas kamu cuman catet menu sama anter makanan, itu aja," Pak Yuno menyodorkan apron pada Jeanna, "Kamu pasti bisa Je!"

"Pak, kenapa gak Raya aja?"

"Itu tamu udah pada nungguin!"

Jeanna berdecak, mengambil apron lalu memasangnya dengan tidak ikhlas. Jeanna melirik kaca, merapikan penampilannya tidak lupa mengoleskan liptint agar tidak terlalu pucat.

"Udah siap?" tanya Pak Yuno.

Jeanna manautkan alis, "Bapak ngapain disini?"

"Mastiin kamu aja, kalau gitu saya keruangan ya! fighting Jeanna!" lalu menepuk pundak gadis itu sebelum pergi.

Jeanna mencibir, dia mengambil sebuah kertas kecil dan pulpen. Sebelum keluar ruangan staff lagi-lagi Jeanna menghela nafas, mencoba untuk mentralkan degupan jantungnya.

"Go Jeje go Jeje go!" pekik anak kitchen.

Jeanna tersenyun canggung, lalu keluar ruangan.

Jeanna melangkah ke bagian dine-in, menatap sekitarannya yang cukup sepi tapi kebanyakan dari mereka sudah memiliki makanan masing-masing diatas meja.

"Lo Jeanna kan?" seorang waiter laki-laki mendekatinya dengan sebuah piring berisi pasta, "Diujung sana belum mesen, gue masih harus nganter ke meja lain."

Jeanna menoleh kearah tunjukkan waiter bernama Deon itu, "3 orang itu?"

Deon mengangguk, "Lo bisa kan?"

Jeanna mengangguk mau tidak mau.

"Oke, semangat!" Deon beranjak.

Jeanna berdecak, dia mendekati meja paling ujung yang berisi 3 orang itu.

"Selamat pagi-lo?!"

Jeanna melebarkan mata saat melihat Gio, Erion dan Raka yang duduk dengan tenang, menatap gadis itu dengan seksama.

Jeanna memejamkan matanya, mencoba untuk tetap sabar, "Lo nyuruh Pak Yuno-"

"Suprise!" sapa Gio, "Lo pasti seneng kan ngeliat gue?"

welcome Where stories live. Discover now