0.7

4K 42 1
                                    


Jeanna memerhatikan tiket online dilayar ponsel-nya yang baru saja dikirim Gio lewat email. Gadis itu senyum-senyum sumringah sembari mengunyah kripik yang disuapi Gio.

"Seneng banget, cantik." ucap Gio.

"Iya dong, dapet tiket VIP gratis." balas Jeanna.

"Lo sesuka itu sama Taylor Swift?" tanya Gio.

"Iya! gue fans sejak umur 13. Gue seneng karena akhirnya bisa nonton konser dia, takut keburu dia resign jadi penyanyi, dan gak ada konser lagi."

Gio terkekeh, "Makasihnya mana?"

Jeanna menoleh pada Gio, "Makasih ya Gio! besok gue traktir mekdi!" pekik gadis itu semangat.

"Sama-sama cantik."

"Lo keren banget bisa kebagian tiket! lo joki ya?"

Gio bingung, "Joki itu apa?"

"Bayar orang buat ikutan war."

Gio langsung menggeleng heboh, "Enggaklah, itu gue murni usaha buat dapetin tiket itu, Je. Cuman buat lo seorang."

Jeanna mengacak rambut Gio, "Sekali lagi makasih!"

Gio mengangguk puas, menahan salah tingkah karena perlakuan Jeanna.

Sedangkan Erion yang duduk diatas sofa hanya melirik malas dan berdecih mendengarnya. Jelas-jelas dia yang menuntut Reno agar bisa mendapatkan tiket untuk Jeanna, tapi gadis itu malah berpikir kalau Gio yang membelikkan untuknya.

"Lain kali kalau ada apa-apa bilang aja ya, cantik." ucap Gio.

Jeanna mendelik, "Lo baik gini gak ada maksud kan?"

"Maksudnya?"

"Ya...siapa tau lo mau perkosa gue lagi?"

"Demi tuhan enggak cantik, gue udah tobat. Gue waktu itu khilaf, kita mabuk, tanya Erion kalau gak percaya." seru Gio.

Gio panik, "Gue sama Erion minta maaf ya Jeanna, gue kira lo itu...cewek gak bener," Jeanna melirik sinis, "Maaf bukannya ngatain lo, karena lo berani ngelawan dan kita pikir lo ada maksud tertentu buat nyari perhatian."

"Sok ngartis." balas Jeanna.

"Sumpah cantik, kita khilaf-"

Jeanna berdecih, "Khilaf mulu tai."

Erion terkekeh mendengar gerutuan itu.

"Erion, jelasin!" tuntut Gio.

"Iya Jeanna, kita khilaf waktu itu."

Jeanna mengangkat bahunya acuh, tapi tidak menjawab. Gio kembali menyuapi Jeanna kripik kentang.

Jeanna tau jawabannya karena sudah dijelaskan Raka waktu itu.

"Raka mana?" tanya Jeanna.

"Ke Bali, dia ngikut bokap-nya buat survey gedung baru." jawab Gio.

"Kapan balik?"

Gio memicingkan mata, "Ngapain lo nanya dia?"

"Miss him, shawty?"

Jeanna memutar mata, "Enggak, kenapa coba?"

"Ya gapapa, gak usah kangen dia aja pokoknya."

"Soalnya dimata gue cuman Raka yang paling normal diantara kalian berdua!" seru Jeanna.

Erion mencibir, "Normal?" lalu terkekeh sakras.

Jeanna menautkan alis, melirik Gio meminta penjelasan.

welcome Where stories live. Discover now