Jeanna heran saat Cio berlari semangat kearahnya.
"Lo udah sembuh kan?!" tanya pria itu.
"Kenapa?"
"Mau party gak? si Renata ngajakin. Dia bilang bos-nya ngadain ultah dan si Renata disuruh undang temen-temennya, gimana?"
"Sekarang?"
"Iya, mumpung gue sama lo juga sama-sama libur. Kapan lagi coba?"
Jeanna mencebikkan bibir, "Dimana?"
"Di H Club, yang baru itu."
"Gila, bukannya disana mahal banget?!"
"Kan ada si bos-nya Renata, bakal ditraktir anjir!"
Jeanna menimang-nimang, sedikit ragu. "Gue skip deh."
"Eh kimak, ngomong apa lo barusan?"
Jeanna berdecak, "Malesss, berisik."
"Lo harus bales budi ya karena nyusahin gue seminggu ini!"
"Dih kenapa bisa begitu?!"
"Lo ikut! gue maksa ini!" Cio berdecih, "Maksa-maksa nginep dikos orang bisa, minta ditemenin gak bisa, chuaksss!"
Jeanna mencebikkan bibir, "Gila lo ya?"
"Makanya ikutan, mumpung gratis bodoh! lo bisa sekalian nyari om biar hidup gak susah susah amat."
"Bajingan!" Jeanna bangkit dari tidurnya, "Kalau gitu GAS!!!! Cape gue jadi orang miskin."
Dan disinilah mereka berada.
"Lo tumben banget?"
Jeanna melirik Renata, "Kenapa?"
"Baju lo lebih terbuka dari yang sebelumnya, beneran mau nyari om?" kekeh Renata.
"Iya, yang kemaren kurang menggoda." balas Jeanna.
Mereka duduk di sofa yang sudah dibooking oleh Bos Renata. Bos Renata itu tengah berbincang dengan rekan bisnisnya, sedangkan Jeanna, Renata dan Cio memilih untuk mojok saja.
"Gimana kerjaan lo? aman?" tanya Renata lalu meneguk vodka-nya.
Jeanna mengangguk, "Begitulah, lo gimana?"
"Mau resign gue, abis ganti captain store makin gak jelas. Banyak circle sekarang, gue gak betah." ucap Renata.
"Bener, gue sampai req pindah store gara-gara si Fahri babi ngefitnah gue nyuri duit tip, kan anjing." gerutu Cio.
Jeanna menghela nafas, "Kerjaan gue sekarang juga gak betah, bos gue semena-mena, orang gila, stress, sinting, mesum lagi!"
"Yang bener? lo digrepe?" tanya Renata.
Jeanna mengangguk, "Iya, tapi gaji dihotel gede, gue jadi galau!"
"Ck ck, gini amat nasib kita jadi anak rantau." seru Cio.
Renata mengambil gelasnya, "Ayo mabok sampai gila! kita lepaskan hari ini!"
"Ntar pulang gimana anjing?!" tanya Jeanna.
"Ya tidur disinilah, ribet amat." sewot Cio, pria itu ikut mengambil gelasnya.
"Oke!" Jeanna turut mengambil gelasnya.
"Bersulang!" pekik ketiga manusia itu lalu meneguk vodka dengan kadar alcohol 25% sampai habis.
"Lagi-lagi!" seru Renata.
Sekali lagi mereka meminumnya sampai tetesan terakhir. Jeanna mulai merasa pusing, tapi mencoba untuk tetap sadar.
Renata terkekeh, "Lo pada gak mau joget? ayo joget guys, cobain hidup jadi anak kota!"
YOU ARE READING
welcome
General Fiction+21 Jeanna Biya Gerofano. Harapan hidup tenang pupus sudah setelah bertemu mereka.