0.16

2.7K 50 11
                                    



Jeanna terlihat jengah karena diri-nya menjadi tontonan 3 pria yang duduk mengelilingi-nya membuat gadis itu risih. Setelah Raka mendapati kotak berisi kucing mati itu, Jeanna langsung disidak dan diminta untuk menemui mereka di Apartment Raka.

Lagian Jeanna tidak jadi ikut bersama anggota Department lainnya. Setelah membuang kotak itu Jeanna tidak bisa tidur, pikirannya kalut, dan memutuskan untuk izin tidak ikut dengan alasan tidak enak badan.

Gio memperlihatkan layar ponsel Jeanna, "Ini lo dapet chat dari Erion pas kotak paket itu sampe?" tanya Gio penasaran.

Jeanna berdehem, "Iya Gio,"

"Shawty, gue ngirim lo jacket sama syal karena gue tau lo besok mau ke puncak bogor." sahut Erion.

"Iya, Pak Jajang yang ngasih paket dari lo besok shubuh-nya." balas Jeanna.

Gio memicing, "Cantik, lo pindah aja ke Apart gue biar aman!"

Jeanna tidak menjawab.

"Gak bisa dibiarin ini, nyawa lo itu terancam cantik!" seru Gio kesal.

"Nyawa? kok serem bawa-bawa nyawa?" tanya Jeanna heran.

Gio berdecak, "Denger ya semua terutama buat lo cantik. Lo itu dapet kiriman kucing mati! 2 kali lagi! ini kucing beneran kucing!"

"Terus hubungan-nya?" tanya Erion.

"Gue pernah nonton film, kalau kiriman pertama itu cuman peringatan dari si pengirim, kalau yang kiriman kedua itu ancaman, dan untuk yang ketiga kali....you know what i mean," jelas Gio serius, jarang sekali melihat pria ini terlihat serius.

"Gue diculik?" tanya Jeanna pelan.

"Bukan!" balas Gio.

"Gue...dibunuh?"

Gio mengangguk pelan.

Jeanna terhenyak, tapi detik kemudian dia tertawa kecil, "Lo kebanyakan nonton film Gi!"

"Shawty, ini masalah serius." sahut Erion.

"Tapi cantik, coba diinget-inget dulu! lo ngerasa punya musuh gak?" Gio bertanya dengan penasaran.

Jeanna berpikir sejenak, lalu menggeleng, "Kayak-nya enggak,"

"Atau lo pernah jahatin orang?" tanya Gio lagi.

Jeanna menggeleng, "Gue yang dijahatin."

Gio mencebikkan bibir, lantas dia setuju dengan kalimat gadis itu, "Bener sih,"

"Biya, lo pindah kesini mulai sekarang, gue bakal suruh orang buat bawain barang lo semua-"

"Enggak enggak! gue gak setuju sama itu ya Raka!" potong Jeanna.

Raka menghela nafas gusar, "Gue gak minta persetujuan siapapun." titah Raka.

"He's right shawty, setidak-nya lo tinggal sementera waktu di Apart salah satu dari kita." ucap Erion.

"Udah sore, ini belum ada informasi apapun?!" desak Gio pada Erion dan Raka.

Erion menggeleng, "Reno bilang butuh waktu,"

"Reno kerja gak sih? biasa-nya juga cepet!" sewot Gio.

"Too loud, Gio." Erion melirik Gio sinis.

"Kalau gak mau pindah, lo nginep disini sampai team department lo balik dari bogor. Paham Biya?" tanya Raka dengan nada lebih lembut dari sebelum-nya.

Jeanna menggulum bibir, ragu untuk mengiyakan.

"Cantik, ini demi kebaikan lo, temen-temen lo balik 3 hari lagi kan?" tanya Gio.

"Iya." balas Jeanna pasrah.

welcome Where stories live. Discover now