Prolog

385 23 4
                                    


Mengandung perkataan toxic⚠️

Cerita persahabatan yang di bumbui dengan cerita romance, tentang persahabatan, keluarga, Masalah hidup mereka masing-masing.

Mental healt
Disease
Problem family

Enjoy

_______________

"Asem, ban motor gue kenapa kudu bocor segala sih? Ini begimana pulangnya? Mana rumah masih jauh lagi." Seorang pemuda dengan seragam putih abu-abu nya, tengah memeriksa ban motor belakangnya yang entah sejak kapan tertusuk oleh sebuah paku berkarat, membuat suasana hatinya tentu saja merasa jengkel.

"Masa iya udah capek-capek pulang sekolah kudu dorong motor sampe rumah sih? Mana temen udah pada balik lagi, jancuk!"

Berbagai macam umpatan ia keluarkan dari mulutnya. Berbagai macam kendaraan beroda dua dan empat berlalu lalang mengisi jalan raya di kota Bandung ini.

Dia, Awan Dealdrian, seorang pemuda yang memiliki wajah bulat mengambil posisi duduk dengan kedua netra menghadap sebuah paku yang jelas menancap di motor CB kesayangannya.

"Kemaren udah kehabisan bensin, sekarang malah ketusuk paku, asem."

Awan ingin segera tiba dirumah, akan tetapi ia sangat malas untuk mendorong motornya. Sedangkan temannya? Mereka sudah pulang terlebih dahulu.

Awan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia kemudian berniat untuk mendorong motornya sampai bengkel terdekat, walaupun nyatanya tempat bengkel motor itu masih jauh di depan sana.

"Woi, motor lu kenapa?"

Mendengar suara yang tidak asing di telinga membuat awan segera menolehkan kepalanya kearah suara berasal. Ternyata disana ada seorang ketua OSIS yang baru saja pulang karena mungkin habis menyelesaikan sesuatu di sekolahannya.

"Ban nya bocor, mana rumah masih jauh lagi."

Rian Adi Abhygil, atau yang kerap dipanggil dengan sebutan Rian itu kemudian turun dari motornya untuk memeriksa ban bocor yang dimaksud oleh Awan.

Seperti yang sudah kujelaskan diawal, terdapat paku berkarat yang menancap di ban motor belakangnya.

"Gue temenin ke bengkel, ayo."

Tanpa menolak dengan satu kata pun, Awan segera mendorong motornya menuju ke bengkel yang terdapat di ujung jalan.

"Di nyalain aja motornya biar enteng bawa ke bengkelnya." Ujar Rian memberitahu.

Awan kemudian mengangguk menuruti apa yang ketua osisnya intruksi.

Sebenarnya mereka satu angkatan, mungkin Awan yang kenal Rian sedangkan ketua OSIS itu tidak mengenalinya.

Bisa dibilang Rian cukup terkenal di sekolahannya. Terkenal dengan kepintaran bahasa Inggris dan juga bermain basketnya. Beberapa kali ia dapat mengharumkan nama sekolah dengan membawa pulang medali dari hasil perlombaan nya.

Dilain sisi awan mendorong motornya, ia sempat berpikir bagaimana jika akan lama sampai kerumah? Jujur saja pemuda itu merasa sedikit takut dengan ayahnya.

"Pulang kesorean pasti ayah bakalan marah nanti,"

•••

"Ayah, kucingnya jangan di gepuk gitu, kasian, dia juga makhluk hidup, yah."

"Mending kamu diem pal, suruh siapa melihara kucing banyak-banyak kaya gini? Ngotor ngotorin rumah aja bisanya."

Pemuda yang kerap dipanggil dengan sebutan Naufal itu menunduk lesu, ia sangat merasa bersalah karena lagi dan lagi ayahnya harus marah dengan hewan kesayangannya.

Naufal hanya bisa diam. Ia tidak berani melawan karena takut jika nanti akan berdampak pada hidupnya.

________________

A

wan Dealdrian, seorang pemuda yang sudah menginjak kelas 12 SMA itu memiliki berbagai cobaan hidup yang harus ia tempuh. Ia bisa melewati satu persatu dibantu dengan dukungan dari teman-temannya. Dari penyakit mematikannya yang seringkali muncul disaat yang tidak tepat, disetiap harinya harus bisa menahan semua itu sendirian.

Awan selalu beruntung dalam hal pertemanan, hingga suatu berita kehilangan yang beruntun mampu membuat dirinya amat terpukul.

"Gue sekarang sendirian."





Disini bukan cuman nyeritain satu tokoh doang ya frenn, ada empat tokoh yang akan di ceritain kehidupan mereka satu-satu.

Hope you guys are entertained ^^

Coming Will Go Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang