11. Kekesalan Lena

38 4 1
                                    

_____

Seminggu kini telah berlalu, keadaan Awan pun telah cukup membaik dari sebelumnya. Itu karena ia menuruti apa yang dikatakan oleh mama nya.

Sudah sehari yang lalu pemuda itu diperbolehkan pulang oleh sang dokter, syukurlah, jika begitu dirinya tidak merasa amat bersalah kepada kedua orang tuanya karena terlalu banyak menghamburkan uang untuknya berobat.

Hari ini Awan sudah memutuskan untuk bersekolah seperti biasanya. Sang ibunda sebenarnya telah melarangnya agar ia bisa beristirahat sejenak dirumah untuk beberapa saat. Namun, bukan Awan namanya jika ia langsung menurut begitu saja.

Awan teringat akan perkataan mama nya disaat ia dimarahi habis-habisan oleh ayah karena kesalahannya yang mengharuskan dirinya di skors beberapa hari yang lalu. Tentunya hal itu menjadi tamparan keras bagi Awan untuk bisa merubah diri menjadi lebih baik.

Seperti biasa disana ada Lena yang menyapanya dengan senyuman manis diwajahnya. Awan membalas dengan senyuman yang tak kalah manis dari wajahnya.

Tidak ada yang istimewa hari ini, masih sama dengan hari-hari biasanya. Awan memasuki ruang kelasnya dan meletakkan tas di bangkunya. Pemuda itu kemudian membuka ponsel dan disana sudah terlihat pesan masuk dari salah satu temannya.

Nopal

|Wan, boleh minta tolong gak?
06.24

Setelah membaca kalimat itu, Awan langsung mengetikkan balasan di ponselnya.

Ada apa, pal? Tumben|
07.15

Menunggu beberapa saat namun tidak kunjung ada balasan dari temannya, Awan pun memilih untuk memainkan ponselnya membuka sosial media miliknya.

"Kayanya hidup gue terlalu monoton deh,"

______

"ANJAYY DIEM-DIEM SI KETOS BISA JATUH CINTA ANJIR!!!"

Rian yang mendengar suara keras itu lantas segera membungkam mulutnya. Siapa lagi kalau bukan carellio, pemuda yang sejak tadi berada disebelahnya itu diam-diam memperhatikan gerak-gerik Rian yang sejak tadi memainkan ponselnya. Karena io penasaran dengan apa yang dilakukan kakak tingkatnya itu, ia pun mencoba untuk mengintip sedikit layar ponsel Rian.

"Jatuh cinta apa si, orang gue cuma stalking akun doang jugaan!" Balasnya kesal.

"Ya lagian stalking diliatin sorotannya satu-satu, kalo bukan jatuh cinta namanya apa coba?"

"Stalk orang kan emang gini anjir, lu kira cuma sekedar baca nama akunnya doang?" Balasnya tidak mau kalah.

Io mengerutkan alisnya sambil memajukan bibirnya mengejek. "Tinggal di follow aja si daripada di stalking gitu, lagian tu cewe jugaan udah punya cowo, kan? Kok bisa-bisanya lu masih penasaran gitu sama sosmednya,"

Helaan napas kasar terdengar dari mulut Rian. "Lo tu gak tau, Yo, ini tu- akkhh udah lah jangan ditanyain mulu, gue sempet deket sama dia dulu waktu awal jadi casis terus intinya gue stalking sosmed nya cuman penasaran! Inget ya, cuma penasaran!"

"Heleh, preet!" Ucap io mengejek. "lagian kayanya si Indri itu suka sama lu deh, bang! Buktinya dia sering-"

"Heh! Hubungan gue sama Indri tu cuma sebatas ketua sama wakil. Lo ngiranya dia suka sama gue? Suka darimana anjir! Kan emang karena satu organisasi jadi kita deket, gak mesti suka! Aneh lu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coming Will Go Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang