______
"Sendirian aja lu, ce? Nebeng gue aja sini rumah kita juga kan searah!"
Seorang cowok berpenampilan rapi dengan jas OSIS yang melekat pada tubuhnya itu mendadak berhenti ke tepi jalan ketika melihat salah satu teman sekelasnya yang berjalan pulang menelusuri trotoar sendirian.
"Gausah, yan, gue udah nelpon bokap gue tadi." Tolak cerina atau kerap dipanggil Cece, seorang gadis yang memiliki badan kecil sekaligus pendek itu.
"Terus ngapain sekarang lu malah jalan kaki gini?" Tanya Rian mencoba memastikan apa yang diucapkan oleh perempuan itu.
"Tadinya mau pesen gojek kan, tapi duit gue ilang anjir di sekolahan tadi. Gak tau ah dimana, ngerusak mood banget asli!" Jawabnya dengan nada yang bisa terdengar jengkel. Bagaimana bisa ia sudah meletakkan uang-uang itu kedalam tas nya dan ia tutup dengan rapat tanpa ada cela, namun namanya musibah kan tidak ada yang tahu. Ketika Cece melihat uang nya untuk ongkos pulang sekolah itu tiba-tiba sudah tidak ada didalam tas nya.
"Tapi beneran kan bokap lu nyusul?" Ucapnya lagi memastikan.
"Iyaa Rian Adi!!" Jawabnya.
"Oh yaudah ati-ati, ya! Gue mau duluan," ucap Rian yang hanya di -iya kan oleh Cece. Lelaki itu kemudian kembali menjalankan motornya meninggalkan perempuan itu.
"CK ah elah! Ada tebengan ngapa gue tolak sih? Kalo gini kan malah kaya orang gila yang jalan kaki sendirian, ih tau ah! Kesel banget!" Umpatnya sambil menendang batu yang ia jumpai di jalanan.
Bukan maksut Cece menolak ajakan ketua OSIS itu. Hanya saja ia takut dengan kekasihnya yang bisa terbilang posesif. Cowok mokondo yang hobinya hanya memberikannya ke posesifan.
Sebenarnya Cece sadar dengan tingkah pacarnya yang bisa di cap kurang baik itu. Hanya saja namanya juga cinta, wanita itu bahkan sudah menjalani hubungan dengannya hampir dua tahun ini. Jika pacarnya melihat dirinya hanya sekedar ngobrol dengan cowok lain, tentu saja ia langsung marah dan pada akhirnya Cece lah yang mengalah.
Unik bukan hubungan mereka berdua ini? Perempuan yang mestinya mengalah jika mereka tengah bertengkar. Ah entahlah, bahkan teman-temannya sudah memperingatkannya agar tidak terlalu jatuh dalam hubungan yang bisa terbilang toksik ini. Namun bukan Cece jika dirinya tidak langsung luluh dengan segala rayuan yang pacarnya berikan.
Terdengar suara notif dari ponselnya yang langsung membuat perempuan itu membuka benda gepeng tersebut. Disana terlihat notif dari pacarnya bernama Fauzan, atau kerap dipanggil olehnya dengan sebutan "Nana".
Sebenarnya cukup terdengar tidak masuk akal dengan panggilan dan nama yang ia berikan itu. Entahlah wanita itu mendapat refrensi panggilan "Nana" dari siapa. Temannya bahkan sudah muak dengan hubungan mereka berdua
Nanakuu~
|Ce, maaf ya gabisa bareng
15.03
|Aku ada urusan banyak, maaf banget yaa??
15.03Melihat bacaan yang terpapar jelas di layar ponselnya mampu membuat wanita itu cukup kesal. Ia kembali menendang asal udara untuk melampiaskan kekesalannya.
"Apaan sih, janji janji doang bisanya!"
Iya na, gapapa kok|
Aku ngerti|
15.04
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Will Go
Novela JuvenilTentang mereka, empat sahabat dengan suka duka nya masing-masing. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan bukan? Begitupun dengan persahabatan mereka, bertemu tanpa sengaja dan terpisahkan oleh keadaan. Sebuah persahabatan yang saling menguatkan satu...