Kemenangan itu bisa di depan mata kalo gue mau berusaha.
-Leo**
"Abang!!!"
"Apa, Sia?" Leo menampilkan senyum manisnya kala melihat wajah adik kecilnya pada layar ponsel. Ya, saluran video call Leo dengan Zora dan keluarganya sudah berjalan sepuluh menit lamanya. Sesudah olahraga pagi, Leo menyempatkan diri untuk menghubungi keluarganya sekedar meminta doa untuk pertandingan finalnya siang ini.
Ada tawa kecil di seberang sana yang sedang kegirangan melihat kakaknya. Gadis manis yang kecil itu terlihat menampilkan senyum lebarnya. "Abang! Cepet pulang yaaa? Nanti malem ke rumahnya kak Zora. Ada pesta besarrrr!"
Zora yang ikut mendegar itu tertawa kecil. Alicia memang seseorang yang paling semangat kali ini. Juga Leo yang tersenyum seraya mengangguk.
"Nda, ayah mana?" Tanya Leo yang tidak melihat keberadaan ayahnya di layar. Hanya ada Zora, Alicia dan Bundanya saja.
"Ayah lagi ada rapat ke luar kota. Kata Ayah anaknya harus semangat, biar dapat piala."
Tentu saja Leo merasa sangat tersanjung mendengar pesan dari ayahnya. Suatu hal yang sangat ingin ia dengar sejak dulu, dimana Leo yang tergila-gila dengan sebuah bola basket dan gelar Atlet kebanggaan. Dan ternyata harapannya hampir terwujud hari ini, sebentar lagi.
*****
Pukul 12.55 waktu babak pertengahan grand final eskul Basketball tim SMA GARUDA Vs SMA RUDAZANA.
Emosional, keringat, kesabaran, napas yang tersenggal, terjatuh berkali-kali, kali ini sedang di uji di tengah lapangan yang begitu luas itu. Keduanya masih dalam skor yang imbang, belum ada yang menyerah dan bahkan tidak akan pernah ada yang mau menyerah! Mereka mempunyai tekad masing-masing, mereka mempunyai tujuan yang berbeda. Dan mereka punya rencana kemenangan yang sama-sama luar biasa.
Namun pertandingan babak pertengahan ini terlihat tidak sehat. Banyak sekali pelanggaran yang terjadi hingga nyaris mengorbankan anggota tim. Segala umpatan kepada lawan maupun wasit terdengar menguar dari tengah lapangan maupun dari arah tribun. Suasana sangat ramai, beruntungnya keramaian tersebut tidak sampai keluar batas aturan. Para suporter masih tertib di tempatnya masing-masing.
13.00
Pritttt
BRUAK!!
"Anjing pelanggaran!"
Kapten basket SMA Garuda dijagal sang lawan hingga membuatnya tersungkur dalam posisi lehernya membentur lapangan. Leo tampak mengerang tertahan memegangi leher belakangnya yang terasa amat ngilu dan kebas. Umpatan-umpatan terlihat keluar dari mulutnya yang penuh emosional itu. Jujur saja dalam setiap pertandingan, emosi Leo kerap di uji dengan sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT HIM : LEO DIRGAN FALANIO
Ficção AdolescentePERHATIAN ⚠️⚠️⚠️ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA! BANYAK ADEGAN KEKERASAN! *** Kenyataannya, didikan keras dari orang tua juga sangat berdampak buruk terhadap karakter anaknya sendiri. Leo Dirgan Falanio, putra pertama yang terlahir di keluarga besar yang...