Gara-gara dimsum

70 4 0
                                    

Jangan lupa kasih aku semangat dengan memberikan vote, komen dan share kalau kalian suka cerita aku 🤗🤗

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

Setelah melalui kelas refal yang menghabiskan waktu 1 jam 20 menit. Akhirnya semua mahasiswa kelas tersebut bisa menghirup udara segar.

Arya yang sedang berdiri di depan pintu kelas, bersuara "Guys, ngantin kuy!" Ajaknya kemudian

Keadaan kelas yang lumayan sepi. Lantas membuat dasha, zura dan Rio faham kemana arah ajakan Arya yang sengaja laki-laki itu lontarkan tadi

"Gass!" Balas dasha dengan riang dan berlari kecil menuju pintu

Lalu mereka berempat pun bersegera ketempat tujuan. Setelah tadi menyelesaikan jam pelajaran refal. Mereka bisa menikmati waktu istirahat sampai jam setengah satu siang.

Sesampainya di kantin, dasha mulai menelisik setiap tempat. Matanya menyipit memfokuskan sesuatu. Hingga bertemulah meja dengan posisi pas yang ada didekat bunga hias yang berjejer rapi

Lalu ia menunjuk ke arah tersebut "kita disana aja yuk, ngademnya."

Entahlah ini ide inisiatif atau apa. Rio meminta Arya dan zura menyerahkan tas mereka berdua.

" Lo berdua pesan makanan ya, gue sama dasha yang booking tempat. Oke!" Tak lupa dengan cengiran lebar nya Rio

"Ih si anjr. Pantes lu maksa minta tas gue" ucap Arya

Zura yang melihat itu pun hanya bisa memaklumi pasrah " ya udah. Kita berdua yang pesan. Lo sama dasha mau apa?"

"Zura, dasha mau siomay 1 porsi sama es teh aja "

Rio yang sedang berfikir tentang pesanannya pun, lantas menganggukan kepalanya

" Gue samaain aja kayak dasha"

" Ihh Rio lu ngikut gue aja deh"

Rio hanya menggidikan bahu acuh

Lalu, kini zura dan Arya pergi ke arah stand tiap penjual makanan yang telah berjajar. Arya yang pergi ke stand minuman dan zura yang pergi ke stand makanan

Setelah mendapatkan makanan yang diinginkan mereka berdua kemudian pergi ke tempat yang telah dasha tempati

"Ini dia udah dateng makananya!" Ucap zura sambil menyerahkan pesanan masing-masing

Kemudian mereka berempat menikmati makanan dan sesekali memberi joke ringan di sela-sela obrolan mereka

" Tau njay. Gue keknya udah kalang kabut dapet tugas nanti dari pak refal." Ucap Rio

Dasha menganggukan kepala " iya nih. Otak gue mana muat buat nangkep materi pak refal yang semakin berakar itu. "

" Kalau gue si intinya mah. Gak bisa lagi dikasih contekan Ama azura" Rio mengurucutkan bibirnya

" Eleh lu. Tapi kalian dapet hidayah juga kan akhirnya. Bahwa kalian ga bisa liat jawaban gue lagi di pelajaran ini" Balas zura dengan senyumannya yang semakin mengembang. Seru juga ternyata bisa mendeklarasikan jawaban sendiri tanpa ada yang mencontek apalagi meminta seperti yang biasa dasha dan Rio lakukan

" Bener tuh.Kalo menurut gue sih, kayaknya ya. Itu tuh jalan taubat untuk kalian lebih giat belajar lagi" celetuk Arya

Dasha memelototi Arya " ihh Arya. Terus selama ini gue gak pernah belajar gitu?. Gua rajin ya orangnya" ucap dasha tak terima

"Iya nih lu mentang-mentang kapasitas otak  masih muat, semena-mena Ama gue yang udah ngebul ini" balas Rio pula sama tak terima

Arya dan zura hanya bisa tergelak tawa ditempat. Hingga suara dering ponsel memecahkan Susana. Di liriknya juga oleh dasha, sebab handphone tersebut tepat sekali ada di dekat tasnya

kepincut mahasiswi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang