Asisten dosen

111 5 1
                                    

Jangan lupa vote, komen dan share ya 🤗

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

Setelah diambang puncak kekesalan akan perintah Refal yang mengharuskannya pergi ke ruangan dosennya itu. Azura bergegas pergi takutnya dosennya itu semakin menggila karena marah

Kedua tangan zura sudah sangat penuh dengan membawa buku-buku yang beragam milik tugas teman-teman nya. Ada yang tipis dan ada pula buku tebal. Bahkan mungkin bisa terhitung buku tebal semua yang dimiliki oleh teman-temannya.

Membuat zura terkatuk-katuk karena kehilangan keseimbangan sampai ia tak sadar menjatuhkan beberapa buku-buku tersebut

"Aduhh " azura menggapai buku yang terjatuh tadi dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya sibuk mengatur buku tadi agar tidak terjatuh

Tangannya masih menggapai gapai buku yang telah tergeletak dilantai. Dari kejauhan seorang lelaki yang sama statusnya sebagai mahasiswa seperti zura menghampiri nya dan membantu mengambil buku yang berserakan

Laki-laki itu bernama Aksa, Aksa memberikan buku yang telah diambilnya "Ini. Lohh azura kamu ternyata yang bawa buku ini?" Aksa menyerahkan buku

"Ouhh iya, kak Aksa. hehehe iya aku tadi disuruh sama pak refal buat bawain buku-buku ini" zura menampilkan senyum manis berlesung Pipit dikiri pipinya

" Kalaupun kamu yang disuruh emang gak boleh ya kalau yang bantuinnya berdua? Boleh kan?"

Zura mencuri curi pandangan ke arah Aksa "Hehehe bisa sih kak. Tapi aku yang gak enakan ke pak refal soalnya aku ditunjuk langsung sama dia. Jadi asisten nya"

Dahi Aksa mengerenyit mendengar perkataan zura, sosok ceroboh seperti zura kenapa harus dijadikan asisten oleh sang dosen

" Oalah, pak refal itu ?? "

Seakan mengerti apa yang ingin ditanyakan Aksa, zura dengan cepat bersuara

" Pak refal itu dosen baru dikelas aku kak. Pengganti ibu sari yang resign jadi dosen"

Aksa tersenyum manis dan menganggukkan kepala, pertanda bahwa ia mengerti

" Ouh gitu, makanya hati-hati ya kalau jalan. Dan satu lagi kalau sekiranya kamu gak bisa buat bawa semua ini kamu harus bisa minta tolong ya. Bahaya, bisa aja kamu jatuh terus nabrak bapak rektor nanti" Aksa sedikit memberikan kata candaan diujung kalimat nasihatnya

Apakah Aksa telah berubah mencair ?  melihat sikapnya yang mulai sedikit welcome kepadanya. Dan mulai menerima kehadiran azura? Secara kan biasanya dia terlihat sangat tidak peduli kemarin-kemarin

Reaksinya zura adalah terdiam menatap netra mata Aksa yang sangat teduh. Senyumnya yang mengembang sempurna. Penampilannya yang sederhana. Bahkan mungkin bisa saja zura mengingat secara detail bagaimana suara menenangkan dari seorang Aksa

Apakah perhatian zura yang selama ini ia berikan untuk Aksa akan terbalaskan?

Zura tersenyum sangat manis membalas setiap perkataan dan perlakuan Aksa. Jelas karena Aksa nya lah pria yang ia sukai

Tanpa ia sadari azura tidak tahu bahwa tangan kanan Aksa telah mendarat sempurna dipucuk kepalanya dan mengelus nya perlahan. Sangat pelan sampai jantung azura semakin berdegup tak karuan

Ingatkan! Bahwa azura masih setia dengan senyum manisnya seperti sedang menikmati semua belaian Aksa

Aksa tersenyum simpul "Hish. Ouh iya nanti sepulang kuliah kamu sibuk ga? Kalau ga sibuk mau temenin kakak ke toko buku?"

Namun terdengar suara langkah sepatu yang datang berasal dari belakang aksa

" Udah. Pacarannya?" Ucap seorang refal dengan kalimat yang ia tekankan satu persatu

Mata azura membola melihat dosennya sudah ada saja disamping Aksa "Mm, pak" cicit zura pelan dan menghindari kontak mata dengan tatapan tajam refal

Lantas, aksa yang paham dengan ucapan zura memundurkan dirinya dan memberikan sedikit ruang untuk sang dosen, refal

"Ouh iya pak. Perkenalkan nama saya Aksara eka raharja. Saya Kakak tingkat zura, mahasiswa akhir akutansi" ucap Aksa memperkenalkan dirinya

Sorot tatapan refal tak berhenti menatap zura " Kamu, azura. Apa kamu gak bisa mendengar ucapan saya tadi dikelas?"
Ia mengacuhkan Aksa yang tadi sempat memperkenalkan personalnya

Padahal itu disamping mu loh pak, dosen 😭

"Saya refal. Kamu tahu cara menghindari title jadi mahasiswa abadi?" Tanya refal kemudian seraya melirik Aksa yang nampak berfikir

" Dengan belajar pak" jawab Aksa

" Belajar + nurut apa kata dosen" ucap refal tegas. Merasa ada yang tidak beres azura yang menunduk kemudian menatap refal langsung. Refal yang sedang menatap lekat azura pun membuat kedua mata mereka bertemu

" Azura. Kamu dengar apa kata pacar kamu? Sebaiknya segera kamu ke ruangan saya sebelum saya berubah pikiran untuk menambah tugas yang lainnya"

" Pacar?" Azura bergumam

Tanpa pamit refal beranjak pergi meninggalkan keduanya

" Ehh pak bentar pak, tunggu saya. Kak Aksa makasih ya. Maaf lain kali kita ngobrol lagi ya" azura hendak bergegas dari tempatnya

Ketika sudah beberapa langkah ia berjalan azura teringat sesuatu, ia berbalik sebentar kepada Aksa

"Iya kak, aku mau. Nanti sepulang kuliah aku tunggu kaka ya!" Setelah mengucapkan kata- kata perpisahan azura harus segera bergegas menyusul dosennya yang terlebih dahulu meninggalkannya

Tok ... Tok ... Tok

" Masuk" perintah seseorang dari dalam ruangan yang pintunya telah diberi papan nama Raefal Cyrus yaseer

Azura membatin " tulisannya Cyrus, dibaca sayrus kagak sekalian virus apa kek biar estetik gitu? Huftttt"

Setelah mendapat izin dari sang empunya, azura masuk sembari memberi salam pelan

"Maaf pak, atas kesalahan saya tadi yang membuat bapak menunggu saya" ucap zura yang mulai takut akan kemarahan refal

" Maksudnya? Saya nungguin kamu?" Refal Menaik menurunkan alisnya

" Maksud saya maaf membuat bapak menunggu saya untuk memberikan tugas ini dan ceroboh atas sikap saya tadi yang sempat mengobrol sebentar bersama kakak Tingkat saya pak" azura memantapkan hati untuk meminta maaf terlebih dahulu, istilahnya nyari aman dulu aja gak sihh

" Sebentar?, kata siapa sebentar. Saya hitung kamu disana sudah 18 menit. Seharusnya kan kamu keram setelah bermenit-menit megang buku tebal itu?" Sindir refal

" Bapak berarti disana udah lama dong?"spontan Azura membelakan mata tak percaya

tolong ingatkan pak refal! Apakah sepenting itu tugas asisten yang sekedar menjadi pesuruh hanya untuk memberikan tugas kepadanya dengan kondisi selamat?

Azura membatin " sebegitu-nya kah sang dosen mencintai tugas para mahasiswa nya. Ga ngerti deh gue ada orang kaya begitu, apa karena dia masih kesel ya Ama gue gegara tragedi tadi pagi"

Azura menghela nafas pelan " ya pak saya sekali lagi. Saya mohon maaf atas sebesar-besarnya mulai dari sengaja ataupun yang tidak saya sengaja" ucap azura seraya menangkupkan kedua tangannya seperti orang bersalam-salaman ketika lebaran

" Baik, saya terima. Tapi jangan kamu lakukan kembali kejadian seperti tadi!"
Tegas refal

Azura membatin " gila si gue udah gak sanggup jadi asistennya pak refal, belum 1 hari pun berisiknya minta ampun"

Setelah mendengar kalimat terakhir refal, azura hanya bisa mengangguk pasrah.

" Oke Zur lu jangan sedih! Inget abis mata kuliah ini lu bisa jalan-jalan sepuasnya Ama kak Aksa"

Matanya yang tadi sendu perlahan membinar kembali sesuai janji yang telah ia dan Aksa janjikan. Setidaknya diperbolehkan bukan untuk menjadi teman cerita baginya tentang refal, dosen menyebalkan

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

Akhirnya bisa up lagi aku harap kalian semuanya suka 🤗☺️

Kalian baca jam berapa nihh?

kepincut mahasiswi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang