Begin?

71 4 0
                                    


Jangan lupa kasih aku semangat dengan memberikan vote, komen dan share kalau kalian suka cerita aku 🤗🤗

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

Hari mulai pagi. Kini suasana mulai merebak sibuk dengan masing-masing kegiatan.Dan tak ayal pula terjadi pada seorang gadis yang masih bergelung mesra dengan selimutnya.

"Bukkk"secara tiba-tiba suara berat jatuh menimpa lantai kamar

"Awshh " ringisnya pelan

Gadis tersebut ialah azura. Ia telah terjatuh sempurna ke karpet berbulunya yang ada di bawah ranjang. Ia meringis pelan. Menetralkan pencahayaan sekitar dengan matanya yang mengerjap cepat

" Awshh. Sakitt banget cuy. Mana kena sikut gue lagi.Baru aja gue mimpiin lee jun ho!" Ujar zura dengan kesal dan memukul bantal yang ada di pelukannya

Lalu azura melirik sekilas kalender mungil yang ada terpajang di samping lampu tidurnya. Hari Kamis, ia harus kembali masuk ke kampus.

"Okeyy. Sekarang waktunya harus bangun Zur. Fighting, fighting zura!. Yang rajin imbalannya jadi pacarnya mas song kang!"
Ucapnya sembari lekas berdiri dan berlari pelan ke arah kamar mandi

Dasar manusia sukanya makhluk red flag.

07: 13 wib

Selesai mempersiapkan diri dan siap berangkat kuliah waktunya ia bersarapan pagi dengan keluarga.

Kemudian azura turun ke lantai 1 dari lantai 2 kamarnya. Terlihat sudah ada sang ayah yang telah rapih juga memakai pakaian formal serta sang ibu yang seraya mempersiapkan hidangan yang ada di meja makan.

"Wah. Anak gadis ayah udah wangi aja nihh" goda sang ayah yang telah duduk

Azura menarik kursi yang ada di hadapan sang ibu.

"Ishh.Namanya juga mau belajar yah"balas ibu azura

Untung udah diwakilkan. Ucap zura dlam hati

Tangan zura dengan lincah mengambil 2 helai roti dan mengoleskannya dengan selai kacang. Ketika hampir mengigit ujung rotinya. Matanya menelisik fokus menatap seorang lelaki Yang berjalan menghampiri meja makan 

"Aaaaa. Bang sakaa. Kapan pulangg? Kok gak bilang sichh sama incess azura"

Dan ya ternyata ada kakak laki-laki azura. Arshaka Rayyan Bawazier yang mungkin sedang menikmati liburnya setelah berminggu-minggu keluar kota.

" Dimana-mana berisik aja nih bocil" balas saka membelai lembut rambut sang adik

Lalu tangan azura menengadah ke arah saka. Saka yang melihat itu lekas memberikan tangan kanannya. Ia kira azura ingin bersalaman. Tapi ada sedikit keraguan dalam hati saka, pasti azura menginginkan sesuatu darinya

Kemudian zura menyalimi tangan saka. Dan sesuai perkiraan saka, azura tetap setia dengan menodong tangannya ke arah saka. Tak lupa dengan senyuman manis, berlesung pipi kiri. Terlihat manis bukan?

Saka yang mengerti kemudian segera duduk disamping zura. " Kenapa? Mau oleh-oleh? Ada tuh dikamar Abang. Ambil aja kalo mau" kata saka

Azura yang mendengar perkataan saka lantas memandang lesu kakanya tersebut.

"Abang ihh. Ga mau oleh-oleh. Maunya uang" cengirnya yang masih menatap saka

Ayah serta bundanya hanya tersenyum simpul dan khusyuk dengan makanannya. Shaka melirik zura. Ia kaget melihat azura yang mengeluarkan jurus puppy eyes nya

" Lagian Abang mah oleh-oleh nya kalo gak makanan ya barang pernak-pernik. Baju pun yang ukurannya yang gak aku suka." Ujar zura sembari mendengus pelan

kepincut mahasiswi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang