Chap 3 (LIB S4)

175 19 1
                                    

Sania terlihat sudah rapih dengan pakaian formal nya, hari ini ia akan datang ke Tigernet untuk interview.

" Pete, bagaimana penampilan ku?" Padahal sudah rapih dan juga terlihat cantik tapi tetap saja minta pendapat kepada adiknya.

Pete yang sedang sarapan jadi terhenti, dan kini menilik penampilan kakak nya.

" Cocok tidak?" Tanya Sania.

" Cocok Kak, Kakak itu sudah cantik jadi mau pakai apa pun akan terlihat cantik." Puji Pete.


" Kau bisa saja." Cetus Sania, lalu duduk dan ikut sarapan.

" Aku bicara jujur Kak, memang Kakak cantik kok." Cicit Pete, membuat Sania mengulum senyum nya.

Selesai sarapan Pete langsung berangkat sekolah, sedangkan Sania menyempatkan diri merapihkan meja dan mencuci bekas sarapan mereka. Setelah selesai barulah ia pergi meninggalkan rumah, menuju ke Tigernet.

Setengah jam kemudian Sania tiba di depan sebuah gedung tinggi menjulang yang bertuliskan Tigernet, gedung yang sebentar lagi akan menjadi tempatnya mengais rezeki.

" Aku pasti bisa." Ucap Sania mantap, lalu berjalan masuk ke dalam gedung.

Di lobby sudah banyak orang yang lalu lalang, terlihat sibuk padahal ini masih pagi sekali.
Sania menghampiri meja resepsionis, yang kebetulan ada orang yang menjaga nya.

" Permisi nona, aku ingin bertemu tuan Sin." Ucap Sania ramah.

" Tuan Sin yang mana ya?" Tanya resepsionis itu.

" Ini nona..." Sania menunjukan pesan yang di kirim oleh Dona, sekretaris Tiger.

Di pesan itu tertulis kalau Sania di minta datang untuk interview langsung dengan tuan Sin.

" Kau bisa naik ke lantai 15, lalu temui asisten Sin. Dia yang akan melakukan interview kepada mu." Ucap resepsionis itu.

" Baik, Terima kasih." Ucap Sania, lalu cepat-cepat menuju ke lift.

Menunggu sebentar pintu lift pun terbuka, Sania masuk ke dalam di ikuti dengan yang karyawan yang lain nya.

Di depan Sania ada dua orang wanita yang berdiri membelakangi nya, yang satu nya sedang menatap teman nya yang sedang sibuk berhias.

" Percuma kau berdandan habis-habisan... Karena presdir tidak akan melirik mu." Cetus wanita berbaju biru.


" Namanya juga usaha... Siapa tau dewi fortuna berpihak kepada ku." Balas wanita berbaju merah.


Wanita berbaju biru terkikik geli, sedangkan wanita berbaju merah terlihat santai saja.

" Aku heran... Kenapa kita tidak pernah sekali pun melihat presdir membawa kekasih nya ya, atau..." Wanita berbaju biru menjeda kalimat nya.

" Atau apa? Jangan berpikir terlalu jauh ya... Presdir itu masih normal dan masih suka wanita cantik." Sewot wanita berbaju merah.

" Mana bukti nya, sampai sekarang saja kita tidak pernah melihat ada wanita datang ke kantor... Kecuali adik nya."

" Iya ya... Tapi_ah tidak mungkin." Wanita berbaju merah berusaha menepis isi di kepala nya, ia yakin kalau presdir mereka itu normal walaupun terlahir dari seorang pria.


Memang bukan rahasia lagi kalau kedua orang tua presdir mereka kedua nya laki-laki, karena Tiger tidak pernah menutupi identitas ibu yang melahirkan nya kepada semua karyawan nya.

TRUE LOVE ( LIB S4 ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang