"Caca ..." rengek Hanin sambil menyeka air matanya. Sepupu Caca itu jongkok di halaman sambil mencabuti rumput. Panas terik menyengat tubuhnya yang hanya diselimuti baju tipis. Dengan rayuan Hanin yang meminta pertolongan untuk diselamatkan seperti sekarang, pastilah Hanin saat ini sedang dihukum sang mama.
Caca mendekat, berdiri di depan Hanin dengan hanya dipisahkan pagar kayu selutut. "Katahuan, ya?"
Pipi Hanin makin berlinang air mata, "Tolong, Ca, rayu mama, Ca. Gue gak tahan panas, Ca, sunscreen gue tembus ke ulu hati."
"Lebay," balas Caca seraya melompat pagar, ikut jongkok di samping Hanin membantu mencabut rumput.
Hanin masih terisak, "Mama jahat, dari sekian banyak hukuman kenapa harus cabut rumput."
"Karena cuma hukuman ini yang bikin lo trauma," timpal Caca sambil melempari Hanin dengan rumput.
"Masih mau bolos kamu, Han?" seru Ula dari teras, menatap anak tunggalnya tajam.
Hanin berbalik, dia langsung berhambur ke pelukan sang mama. "Mama, Hanin minta maaf. Hanin gak gitu lagi."
Caca berdecih melihat aksi drama Hanin itu.
Setelahnya, acara pelukan dan elus mengelus terjadi, membuat Caca membuang muka karena geli melihat wajah sok imut Hanin. Caca beranjak, duduk berluruskan kaki di lantai, mengeluarkan ponselnya.
Ina:
Ca
Cowok gue tidur bareng sama cewek
Membaca itu, Caca sedikit syok. Namun jemarinya masih tenang mengetik jawaban.
Caca:
Putusin
Ina:
Ceweknya itu sepupunya, mereka lagi trip sekeluarga
Caca:
Hmm
Kalo itu sih gue gak tahu ya
Tapi, kebanyakan cowok gak suka sama adek sendiri
Hanin:
Ini sepupunya
Cewek yang lebih putih lebih imut lebih pinter lebih tinggi lebih ideal lebih kaya lebih cemara lebih cantik lebih kiyowo lebih lebih lebih lebih
Siapa yang gak suka tuh cewek
Caca:
Sekarang gue tanya, lo masi mau pacaran sama cowo lo?
Ina:
Masih
Caca:
Mau otak ato hati?
Ina:
Otak I think
Caca:
Yaudah
Lo tinggal mikir lagi, kenapa mereka bisa sekasur, kenapa mereka harus diwajarin tentang bobo bareng ini
Damn, Na, mereka sepupuan
Im one thuzend percent sure if he was sane, he wouldn't like her
Ina:
What if hes insane?
Caca:
Just leave
Kayak gitu aja ditanyain
KAMU SEDANG MEMBACA
Maniac
Teen FictionCaca ragu dirinya bisa selamanya untuk Lain. Meski Lain hanya menganggapnya rumput yang keseringan diinjak, tapi setidaknya sampah yang tak kalah busuk seperti Lain bisa menjadi pupuk organik untuk Caca. . 𝘜𝘱𝘥𝘢𝘵𝘦 tiap Minggu 11 September 2023...