Prolog

49 11 1
                                    

Sihir memiliki banyak jenis. Namun kita akan menjelaskan yang kasta tertingginya saja.

Terdapat lima jenis sihir di kasta tertinggi.

Yang pertama ada sihir air. Sihir yang paling tinggi kastanya di seluruh dunia sihir.

Kalian semua juga tahu bahwa air adalah sumber kehidupan.

Jika tidak ada air, maka semua makhluk hidup dipastikan akan mati.

Yang kedua ada sihir cahaya. Sihir ini sama pentingnya dengan sihir air.

Kita pasti tidak akan lari dari yang namanya membutuhkan air untuk minum dan juga membutuhkan cahaya sinar matahari untuk menjemur sesuatu.

Belum lagi tanaman hidup memerlukan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh.

Jika sampai sumber ini menghilang, maka tidak akan ada oksigen yang cukup untuk kita menjalani aktivitas.

Yang ketiga ada sihir petir, sihir yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang kuat saja.

Maksudnya, orang yang memiliki sihir ini adalah orang yang benar-benar mampu melawan rasa sengatan yang amat mematikan di sekujur tubuhnya.

Tetapi jangan khawatir, sihir ini tidak semenyeramkan yang kalian bayangkan, kok.

Bahkan sihir inilah yang paling dibutuhkan untuk menangani seseorang yang mengalami koma darurat.

Pengganti alat pemicu detak jantung.

Lalu yang keempat ada sihir api. Mainan kita diwaktu kecil.

Kecil jadi kawan, besar jadi lawan.

Kata pepatah yang tidak pernah lari dari kehidupan.

Pepatah ini memang benar, itu sebabnya kalian harus berhati-hati saat berhadapan dengan orang yang memiliki sihir api.

Terlihat biasa namun saat dibuat kesal sedikit saja, kalian akan langsung terbakar.

Dan yang kelima adalah sihir es, sihir yang paling langka di dunia.

"Aduh!" Aku meringis kala merasa sedang menabrak tembok yang begitu besar di hadapanku.

Aku memegang keningku kesakitan. Karena asyik bercerita tentang buku yang kami baca bersama-sama, aku jadi tidak fokus melihat jalan.

"Lia!" Diana yang memang berada di sampingku, mendekatiku panik.

Aku melihat ke depan, astaga.. aku bukan menabrak dinding tapi menabrak dada bidang seorang pria!

Bodohnya kau Lia!

Aku sontak mengangkat kepalaku untuk melihat siapa yang telah aku tabrak karena tinggi pria itu benar-benar diluar batas.

"Ma-"

"Liat-liat kalau jalan"

Setelah mengatakan kalimat singkat itu, Bima langsung pergi.

Padahal belum sempat aku bicara ia bahkan seenaknya memotongnya duluan.

Kening ku jadi berkerut kesal. Aku ingin mengucapkan kata 'maaf' saja tidak diizinkan.

Benar-benar pria menyebalkan.

"Elo yang harusnya liat jalan, emang jalanan koridor ini punya bonyok lo?!" Diana marah-marah ke Bima.

Aku mengelus punggung Diana, "Sabar Na, sabar" memang susah kalau menenangkan Diana yang sudah seperti ini, apalagi melihat diriku disakiti orang lain.

"Dia nyebelin banget sih Li! Lebih parah dari Dion nyebelinnya"

"Ada apa nih nyebut-nyebut nama gue?" Dion tiba-tiba datang entah darimana.

"Ini lagi si kepedean, datang-datang entah darimana" Diana beralih marah ke Dion.

Dion nyengir cengengesan, "Gue habis dari tempat pelatihan silat tadi"

Aku dan Diana menatap satu sama lain.

"Ruangan silat lu jauh dari koridor ini Di, sedangkan kita ngeliat lu masuk ke ruangan silat baru-baru aja" Ucap Diana.

"Gak mungkin lu cepat banget nyampe kesini dalam waktu singkat" Kataku.

Dion hanya tersenyum cengir mendengar perkataan kami yang seperti mencurigainya.

Tapi itu memang benar, kami mencurigai Dion bahwasanya dia anak ajaib.

Maksudnya, ia seperti memiliki kekuatan berlari cepat?

Atau dia bisa berteleportasi?

Hanya dia dan maha pencipta yang tahu.

°°°

Bersambung...

Jangan lupa vote dan komen~
See you in the next chapter^w^

Melanjutkan Alur NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang