3

28 10 2
                                    

Tinggalkan jejak kalau ada typo!
Happy reading~

Azrael adalah seorang pria yang sangat kejam.

Bahkan kekejaman yang telah ia lakukan, tidak akan bisa dihitung oleh banyaknya butiran pasir di pantai.

Ia adalah puncak dari segala kehancuran bagi dunia.

Tidak ada yang bisa mengalahkannya kecuali jika ramalan tersebut memang benar adanya dan betul-betul terjadi.

"Dek!" Aku dan Diana spontan terkejut karena mendengar panggilan dari seseorang secara tiba-tiba.

"Udah selesai beresin buku-bukunya, belum?"

Oh, ternyata kakak kelas yang tadi.

"Udah kok kak" Jawabku sambil berdiri diikuti dengan Diana.

"Makasih banyak ya dek" Ucap Kakel itu tersenyum manis kepada kami.

"Sama-sama kak"

"Oh iya, kami minjam buku ini boleh gak kak?" Tanya Diana sambil menunjukkan buku 'MF' itu kepada kakak kelas.

Kakel itu melihat dan sempat menyerngit heran, mungkin karena judul bukunya terlalu aneh.

"Oh, boleh kok. Ambil aja untuk kalian berdua"

Aku dan Diana saling menatap terkejut, "Serius kak?"

"Iya serius, anggap aja itu hadiah sebagai ucapan terimakasih kakak sama kalian karena udah beresin buku-buku ini"

"Yey! Makasih ya kak!" Aku dan Diana bersorak riang.

•••

Malam harinya, aku sedang berada di kamarnya Diana. Kami berdua melanjutkan membaca buku yang kami ambil di perpustakaan sekolah tadi pagi.

Aku memang sering datang ke rumah Diana pada malam hari saja. Karena di siang hari terlalu panas dan sangat terang.

Aku lebih menyukai gelapnya malam daripada terangnya siang.

Lagipula jarak dari rumahku ke rumah Diana cukup dekat. Jadi, tidak ada alasan untuk aku tidak datang ke rumahnya setiap malam.

Untuk urusan keluarga ku tenang saja, aku akan selalu dijemput abangku setiap jam 11 malam tiba. Untunglah keluarga ku dan keluarga Diana sudah saling mengenal satu sama lain.

Kami berdua sudah membaca setengah buku. Dan saat ini kami berada di puncak konflik pertengahannya.

Namun, saat aku membalikkan halaman berikutnya. Aku dan Diana menyerngit heran karena melihat halamannya kosong tanpa ada tulisan atau gambar apapun.

"Kok kosong?" Tanyaku heran sambil berusaha melihat halaman demi halaman yang kosong sampai ke belakang.

"Apaan sih ini?! Lagi seru serunya juga aarrgghh!!" Diana emosi, ia merampas buku itu dari tanganku dan melakukan hal yang sama juga seperti ku tadi.

Di dalam cerita yang kami baca, Azrael sedang berada dalam masa fase jayanya.

Ia berhasil menghancurkan satu kota hanya dalam sekali jentikan jari saja. Mengirim para pasukan monsternya untuk menghancurkan kota lainnya.

Lima orang ramalan tersebut sampai kewalahan menangani semuanya.

Tugas mereka bukan hanya mengalahkan Azrael saja namun mereka juga harus menyelamatkan seluruh umat manusia yang ada di seluruh dunia.

Terutama Kota Mooners.

Kota Mooners adalah kota yang paling canggih dan maju. Keseharian mereka dilakukan dengan bantuan alat-alat canggih yang mereka ciptakan sendiri.

Melanjutkan Alur NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang