"Ron, serius mau balik ke studio ambil motor? udah malem loh."
"Serius ca, ya elah baru juga jam 8, gue lakik kali"
"Ya ga ada yang bilang lu bencong anjir, udah lah besok aja lu ke studio minta anterin siapa gitu buat ambil motor"
"Ca, jangan hobi ngerepotin orang napa, gua bisaa, dijamin aman"
"halah, waktu itu bilang gitu ga lama nyungsep lu"
"tuh liat kan? lu mah doain gua yang buruk-buruk mulu ca"
"kali-kali doain gitu gua siap jadi suami lu"
Salma dengan physical attack nya dan Rony dengan baku hantam nya,
love language yang sangat cocok bukan untuk menghantam dunia?
"Ron ih, geli gua sumpah"
"Awas aja dalem hati amin-in"
"Males ah, lu bau debu"
"Mah, caca ngatain orang Priuk bau debu nih" protes Rony
"lu doang dih, kaga diajak warga priuk yang lain"
"tapi ca, mending mana?"
"apanya?"
"sayang banget kan kalau gue cuma bau debu? mending kita aja yang sampe jadi debu sama-sama"
Salma berteriak dalam hati kecilnya, tak ada yang berubah dari Rony sejak awal, yang berubah itu perasaan Caca sama Rony.
"iya, sayang"
"apa sayang?"
"Ron, gua obrak-abrik juga nih Priuk lama-lama"
"ayo Ca, biar lo ga sampe rumah kemaleman, pasti capek hari ini"
"dih ngapain mikirin gua, balik tinggal sama Mas Feri, yang ada coba lu mikir balik sendirian dari kebon jeruk sampe Priuk malem-malem bawa motor"
"yaelah ca, masih itu aja"
"Ya emang itu doang Ron,
yang gue khawatir-in"
Caca melotot, bisa-bisanya terucap kalimat itu dari bibir seorang Salma Aliyyah? Dih, dia jadi merinding sendiri liat kelakuannya sama Rony sekarang, mode Caca nya aktif.
"Oh, jd khawatir sama gue ca?"
"Ya b aja, tp lu mikir lah minimal"
"Ca, ga bisa, gue bener-bener harus ambil motor nya sekarang, kasian dia kedinginan di sana"
"Ron stop, jijik beneran gue dengernya."
🎸
Caca usai membersihkan dirinya dari hari yang berhasil membawanya dalam kesenangan, pukul 10 wanita ini sudah tiba dirumah, entah bagaimana kabar lelaki keras kepala itu, Rony tetap menginginkan motornya kembali padanya malam itu. Persetan dengan kekhawatiran Caca yang mendadak berlebihan,
ia bisa apa?
Wanita ini jadi uring-uringan sendiri di kamar nya, memori hari ini terus berputar dikepala Caca.
Caca senang, sangat senang
Ia kini berkutat dengan ponsel nya, berulang kali mengetik, namun Gengsi seolah menghapusnya kembali
Rony Priuk
Gue udah di kosan
Thanks ya, anyway
lo dimana?
Ah sial, kali ini gengsi Caca lagi-lagi kalah, ia tak tahan sedari tadi, bahkan kepikiran untuk langsung call Rony aja, tapi itu udah offside banget menurut Caca. Prittttt
KAMU SEDANG MEMBACA
ronyparulian_
Fanfictiondia datang dengan bahasa baru yang membawa takjub dan haru. bahwa ternyata hatiku yang sekeras batu, bisa luluh dan luruh. bahwa luka yang selalu membuatku takut, ia balut dalam hening dan senyumannya yang teduh. aku sungguh merasakannya, tetapi aku...
