(Selamat) merayakan!

1K 71 7
                                    

Salma menatap hadiah penutup tahunnya yang sangat indah, akhirnya! Salma bisa merebahkan panahnya, perang-nya telah usai, ia bisa pulang dengan kedamaian.

Salma kira, cintanya pada dunia sudah habis, ternyata ia hanya belum menemukan lelaki ini pada saat menafsirkannya. Salma hanya keliru, biar ia revisi ; Cinta-nya kini habis pada lelaki ini, Rony Parulian.

Untuk dunia, cinta, dan kotor-nya, seperti album kesayangannya itu milik Nadin Amizah, salma kini ikut merayakannya, merayakan hadiah penutup tahunnya itu. Semacam apresiasi alam semesta akan kuat nya hingga saat ini. Dilewati nya ratusan malam-malam kelam, sepi yang hanya dapat ia larutkan dalam secangkir kopi setiap malamnya, luka-luka yang ia balut sendiri, kepingan-kepingan yang harus ia bersihkan sendiri, Salma melalui nya!

Pantas saja hadiah nya seindah ini ^_^

Salma dengan seluruh bekas luka-luka nya, beserta Rony, dengan seluruh penerimaannya, ia justru tumbuh dari sana.

Semacam penggalan syair milik Nadin dalam kutipan "Tapi Diterima"

Jika dia wujud yang indahnya
Perlak kotorku ada di sana.
Belum pernah aku
menghidupkan sesuatu,
Tapi di pelukku,
engkau tumbuh.

Rony manusia dengan seribu diam kepunyaannya, manusia penuh misteri yang mungkin juga menyimpan banyak luka-nya, mungkin ia hanya terlalu lihai menutup nya dengan rapat.

Salma mengingat percakapannya beberapa malam sebelum pergantian tahun itu

"Sal, obatin dulu aja luka-lukanya, sembuhin dulu sayatan kemarin, lu bisa cari cinta yang bikin lu nyaman tuh kayak apa. forget who hurt you yesterday but don't forget who loves you tenderly today"

"Dan gua, sayang sama lu"

"Ron, jangan gua, lu bisa pergi kapan-pun yang lu mau, buang-buang waktu nunggu gua"

"Kenapa? kenapa harus cari orang lain lagi kalau gua memang bisa menunggu? Gua memilih itu sal, jadi biarin gua yang menanggung seluruh rasanya."

"Gua nunggu lu aja, Sal"

Salma tersenyum, luluh sudah pertahanannya selama ini, lumpuh sudah kegelisahan nya selama ini.
Rony benar-benar mencintainya dengan baik.

Anehnya, setelah hari itu, ketakutannya dari masalalu hilang begitu saja. Salma bingung.
Tak banyak kecemasan, justru disampingnya, Salma tenang.

Rony benar-benar jadi wujud bahagia nya kini, pertanyaan-pertanyaan yang dahulu ia terka sendiri, kini juga dengan mudah Rony menjawabnya, semacam;

"Ron, emang gua pantes ya buat
di sayang?"

"Ron, gua banyak kurangnya,
lu yakin sayang sama gua?"

"Ron, gua banyak gabisanya,
lu tetep sayang sama gua?"

Rony tak menjawabnya, namun ia membuktikannya. Salma merasakannya, ia memang benar-benar dicintai dengan baik oleh lelaki itu.

Pesta malam itu, hanya mereka berdua hadirinnya, juga saksi semesta, telah bersatu nya mereka.

"Ron, kalau-pun lu mau ajak gua buat jalan lebih jauh lagi, gua udah siap untuk pake sepatu nya sekarang."

Rony mengkerut, dirinya tak pernah menjanjikan wanita itu berpergian dalam waktu dekat ini

"Mau ke mana sal?"

Salma hanya melontarkan senyum, menaikkan sebelah alisnya, seolah tanda supaya lelaki itu berfikir keras

OH! Rony ingattttttt
Ia tersenyum, sangat indah.

"Sal, serius?"

"Serius, setelah beberapa hari yang lalu, gua kira gua butuh ratusan hari untuk bisa ngomong ini. Tapi justru salah, gua bener-bener siap mulai semuanya, ya asalkan sama lu."

Rony mematung, malam ini benar-benar indah.
...
Kesadarannya kembali, ia berlari kecil, memeluk erat wanita itu.

"Ca, makasih, makasih banget"

"Ron, terimakasih juga ya, sudah mau menerima baik buruknya Caca, jangan pernah capek untuk sayang sama Caca ya, jangan berubah hanya karena pergantian waktu."

"Jangan hilang, jangan pernah menghilang dari hidup Caca"

Gemas sekali wanita nya ini, Rony janji tak akan melepas bidadari surga nya ini. Benar kata Nadhir, 7 laut samudera pun akan di arungi nya, jika hanya disana Salma berada.

Riuh gemuruh langit di atas sana seolah bersorak atas bersatu nya kedua insan itu. Seluruh dunia merayakannya!

Salma memotret nya, membiarkan itu menjadi satu-satunya bukti malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salma memotret nya, membiarkan itu menjadi satu-satunya bukti malam itu. Punggung lelaki yang kini menjadi miliknya. Salma sangat berharap, mereka selamanya.

Akhirnya,
buku bisa kita tutup malam ini
365 halaman penuh suka&duka
sudah terlalu banyak warna-warni nya
terimakasih seluruh dunia sudah mau meramaikan buku milik Caca.

Sal, terimakasih sudah mau bertahan,
di atas tiap luka yang bernanah. Walau kini berangsur kering, karena kamu sudah menemukan penawarnya, jangan pernah lupa, akan bekasnya, yang tentunya akan membekas dan melekat, serta abadi dalam ingatanmu

Buku ini sudah penuh warna-warna baru yang akan menghantarmu pada buku baru, 366 halaman didepan sana.
Janji untuk mengisi nya dengan baik?

Walau dunia tak pernah berjanji isinya akan selalu baik, setidaknya bertahan.

Selamat menikmati perjalanan baru,
Salma Salsabill. Selamat merayakan kesenangan-kesenangan yang akan dunia ciptakan untukmu, selamat menikmati indahnya menjadi manusia, jika pada buku ini, beberapa bab berisi pilu yang tak berujung, maka selamat menemukan halaman-halaman baik didepan sana.

Kala dunia muram, pulang ke dekapan lelaki itu, kamu tahu betul jalan pulang menuju ke rumahmu itu, rumah yang menerima seluruh bentukmu, burukmu.
Rumah yang juga butuh dekapan itu, jangan lupa kau rawat seisinya. Beberapa bagian didalam sana juga masih berantakan, atapnya masih rusak, jangan semakin di rusak ya sal, namun dibetulkan, agar dirimu juga lebih nyaman.

Selamat melanjutkan hidup,
selamat menemukan arti hidup yang lebih luas di depan sana. Semoga bajagia selalu menyertai!

Selamat merayakan, dan dirayakan.

🎸

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ronyparulian_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang