Kau, rumahku

1K 52 2
                                    

Tentu masih ingat bukan perihal kalimat yang Rony untarkan?
"Dunia harus terus jalan sal, tanpa nanya gua kuat atau nggak, gua dipaksa jalan, tanpa nanya kaki gua udah sembuh atau belum." katanya.

Semua terasa benar adanya,
syukurlah setidaknya lelaki itu bisa melewati hari buruk nya, walau masih banyaknya tatapan kosong dan diam dari mulut lelaki itu yang biasanya sangat berisik, kini lebih tenang, bicaranya jadi sedikit.

"Sal, besok gua ada off air"

"Dimana?"

"Palangkaraya"

"Jauh ya"

"Iya"

"Gua juga"

"Lu off air dimana emang besok?"

"Palangkaraya"

"Bercanda mulu lu sal"

"Apaansih, orang beneran"

"Lah? satu event kita?"

"Iya"

"Surprise!!"

Teriak salma dengan suara menggelegar nya itu, bisa-bisanya wanita itu.

"Ko gua gatau?"

"Iya, gua bilang sama Bang Jo,
buat gak kasih tau lu"

"Bandel ya anak kecil"

Senyum Rony pecah, ah senangnya.
Ia jadi tak jauh dengan wanita itu
Ya, walau dua hari saja, tapi
suasana hati nya penuh senang.

"Tapi, gua takut sal"

"Apalagi besok ada lu juga di sana"

"Ini off air pertama gua,
setelah kejadian kemarin"

Salma paham betul isi pikiran lelaki itu, wajar saja. Tak banyak bagian dari fanbase mereka yang katanya
"turun kapal" , tak sedikit juga yang memberikan kalimat pedih bagi lelaki itu di komentar dunia maya.

Kata mereka,
Rony gak pantas untuk bisa bersama dengan Salma.
Kata mereka,
kalau bukan karena Salma,
pasti lelaki itu tak jadi apa-apa sekarang.

Hati Salma pedih membaca nya, silahkan pergi, Salma tak meminta juga kehadiran oknum-oknum yang membawa dampak negatif bagi dirinya, apalagi kini juga sudah merugikan orang-orang terdekatnya.

Salmine,
baik-baik ya.

Ketik salma malam itu pada broadcast milik akun Instagram nya.
Salma percaya, fanbase milik keduanya adalah orang-orang baik, bagaimanapun juga, itu salah satu hal yang membuatnya bisa berdiri di posisi ini sekarang.

"Ron, mau di cancel aja job lu?"

"Kemarin bang Jo juga udah
make sure mau gua jalanin atau gak"

"Tapi,
masa gini doang gua mundur sal?"

Salma mengusap punggung lelaki itu
"Nah, ini baru Rony! Pasti bisa.
Percaya sama gua, anything will be ok"

"Lu ga akan kemana-mana kan, sal?"

"Ron, i'll be here, wanna hug?"

Salma mengulurkan kedua tangannya, isyarat agar lelaki itu segera masuk dalam peluknya.

Tentu, dengan hangat Rony menerima nya, sejak dahulu,
peluk Salma tidak pernah berubah,
selalu menyenangkan,
dan menenangkan.

"Makasih ya sal untuk ga kemana-mana, padahal dari masalah kemarin, lu bisa aja ngejauh dari gua"

ronyparulian_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang