Lampu sorot bersinar terang, membuat semua orang berfokus pada panggung utama. Junho menopangkan tangannya di atas meja bundar yang tertutup kain hitam. Acara pengghargaan itu terlihat sangat megah. Junho yang mulai serius mendalami bidang akting hadir di AAA 2017, salah satu acara penghargaan bergengsi di Asia.
"Oppa, oraemanieyo (sudah lama tak bertemu ya)," seorang wanita cantik menepuk halus pundak Junho. Betapa kagetnya ketika ia menoleh ke belakang. Ternyata Yoona yang menyapanya duluan dan ia duduk di meja sebelah.
"Oh, Yoona-yaa.. annyeong.." Junho tak dapat menyembunyikan senyum lebarnya. Mereka memang sudah lama tak bertemu. Bukan karena apa-apa. Memang sudah bukan eranya saja. Kini masing-masing idola generasi kedua itu mulai disibukkan dengan aktivitas solo masing-masing. Yoona juga mulai memasuki dunia perfileman lewat perannya di Film Confidental Asignment. Ia yang sudah berkecimpung di dunia akting sejak lama mulai benar-benar memprioritaskan karir ini dibandingkan karir idol-nya. Saat itu sudah memasuki era kejayaan idola generasi ketiga. Junho juga mulai memasuki era idol-actor nya.
"Bagaimana kabarmu, Oppa? Aku melihat penampilanmu di Chief Kim. Aktingmu sangat keren. Selamat juga atas peran utamamu di drama selanjutnya. Kalau tak salah ingat judulnya Just Between Lovers, kan? Aku akan menontonnya dan terus mendukungmu." Yoona memberikan rentetan pujian yang membuat kuping Junho memerah.
"Wah, aku mendapat pujian dari sang suhu haha" Junho tertawa kecil, lalu "Setelah aku terjun ke dunia akting dan mulai menekuninya dengan serius, aku tahu betapa hebatnya dirimu selama ini. Selamat juga atas debut layar lebarmu. Confidental Asignment benar-benar sukses besar. Wah, kemampuan dan popularitasmu sudah tidak dapat diragukan lagi, bukan?" Junho membalas pujian Yoona. Toh, apa yang ia katakan adalah fakta. Yoona mampu melebarkan sayapnya di kedua sisi, idola dan akting. Ia bahkan menjadi salah satu jajaran tinggi idol-actor yang diakui kemampuannya oleh Knetz.Waktu terus bergulir. Pengisi acara dan penerima penghargaan telah berganti-ganti menghiasi panggung. Hingga akhirnya laki-laki itu tiba. Laki-laki yang pernah singgah di hati Yoona.
Yoona sadar, semua mata tertuju padanya. Untuk kali pertama, mereka menghadiri satu acara yang sama lagi setelah mereka resmi berpisah. Semua mata memandang dengan rasa penasaran. Tapi yang tak ia sadari, mata Junho yang memandangnya dalam dari belakang. Itu bukan mata penasaran. Mata itu memandangnya lekat-lekat bukan sekadar karena rasa keingintahuan, tapi rasa rindu terpendam bercampur dengan panas yang membakar hatinya.
Apa yang terjadi? Rasa apa ini? Junho sendiri tak menyadarinya. Ia pikir selama ini ia telah berhasil melupakan pujaan hatinya. Ia tenggelam dalam kesibukan dan berhasil mengembangkan potensi-potensi terbaiknya. Ia mulai mencoba banyak hal baru dan menunjukkan pesona-pesona tersembunyinya. Tapi apa ini? Hanya pertemuan singkat ini mampu membuat jantungnya berdegup kencang lagi. Lalu ia tak dapat melepaskan pandangannya lagi ketika laki-laki itu muncul. Laki-laki yang membuat Yoona menyandang gelar Cinderella (*Lee Seung Gi dan Yoona kabarnya tak pernah pulang kencan lebih dari jam 12 malam, hingga masyarakat menjuluki mereka dengan sebutan Cinderella couple). Kisah cinta mereka yang begitu fenomenal dan melegenda. Ternyata kisah cinta itu tak berakhir indah seperti kisah Disney. Kaca itu sepertinya retak lagi. Entah karena lemnya kurang kuat atau karena jatuh terbanting lagi. Ia hanya berharap agar Yoona sudah berdamai dengan dirinya sendiri dan mampu menyembuhkan lukanya sendiri. Ia baru sadar bahwa perasaan itu belum hilang sama sekali.
Junho menatap wanita itu lekat-lekat. Yang ditatap sedang fokus menghadap panggung utama dimana Lee Seung Gi sedang memberikan speech atas kemenangannya. Ada rasa cemburu sekaligus lega dalam hatinya. Cemburu karena Yoona masih tersenyum melihat mantan kekasihnya saat berpidato. Lega karena itu berarti permasalahan mereka tak sebesar itu. Mungkin mereka putus karena sudah tak cocok lagi atau karena kesibukan masing-masing. Yang ia tahu, Yoona sudah pasti tak sudi untuk menghadiri satu acara yang sama jika masalahnya tak dapat ditolelir, seperti kisahnya dengan Kim Hee Seong. Jika begitu, ia merasa tak perlu terlalu khawatir dengan kondisi hati Yoona yang sekarang. Ia hanya berharap agar Yoona terus berbahagia. Sesederhana itu keinginannya. Perasaan yang sungguh murni tanpa menuntut balas apapun. Ya, rasa itu ternyata masih ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
FanfictionWARNING: beberapa part mengandung unsur 21++ yang eksplisit. Mohon bijak dalam membaca. Bagi yang belum cukup umur atau kurang merasa nyaman, dapat dilompati dengan membaca versi biasa saja. Terima kasih🙏 Yoona dan Junho merupakan idola KPop genera...