Prolog

107 8 0
                                    

Tik..Tik..Tik..

Suara gerimis mendominasi di pendengaran orang orang yang sedang beraktivitas di sore hari tepat nya pukul 16.30,
Kelima tokoh utama kita sedang bersantai di dalam satu kamar sembari memainkan ponsel yang memang sudah menjadi candu untuk mereka.

"Guys, laper ga?" ujar salah satu dari mereka memecah keheningan,
Ia sudah tidak tahan dengan segala keheningan yang sedari tadi sudah terjadi.

"Pake nanya!" sahut salah satu temannya yang sempat menghentikan aktivitas nya sejenak.

"Iya laper banget, lu gak ada ngasih kita makan gitu?" ujar anak yang sedang sibuk bermain game di hp nya sambil memelototi sang tuan rumah.

"Ck, gk usah ngajak ribut!" sang tuan rumah mendelik tak suka dengan ucapan sahabat nya yang telah menyindir nya dengan terang terangan.

Mereka berlima saat ini sedang berkumpul di salah satu rumah yang memang tempat nya sangat strategis untuk dijadikan basecamp mereka.

Karena besok adalah tanggal merah mereka memutuskan menginap sepulang sekolah.

"Pesen makan aja" usulan itu pun langsung di angguki keempat nya serempak.

[Rachel Nagendra sadajiwa]

[Aurelia Wijayanta]

[Radhysti artawidya syakira]

[Genar Maharani]

[Dewi Ashana Hengkara]

Kelima sahabat yang akan menjadi tokoh utama kita , dengan segala kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki jangan ditanya betapa saling melengkapi nya mereka.

Ketika pesanan datang dengan segera mereka membawa nya ke dalam kamar Dewi, setelah itu mereka segera menyantap nya dengan sesekali mengobrol singkat.

"UHUKK!!!" Aurel memukul dada nya pelan, ia tersedak tulang ayam yang sedari tadi ia gigiti sebagai respon kaget setelah mendengar cerita Genar.

Dengan sigap Disti langsung memberi minuman yang telah dipesan tadi, namun tidak sengaja di tepis Aurel yang sedang kesakitan karna tersedak, sehingga minum itu tumpah ke seragam Aurel yang belum diganti oleh nya.

Seragam Aurel basah sedangkan diluar sedang hujan deras membuat badan nya menggigil akibat hawa sejuk yang menyeruak

"Wii.."
"Boleh pinjem baju lu ga?" ujar Aurel sambil memelas

"Ambil di lemari aja, tangan gua kotor gak bisa ngambilin" ujar Dewi malas

"Lempar tissue basah di atas meja dong!" Aurel pun melempar kemasan tissue basah dan dengan sigap ditangkap Dewi

"Bukain lemari nya Dew.." rengek Aurel

"Mandiri!" Dewi memutar bola matanya malas

"Kok alot banget sih pintu lemari lu!" Aurel terus berusaha membuka lemari, Genar dan Disti Berinisiatif membantu namun nihil

"Itu lemari nya gak lu kunci kan wi?" tanya Rachel

"Gak kok, coba di buka lagi sapa tau macet?"
"Soalnya tu lemari emang rada rada" ucap Dewi dengan ragu

BRAKKK!!
Pintu lemari Dewi tiba tiba terbuka dengan sendiri nya
Sedangkan kelima orang itu terkejut karena tubuh tersedot ke dalam lemari

"AAAAAAAAAAAA" teriak mereka berlima, satu persatu tubuh mereka tersedot.

"Ughhhh"
"Uaaaaaaarrggggg!!!!????"

"AAAAAAA HYONGGGGG!!!!"







TBC

𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐃𝐨𝐨𝐫 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐄𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang