Chapter 9

8 3 0
                                    

"Kalian berdua terlihat seperti astronot Jika memakai Hoodie seperti itu" ujar Ni-ki dengan tawa renyah saat melihat Aurel dan Disti memakai Hoodie layak nya pakaian pelindung diri ketika Corona terjadi

"Berhenti tertawa sial, lagian kami juga nggak punya hijab ganti" ujar Aurel sembari menatap kearah Ni-ki dengan kesal

"Hei aku lebih tua, yang sopan kalau bicara" ujar Ni-ki tak terima karena ucapan Aurel yang kurang sopan padanya

"Lho ge? lu gak-" belum selesai mengatakan sesuatu, ucapan Disti langsung dipotong Genar

"Gw dapet nya sweater" ujar nya singkat sambil berjalan ke arah Dewi yang sedang duduk santai sambil nyemil di sofa

"Kan bisa pake kerudung lu yang tadi!" tukas Rachel yang tak habis pikir dengan teman nya yang terlalu blak blakan ini

"Gak mau! Lagian Dewi juga kelihatan rambutnya tuhh!!" elak Genar sambil menunjuk Dewi yang hanya memasangkan topi hoodie di kepala nya tanpa diikat rapat seperti Aurel dan Disti sehingga rambut nya banyak yang keluar

"Masih mending gua masih ketutup, lah situ malah dibuka semua!" cibir Dewi kesal

"Biarinn wlee" ujar Genar sambil menjulurkan lidah nya memasang wajah super menyebalkan membuat Dewi ingin sekali menonjok nya

"Wah wahh apa ini.." Sunghoon mendekat mencoba membuat gara gara dengan Dewi yang wajah nya sudah kelihatan cemberut dari tai

"Ku kira kau tidak punya rambut, makanya kau tutupi dengan kain itu" ejek Sunghoon pada Dewi

"Matamu buta?kau gak lihat rambut ku yang selebat ini hah?!" Dewi melepaskan topi hoodie nya kemudian mengeluarkan seluruh rambutnya yang panjang

"Cih dasar manusia konyol!" sambung Dewi nyolot sambil menunjuk nunjuk rambut miliknya

"Udah udah jangan berantem" Lerai Suno pada keduanya

"Ngomong ngomong kalian berdua, apa tidak kepanasan memakai Hoodie seperti itu?" tanya Heeseung dengan bingung Pada Aurel dan Disti

"Aw aw aw apa kau mengkhawatirkan ku uncle oppa?" goda Aurel dengan memegang pipinya yang tersipu sambil tersenyum lebar

"Tidak, aku hanya bertanya dan jika kau merasa gerah aku dengan senang hati mematikan ac ruangan ini" ujar Heeseung dengan senyuman mematikan milik nya

"Huhuhuhu kau jahat sekali padaku uncle oppa" ujar Aurel dengan alay menghapus air mata ghaib milik nya

"Drama!" cibir Dewi

"Iri ae babu!" balas Aurel

Dewi yang kesal lantas menarik keras tali yang mengikat topi hoodie di leher Aurel sampai kepalanya ikut tertarik membuat sang empu kesakitan

"Stop! gak usah bertengkar perkara hal sepele!" ucap Disti

"Dia duluan!" ucap keduanya bersama

"Hah....kalian ini, ngomong ngomong ini untukmu" ujar Heeseung sembari memberikan hoodie milik nya pada Aurel membuat Aurel kebingungan

"Buat apa?" tanya Aurel bingung

"Suno bilang kau ingin memakai punya ku?" ujar Heeseung dengan senyum menyebalkan membuat Aurel ingin memukul wajah nya saja, untung sayang wkwk

"Ck, sudah tidak butuh" ujar Aurel kesal

"Kau yakin?" tanya Heeseung dengan senyum menggoda

Seketika telinga Aurel memerah mendengar nya

"Diam lah" ujar Aurel sembari menundukkan wajah nya menyembunyikan rasa salting nya

"Bawa saja, buat ganti" ujar Heeseung Sembari meraih tangan Aurel dan memberikan hoodie milik nya pada Aurel

𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐃𝐨𝐨𝐫 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐄𝐧𝐡𝐲𝐩𝐞𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang