VI. Pertanyaan Gila

87 32 0
                                    

HAPPY READING>\\\<♡

"Senyumnya lebih indah dari yang kukira"

•••

"Bolehkah aku bertanya?" Ucapku dengan refleks.

Tanpa sadar mulutku mengeluarkan suara berisi pertanyaan yang tertuju tepat ke arah anak baru yang sedang menggambar di atas secarik kertas putih.

'Apakah aku sudah gila?' Ucapku dalam hati.

Setelah aku bertanya seperti itu, anak baru itu hanya menghentikan jari-jarinya yang sedang menggerakkan pensil, dan diam seperti patung.

"Ah maaf jika aku membuatmu terganggu, lupakan saja ucapanku tadi" Ucapku dengan suara yang terdengar sedikit panik.

Tiba-tiba anak baru itu menatapku dengan tatapan yang kesekian kalinya tidak dapat kuartikan apa maksud dari tatapannya itu.

"Apa yang ingin kamu tanyakan?" Ucapnya dengan suara yang terdengar begitu halus dan menenangkan.

'Apa-apaan itu? Mengapa suaranya terdengar sangat menenangkan seperti suara angin di malam hari' Ucapku di dalam hatiku.

"Ah iya, sebenarnya aku penasaran apa yang sedang kamu lakukan dengan secarik kertas putih itu, dan ternyata kamu sedang menggambar" Ucapku sambil menunjuk secarik kertas yang berada di atas meja anak baru.

"Ini ya" Ucapnya sambil memegang secarik kertas itu dan menatap kertas itu dengan senyuman yang membuatku benar-benar terkejut.

Senyumannya membuatku terkejut, mengapa senyumannya terlihat begitu mengejutkan di mataku.

'APA-APAAN SENYUMANNYA ITU? MENGAPA MEMBUATKU BEGITU TERKEJUT, AH TIDAK! JANGAN BILANG AKU TERPANA OLEH SENYUMANNYA, AAAAAA' Ucapku dengan teriakan histeris di dalam hati.

"I-iya itu, ehm selain penasaran jujur saja tadi aku ingin bertanya kamu sedang menggambar seorang perempuan atau laki-laki?" Ucapku.

'SUNGGUH PERTANYAAN YANG GILA!!' Ucapku di dalam hati dengan histeris.

"Hm? Pfft apakah kamu benar-benar penasaran sampai menanyakan apakah gambarku ini seorang perempuan atau laki-laki" Balasnya dengan tawa kecil.

Sepertinya aku akan mati karena terbunuh oleh rasa malu.

'SEKARANG DIA TERTAWAAA, AAAAAA MALUU BANGET' Ucapku dalam hati dengan teriakan histeris untuk kesekian kalinya.

"Tolong jangan tertawa seperti itu, aku jadi malu" Ucapku dengan suara yang terdengar menahan malu.

"Maaf, tapi pertanyaanmu terdengar lucu di telingaku, karena biasanya orang yang melihat gambarku akan langsung mengira bahwa yang kugambar adalah seorang wanita karena memiliki rambut yang panjang, tapi kamu adalah orang pertama yang bertanya apakah gambarku seorang perempuan atau laki-laki" Ucapnya dengan senyuman kecil kepadaku.

"Ehm sebenarnya aku bertanya seperti itu karena berfikir terkadang seorang seniman yang suka menggambar tidak selalu membuat gambar yang terlihat familiar atau biasa di kehidupan sehari-hari dan contohnya seorang laki-laki berambut panjang, tapi itu tidak berarti bahwa seorang laki-laki berambut panjang terlihat aneh di kehidupan sehari-hari, malah menurutku itu cukup menarik dan terkadang terlihat menakjubkan" Ucapku dengan kalimat yang cukup panjang karena terbawa suasana.

"Kamu sepertinya memiliki selera yang bagus di dalam seni" Ucapnya dengan tatapan mata yang sekarang dapat kubaca.

Tatapan itu adalah tatapan yang sedang tertarik akan sesuatu.

'Apakah dia tertarik padaku?' Reflek terbayangkan di dalam benakku.

Sepertinya aku terlalu banyak berhalusinasi sehingga memikirkan hal-hal yang sulit terjadi menjadi sangat mudah terjadi.

My Beautiful SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang