VII. Jam Olahraga

79 27 0
                                    

••

Aku pun memasuki kelas dan melihat Jeslyn dari kejauhan yang terlihat sudah siap untuk mengeksekusiku.

Tatapannya yang diiringi dengan senyuman mematikan itu begitu mengerikan, diriku sampai merinding melihatnya.

Tapi dengan berani aku pun menghampirinya dan duduk di sampingnya dengan pasrah.

"Hai" Sapaku dengan senyuman pasrah.

"Hai juga" Jawab Jeslyn dengan senyuman mematikan yang belum berubah.

'Huh? Kok dia gak gebukin aku ya' Ucapku dalam hati.

Tiba-tiba dengan kecepatan kilat kedua tangan Jeslyn menggelitiki seluruh badanku, termasuk bagian badan yang menjadi kelemahanku, leher dan pinggang.

"JES JES BENTAR JES... Aaa bentar hihihi akh jess pfft ahahahahahha geli jess, iya iya maaf huwa" Responku yang benar-benar tidak tahan untuk menahan teriakan dan tawa geli karena kelitikan mematikan yang diberikan Jeslyn.

Jeslyn pun berhenti dengan gelitikannya.

"Ha..." Aku pun menghela nafas lega.

Aku terdengar berisik sekali, untung saja sekarang jam pelajaran olahraga, jadi di kelas hanya ada aku dan Jeslyn karena teman-teman yang lain sedang berganti baju.

Dan tentunya hal di atas jadi alasan utama Jeslyn sendirian di kelas, dia sedang menungguku dengan semangat membara, dan sekarang dia pasti sangat senang karena telah menyiksaku.

"Jes, mending kita ganti baju sekarang" Ucapku.

"Hm" Jawab Jeslyn dengan ketus.

"Eh? Masih marah kah?" Ucapku dengan suara jail.

"Gak, udah cepet ambil baju lo" Jawabnya dengan nada ketus yang terdengar lucu di telingaku.

"Hahahahaha iya iya, ayo sayang" Ucapku sambil menggodanya.

"Idih sayang sayang" Jawabnya dengan ekspresi masam.

"Ih tsundere amat, Jeslyn sayang jangan marah-marah" Ucapku dengan suara jail dan menggodanya dengan sangat senang.

"Berisik" Jawabnya dengan ketus lagi namun terlihat sekilas bahwa Jeslyn memasang senyuman kecil.

"Eh? Senyuman apa itu?" Jawabku dengan senyuman lebar.

"Perasaan lo aja, mana ada gw senyum" Jawabnya sambil berjalan menjauhiku.

"Ih tsundere banget jadi orang, coba sini jangan pergi gitu aja dong, aku penasaran dengan senyuman tsunderemu" Ucapku dengan nada menggoda.

Aku pun mencoba mengikuti Jeslyn yang berjalan cepat keluar pintu kelas.

"Tunggu, kamu mau kemana sih cepet-cepet banget?" Ucapku.

"Ya mau ganti baju lah, cepetan jalannya, jangan manja deh" Jawab Jeslyn dengan nada kesal.

"Hehe iyaa iyaa jangan marah" Ucapku dengan cengengesan kecil.

Saat aku mencoba untuk berjalan cepat menyusul Jesyln, tiba-tiba tepat di pintu kelas aku tidak sengaja menabrak seseorang untuk kedua kalinya hari ini.

"Aw" Ucapku reflek.

Untung saja diriku tidak lari, aku jadi tidak terjatuh dengan posisi memalukan seperti sebelumnya.

Seharusnya diriku tidak perlu menabrak orang lagi, hanya saja aku memang lagi apes hari ini.

"Maaf, aku tadi jalan buru-buru karena-" Ucapanku terhenti saat pandanganku melihat siapa yang kutabrak kali ini.

My Beautiful SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang