Happy reading gusy🌷
Jangan lupa bilang terimakasih pada diri kalian sendiri 🌷
***
Pagi ini novlin berangkat ke toko dengan rahvin. Catat karena rahvin memaksa.
"Kamu kenapa? Cemberut gitu?" Tanya rahvin.
"Ga papa,mana ada aku cemberut" jawabku.
"Ohh"
Hening hingga sepuluh menit kemudian rahvin membuka suara nya.
"Nanti jalan-jalan yuk" ucapnya.
"Kemana?" .
"Kulineran di sekitaran wahana pasar malam. Mau?".
"Mau seru tuh kulineran di sana" jawabku dengan antuk sias.
Rahvin tersenyum. Tak lama kita sampai di toko ku, tak lupa aku berpamitan pada nya.
"Semangat nov" ucapnya sambil melambaikan tangan.
Aku membalasnya dengan senyuman dan membalas lambaian tangan nya.
Saat aku masuk sudah di suguhi senyuman jahil oleh rahman dan Ilham yang sedari tadi sedang mengelap rak buku Bagian depan.
"Kenapa ham? rahman juga nih kenapa sih?".
"Ga ada mbak cuma lagi senang aja hari ini" ucap rahman lalu di setujui oleh Ilham.
Aku tersenyum lalu menaruh barang-barang ku di ruangan khusus untuk kariawan.
"Pagi nelin, sini biar aku yang gantiin" ucapku.
"Eh ya mbak, kalau gitu aku ke belakang ya urus beberapa buku yang belum di rapihin".
Pelanggan mulai berdatangan satu persatu hingga lebih, hingga jam makan siang kami istirahat dan makan bersama. Menu kali ini adalah mie ayam dan minumnya es campur.
Sungguh nikmat memang siang-siang gini minumnya es campur yang manis dan segar. Setelah makan aku melanjutkan pekerjaan nelin dan nelin menggantikan ku di kasir.
Malam mulai datang menunjukan pukul tujuh malam, rahvin datang menjemput ku. dan aku pulang duluan sedangkan yang lainya pulang sambil menutup toko, toko buku ku tutup jam sembilan malam tepat.
"Pulang duluan ya semua" ucapku sambil tersenyum.
"Iya mbak" jawab mereka serempak. Tak lupa senyum yang menghiasi wajah mereka.
Di dalam mobil saling bertukar cerita tentang hari ini. "Jadi kan keluar nya malam ini?"tanyaku.
"Iya dong jadi" jawab rahvin sambil mengelus kepala ku.
"Idih berantakan nih rambutku" protesku.
"Nanti aku rencananya mau ngasih tau orang rumah tentang hubungan kita. Kamu gimana kebaratan ga?" Tanya rahvin.
Aku menatap matanya yang juga sesekali memperhatikan ku, ya karena ia sedang mengemudi.
"Iya aku setuju, ga baik kalau hubungan kita di sembunyiin dari orang rumah" jawabku dengan senyuman yang manis.
Sejak kita pacaran rahvin tetap menjaga batasan antara kita ya, paling hanya memegang tangan ku dan mengacak rambutku saja. ga pernah lebih dari itu.
***...
Tigapuluh menit perjalanan sampai lahh kita di tempat tujuan tadi yaitu pasar malam. Tentunya tidak berdua saja kita bersama farin juga pastinya.
"Ayoo kita berkulineran jajanan di sini" ucapku
Farin dan rahvin mengangguk dan tersenyum. Rahvin menggenggam tangan ku dan farin berjalan di samping ku.
Saat melewati stan makanan yang menjual sosis bakar kami berhenti untuk membelinya, membeli es di stan berikutnya, terang bulan (martabak manis) yang sangat aku sukai tak lupa membeli lebih untuk ibu. Lanjut kami berjalan-jalan membeli jajanan lainya.
Setelah tangan ku penuh dengan jajanan, farin meminta ingin menaiki salah satu wahana di sana bersama teman nya yang kebetulan juga di sini.
Sedangkan aku dan rahvin mengamati farin dari sini, sambil menunggu aku menghabiskan jajanan yang aku beli tadi. tapi pakai uang rahvin.
"Pelan-pelan nov, ga ada yang ngambil jugaan" ucapnya sambil membersihkan saus yang sedikit belepotan di ujung bibiku dengan tisu.
"Eemm, aaaa" ucapku sambil memberikan suapan pada rahvin. Ia menerima nya dengan senang hati.
Lima menit berlalu, jajanan ku masih lumayan banyak. ya walaupun belum kenyang. Hahehehe.
"Mau?" Tawarku pada rahvin.
"Udah kenyang" jawabnya lembut sambil tersenyum hangat. Sungguh sangat damai senyuman nya, apalagi tatapan nya yang menenangkan hatiku.
"Kenyang dari mana nya?, Baru sesuap perasaan aku kasi tadi" ucapku.
"Iya siniin biar aku bantu habiskan" jawabnya dan mengambil jajanan yang masih tersisa tiga macam.
Rahvin dengan sigap memberikan air mineral yang sudah di buka tampak nya.
"Terimakasih rah" ucapku.
Habis juga, dan akhirnya kami berdua menyusul untuk ikut bermain wahana di sini. Dan tepat pukul sembilan kami pulang, dan di sambut oleh ibu yang sedang duduk bersantai di ruang tamu.
"Ibu kami pulang" ucap rahvin sambil membuka pintu rumah.
"Ibuu, kami ada bawain martabak manis buat ibuk semanis senyuman ibu" ucapku sambil ikut bergabung bersama ibu.
Sedangkan rahvin datang dari dapur membawa piring kosong. " Nov, farin. Kalian cuci tangan dulu sana" ucap rahvin.
Kami berdua bergegas mencuci tangan dan kembali duduk di ruang tamu menonton tv, sambil bercerita tak lupa sambil nyemil martabak manisnya.
***
Hari ini dikit dulu yaa🐵
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahvin & Novlin
Ficção Adolescente"Rah nanti di acara temen kamu mau di panggil sayang atau monyet?" "Gile, sayang lah" sahut rahvin "Ciee ngarep banget di panggil sayang sama aku " ucap novlin "Sayang" ucap rahvin "Hah apaan? Ga salah denger aku nih" sahut novlin " kita udah...