06

3.1K 141 11
                                    

Sudah terbilang 1 bulan semenjak pertemuan terakhir nya dengan Junghwan, ya! Pada pagi itu Jayden membawa Junghwan dengan paksa, walaupun anak kecil itu sudah merajuk dan bahkan menangis namun Jayden seakan tutup mata dang telinga nya terhadap tangisan sang anak

Rosie? hidup nya berjalan seperti semula tanpa ada perubahan, hanya saja dia sedikit merindukan anak kecil yang menurutnya sangat lucu siapa lagi kalau bukan Junghwan

Hidup nya terasa sangat membosankan, setelah mendapatkan gelar S1 dua bulan lalu entah kenapa membuat Rosie hilang arah saja, sebab orang tua nya belum siap memberikan perusahaan mereka di tangan Rosie padahal Rosie sampai kuliah di bisnis namun tetap saja kedua orang tua beranggapan Jika Rosie harus memiliki calon suami dulu baru bisa memegang perusahaan keluarga mereka

Fokus Rosie yang berada di televisi pun terganggu akibat dering ponsel nya yang berbunyi nyaring "astaga!" Pekik nya terkejut, ia lalu meraih ponsel nya dan disana sudah tercantum 'Appa' "tumben sekali" guman nya, ia pun mengangkat panggilan tersebut

Rosie POV

"Rosie, bagaimana kabar mu nak?" Sapa sang ayah ku dan aku pun mengerutkan dahiku bingung, tumben sekali orang tua ini menanyakan kabarku, pasti ada mau nya jika seperti ini

"Langsung keinti nya saja" ucap ku yang mulai muak, bukan aku tidak sayang orang tua, aku malahan sangat sayang sekali namun ayah akan berlaku manis seperti ini jika dia ada mau nya dan jika tidak maka ayah pasti akan cuek saja pada ku dan menganggap ku tidak ada, ya walaupun dia tetap membiayai hidup ku

Dia hanya sangat mencintai ibu! Dan aku? Aku cuma seperti orang yang datang kedua untuk menjadi orang ketiga di hidup mereka yang hanya berasa milik berdua!

"Hahaha baiklah, langsung saja... appa ingin kau mewakili perusahaan ayah untuk mengikuti sebuah rapat" jelas ayah ku, aku pun melotot dan cukup bangga dengan diri ku karena bisa menebak isi pikiran ayah

Tapi untuk mengikuti rapat sebagai perwakilan dari perusahaan? Big no! Aku belum tau menahu tentang perusahaan milik ayah, dan beberapa hal yang ku tau bahwa aku berarti harus melakukan semacam presentasi kan? Apa yang harus ku presentasi kan jika aku saja tidak tau apa-apa

"Kau tenang saja , Seulgi akan membantu mu" tambah ayah yang membuat ku berpikir dua kali, Seulgi eonnie lumayan juga namun Seulgi eonnie agak jutek yang membuat ku malahan takut pada nya

Aku pernah bertemu dengan nya 1 kali waktu aku berkunjung ke perusahaan dan dia hanya menyapa lalu dia menatap ku dengan mata kucing nya yang membuat ku merinding takut

"Meeting nya akan digelar bulan depan, kau masih memiliki waktu 1 bulan untuk belajar, dan Seulgi akan membimbing mu, hitung-hitung untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin di kemudian hari"

Aku dari tadi hanya diam saja, aku benar-benar hanya mendengar ayah berbicara dan aku hanya diam tapi aku memutuskan untuk bertanya satu hal yang membuat ku cukup penasaran  "kenapa tidak appa saja yang memimpin meeting nya nanti?" Tanya ku bingung

"Appa dan eomma akan ke Paris 3 minggu sebelum meeting di gelar atau dalam kata lain appa dan eomma akan pergi minggu depan, dan kami akan pulang 1 bulan kemudian, jangan berprasangka buruk, appa dan eomma disana juga ada meeting yang tak kalah penting, dan kami juga tidak mau untuk melewatkan meeting yang akan kau datangi jadi kami memutuskan unt--"

"Baiklah aku akan datang" potong ku, aku malas saja untuk mendengar berbagai penjelasan yang menurut ku tak penting, yang hanya ku butuhkan hanya kalimat pertama yang dia katakan dan kalimat selanjut nya , aku tak peduli.

Setelah aku memotong pembicaraan nya, aku dapat mendengar bagaimana ayah menarik nafas dalam "baiklah, besok temui Seulgi di perusahan , jam 7 jangan telat! Appa tak akan ada di perusahaan,  appa akan menyiapkan perlengkapan keberangkatan kami berdua" jelas nya lagi, aku pun hanya berdehem sebentar "terimakasih Rosie, Appa menyayangi mu selalu" panggilan itu berakhir

DADDY J [RK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang