🙆AlHa-23🙅

3.4K 530 142
                                    

Sowry ya baru up, soalnya aku nonton bioskop hari ini, yang follow ig aku pasti tau muahahhaha.

Yang mau follow ig aku, boleh banget, pengen nembusin 1K follower, di wp bisa tembus sampe 50k, ig 1k aja kaga tembus-tembus huhu.

Ntar kalau ig tembus 1k, aku up sampe 10 kali dalam sehari selama 3 hari muekeke😘

Ig aku ara_aulika25. Follow yak😘

Nah, sider babiq masih dimana-mana, menyebalkan.

200 vote dan 50 komen, hayuuk! Salah satu penuh aku updateeee lageeee.

🙅Perdebatan Yumna dan Alan🙆

Yumna hari ini pergi ke rumah Alan, yang cuma sebelahan sama rumahnya juga.

"Alaaaaan, main yuuk," ajak Yumna begitu masuk.

Disana dia melihat Egra dan Zegra tengah main catur "Alan enggak ada, dia pergi sama Bunda sama Ayah ke rumah Buk Gyna," Egra menjawab.

Yumna diam, dia tampak shock dan kaget.

"Ngapain Alan kesana bang?" tanya Yumna agak kesal.

"Ya enggak tau, Buk Gyna nyuruh nemuin dia, ya Bunda bawa Alan buat ketemu sama Buk Gyna, mau dijodohin kali Alan sama Leili," ceplos Zegra.

Yumna makin panas, dia berjalan keluar dari rumah Alan, berjalan cepat menuju rumahnya sendiri sambil menelepon Hilda.

"Halo, Hilda, rencana kita gimana? Gue mau secepatnya Leilin jauhan dari Alan!" seru Yumna melalui telepon.

Hilda yang saat ini tengah sedang asik menatap foto Leilin di kamarnya hanya mendengus.

"Sabar dong, semua butuh proses, gue juga mau Alan menjauh dari Leilin, secepatnya," cetus Hilda santai.

Yumna menghela napas kasar "Rencana buat ngajak Leilin ke Villa lo jadi kan?" tanya Yumna.

Hilda mengangguk walau Yumna tak mungkin melihat anggukan yang Hilda.

"Ya, pasti jadi dong," ujarnya dengan seringai penuh kegilaan.

Dan saat itu tiba, Alan lo bakal gue habisi. Batin Hilda jahat.

Yumna, Yumna, cuma dimanfaatin doang lo bego. Tolol banget. Kesel aing.

"Bagus, gue gak sabar banget, Alan bakal jadi milik gue."

Yumna ni halu nya ketinggian, ngeri, awas bablas Yum.

....

Keesokan harinya, Yumna menemui Alan pagi saat Alan hendak berangkat sekolah.

Dengan tatapan marah, Yumna menarik tangan Alan kasar, Alan yang kaget sontak menepis tangan Yumna.

Tatapan mata Alan terlihat akan kekesalan, dia menggerakan tangannya dengan bahasa isyarat.

"Apaan sih!? Gausah kasar dong! Datang-datang juga." arti dari bahasa isyarat Alan.

"Alan, lo sekarang udah lupain gue ya? Deketnya sama Leilin terus, gue dilupain!" seru Yumna marah.

Alan tak suka, sudah dibilang dia tak suka mendengar bentakan, Alat bantu dengarnya bisa berdengung.

Dengan gerakan kasar Alan memberikan jawaban.

"Apa hubungannya kalau aku deket sama Haruka? Masalah? Kamu cuma temen, cuma tetangga aku, gak punya hak buat marah ataupun ngekang aku!" Arti bahasa isyarat Alan.

"GUE YANG BELAIN LO SETIAP KALI DIBULLY! GUE YANG PASANG BADAN SETIAP LO DIHINA! GUE LAN! GUE YANG SELALU ADA BUAT LO!" bentak Yumna.

Alan semakin menggeram emosi, dia membalas.

"Kapan aku dibully!? Kapan aku dihina!? Aku gak pernah sekalipun dihina atau dibully, semua itu karena pikiran jelek kamu! Aku enggak minta untuk dibela! Aku enggak pernah perduli sama bully an atau hinaan! Jangan pernah merasa berjasa dalam hidup aku! Bunda sama ayah aja yang ngurus aku enggak ngelarang buat deket sama Haruka, kenapa kamu pula yang berisik!" arti bahasa isyarat Alan.

Benar, Alan tak pernah dibully secara terang-terangan sebab sifat Alan yang cuek dan bodo amatan membuatnya tak pernah perduli pada hinaan.

Buktinya dia bisa jadi juara OSN dan anak emas Cendana itu, hasil dari kebodo amatannya pada semua hinaan dan bully an.

Yumna hanya merasa menjadi pahlawan padahal nyatanya, Alan justru melihatnya sebagai teman, hanya teman, tak lebih.

Yumna bergetar penuh amarah, dia hendak menampar Alan tapi tak lebih cepat dari tendangan seseorang.

Bugh!

"Weis, main tangan lo sama cowok gue?" itu Leilin, dia menendang tubuh Yumna dari kiri sampai Yumna terhempas kesamping.

Brugh!

Yumna mendesis kesakitan kala bahunya menghantam semen parkiran.

Leilin sendiri merengkuh pinggang Alan dan mencium pelipisnya lembut.

"Dia apain kamu sayang?" tanya Leilin lembut pada Alan.

Alan merengut malu, pipinya merah, dia mendusel dibahu Leilin.

"Nak..pa..pain.." jawab Alan malu-malu.

"Apa pula, dia berusaha nampar pacar lucu aku gitu," rengut Leilin seraya mengunyel pipi Alan.

Alan mulai merengek seperti bayi lagi.

Yumna tampak shock "Maksud lo..pacar..itu apaan!?" serunya marah.

Leilin menyeringai kemudian mencium pipi Alan "Alan pacar gue, kami jadian semalam pas dia datang ke rumah gue, bahkan setelah lulus SMA kami bakal tunangan," jelas Leilin sombong.

Alan terlihat malu, tapi senang.

Yumna sendiri, merasa sekitarnya hancur mendengar hal itu, kebenciannya pada Leilin semakin memuncak tak terkira.

Ini sangat mengerikan, sangat, mengerikan.

Leilin tersenyum puas, benar kata Mami, rencana yang Mami katakan sesuai dengan kenyataan.

Ini sangat menarik.

🙆Bersambung🙅

Deaf Boy meet Bad Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang