🙅Alan-Leilin🙆

5.1K 457 48
                                    

Up teroooos! Stupid Omega besok aja ya, atau enggak nanti malam deh aku up.

Road to 1K followers! Ntar kalau udah 1k bakal 10x up selama 3 hari muehehehhe.

Follow ara_aulika25, hayuuk!

🙅Jodoh mah emang gak kemana🙆

Bunda Susan melirik kearah Alan yang saat ini sedang bersiap untuk berangkat ke cafe, kerja kaya biasanya.

"Alan, bunda mau bilang sesuatu," tutur Bunda Susan tenang.

Ayah Hendra yang duduk disebelah Bunda tau apa yang mau Bunda bilang, jadi ayah diem aja.

Alan mendongak, menatap Bunda dengan tatapan sayu datarnya.

"Eng?" Alan memiringkan kepalanya pelan, bertanya tanpa suara jelas.

"Nanti malam ada pesta perusahaan, kamu ikut,"

Dahi Alan mengernyit, tak suka, tapi dia tetap Alan yang tak bisa melawan pada orang tuanya, dia mengangguk malas kemudian memakai sepatu kerjanya.

"Kamu enggak bakal nyesel kalau ikut, percaya deh," tambah Ayah.

Alan hanya merotasi matanya malas, dia berdehem pelan "Hm."

Setelahnya dia mengeluarkan sepeda dari garasi kemudian berangkat ke Cafe sepeeti biasanya.

Disisi lain, Leilin mendengus malas saat sang Mami berkata dia harus datang ke ulang tahun perusahaan malam ini.

"Mi, Lei punya bisnis yang harus Lei kerjain malam ini, transaksi lagi," cetus Leilin.

"Gak mau tau sih, kamu harus datang."

Leilin menghela napas kasar, dia meletakan cangkir ditangannya ke meja lalu mendengus.

"Dari dulu sampai sekarang, mami nih ngatur mulu," cibir Leilin.

"Leilin, gak sopan, gak boleh gitu," tegur Papi Rakta.

Leilin melengos malas "Kan bener sih," sungutnya.

Mami Gyna mah santai aja, dia asik mengelus pantat Papi Rakta yang duduk disebelahnya.

Leilin diam sejenak, lalu melanjutkan sarapannya, entah kenapa firasat Leilin agak lain untuk pesta malam ini, entah apa yang dia pikirkan.

.....

Alan merasa kesulitan dalam jas yang dia pakai, pasalnya dibagian pantat agak ketat, maklum, pantat Alan tetap semok walau dia ini pernah jadi ODGJ selama 2 tahun.

"Hmph." Alan mendengus kesal, rambut sebahunya dikepang samping, entah ide siapa, gak nyambung banget pakai jas tapi rabut dikepang, kan aneh.

Alan hanya berjalan menjauhi pesta di dalam Hotel, walau namanya ulang tahun perusahaan, perayaannya tetap di Hotel mewah.

Dia berjalan kearah taman yang ada kolamnya, ada kursi besi dan beberapa meja berisi makanan dan cemilan.

Dengan santai Alan mengambil satu buah cupcake dengan strawberri diatasnya, lalu dia berjalan ke arah kursi dengan kolam kemudian duduk.

"Haaah..." hela napas Alan saat duduk, dia menggigit bagian atas kue dan memandangi kolam di depannya.

Suasanya agak serem ya. Batin Alan.

Dia melihat ke sekitar, matanya berhenti kala melihat seorang wanita ber jas hitam yang tersampir dibahunya, wanita itu sedang merokok sambil memegang segelas wine.

Tatapan mata Alan yang selalunya datar dan sayu, hari ini terlihat melebar dengan sedikitnya binar kebahagiaan.

"A..A..Auka.." lirihnya dengan suaranya yang agak berat.

Tanpa menunggu konfirmasi atau apapun, walau Alan dengar Leilin meninggal, tapi Alan tak percaya, dia segera bangkit dan berlari kearah wanita tadi.

"AUKA!" jeritnya kuat kemudian melompat masuk ke paha Leilin dan memeluknya kuat.

Leilin yang kaget segera membuang rokoknya agar tak mengenai orang di depannya ini.

"Heh! Lo siapa anjing!? Ngapain meluk-meluk gue!" solot Leilin seraya mendorong kasar orang dipelukannya.

Alan mengerjab kaget, dia menatap Leilin kesal lalu menggigit bahu Leilin kuat "Auka! Elek!" sungut Alan kesal.

Leilin loading sejenak, dia mengerjab pelan kemudian ber oh ria "Oalah, anjir, mantan gue, ya ampun!" Leilin memeluk Alan erat.

Alan merengut kesal tapi dia mendusel didada Leilin.

"A..uka..nak..adi..ati?"

"Heh, lo doain gue mati?"

"Ndak..hihi.."

Leilin terkekeh pelan, dia menangkup wajah Alan kemudian mencium bibirnya mesra, sangat mesra dan begitu intens.

Alan memeluk leher Leilin, menyambut ciuman itu dengan bahagia.

Keduanya tak sadar kalau keluarga mereka lagi nontonin dari balkon hotel lantai 2, mereka video in keduanya.

"Aw, mesra nya, ntar lagi kawin deh," tutur Papi Rakta.

"Hush, nikah dulu," tegur Ayah Hendra.

Papi Rakta terkikik pelan, mau nikah atau kawin yang penting nanti mereka dapet cucu.

Kutukan Dameswara hilang, mereka kembali bersama, dan tak akan ada lagi perpisahan.

Yah, kisah yang tak terlalu rumit namun berakhir lumayan indah.

Setelah ini mereka akan kawin-maksudnya nikah iya, muehehehe.

Kalau jodoh mah emang gak akan pernah kemana, kalau udah takdirnya sama Leilin, Alan juga akan tetap berakhir ke pelukan Leilin.

Yah, mereka bahagia, tapi mereka tak tau satu orang yang tak akan pernah bahagia atas mereka siapa, yak, betul.

Hilda, wanita 21 tahun yang berhasil lolos dari penjara dan merubah wajah serta identitasnya.

Dia akan datang, dan merusak kebahagiaan mereka lagi, merebut Leilin dari Alan untuk sekian kalinya.



























Deaf boy meet Bad girl
Tamat!

Nanti malam yak, extra partnya muahahahahhahahaha.

Makasih yang udah setia nungguin aku update, pembaca setia akoeh, muachhh, i lope kalian sebumi😘😘😘😘😘😘😘😘😘

Deaf Boy meet Bad Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang