⚠️~12~⚠️

123 23 42
                                    

~Happy Reading~

Hai Nakku apa kabar??

Bunda doain dimanapun kalian berada selalu diberi kesehatan dan selalu bahagia ya

Bunda mau nginatin lagi

Jangan lupa Baca, Vote dan Komen sebanyak apapun tinggalkan kata hujatan jika kalian marah sama karakter dalam cerita ini

"Jangan jadi NINJA dengan menghilang tanpa meninggalkan jejal bikin bunda sedih banget."

Oke?

Bay bay anak bunda valak

Ria

Kara melangkah sebal sembari memegang sebotol air mineral, sedari tadi wajah cewek itu ditekuk sebal. "Tuh cewek murahan banget!"

Zea terkekeh pelan lalu merangkul sahabatnya, "Oh ceritanya lagi panas karena cemburu?" Cewek itu berdecak sebal sembari terus membawa langkahnya menuju kelas 12 IPA 1, bermaksud hendak mengambil seragam olahraga.

"Astaga apa yang terjadi?"

Kara hanya terdiam saat mendapati tasnya yang sudah dipenuhi oleh sampah serta buku-bukunya yang sobek menjadi beberapa bagian kecil.

"Kara, kita laporin ke guru aja yuk," bukanya menurut, tangan cewek itu terkepal kuat dengan wajah merah padam penuh amarah. "Sampah harus dibalas sampah!"

Kara langsung bergegas pergi sembari membawa tas serta bukunya, sepanjang ia melangkah ke kantin ia menjadi pusat perhatian para murid. "Kara lo mau ngapain?"

Sesampainya di kantin gadis itu segera mengambil dua tempat sampah besar yang berada di sudut kantin dan membawanya. "Makan nih sampah!!!" Teriak Kara lantang sembari melemparkanya tepat kearah Liona yang sedang makan.

"Kara! Lo apaan sih?!"

"Jangan sok polos lo! Lo hancurin buku dan barang gue!!"

Gadis itu menarik paksa rambut Liona, lalu memukul wajah cewek itu menggunakan tasnya. Seluruh murid yang melihat itu hanya diam mematung, menyaksikan pertengkaran Kara dan Liona.

Bugh!

Liona jatuh tersungkur setelah pukulan kuat dari Kara mendarat di wajahnya, tak hanya itu cewek itu seolah membabi buta karena amarah. "Dasar cewek murahan!!"

"Kara!!"

Tangan gadis itu yang hendak terangkat kini tertahan di udara saat mendengar suara tegas dari kekasihnya. Dengan segera cowok itu menarik Liona yang menangis ke belakang tubuhnya.

"Maksud lo apa?!"

Mata tajam gadis itu beralih melayangkan tatapan membunuh pada Devan, manik mata beda warna itu saling bertemu. "Dia rusah barang gue!"

"Memperbesar masalah, lo kekanakan!"

"Gue bukan sampah Dev!!"

Bungkam

Perlahan butiran air mata mengalir menuruni pipi gadis itu, Kara kembali menangis tepat dihadapan kekasihnya untuk sekali lagi. "Gue benci sama lo!"

24 Day [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang