Happy Reading Blue Love
Valak Lovers
Ada yang kangan bunda nggak?
hehehe.... bunda sering ngilang ya sayang, jadi Mohon di maafkan
udah follow?
kalau belum silahkan follow dulu baru kita next sama^^
jangan lupa baca, vote, komen dan share
"Jangan jadi NINJA dengan menghilang tanpa meninggalkan jejak bikin bunda sedih."
Ria
Sepanjang perjalan Kara berusaha menghilangkan noda beks jus buah naga yang berada di sweeternya namun meskin hampir menghabiskan sebotol air tetap saja noda itu susah untuh hilang.
"Kenapa gak bisa hilang sih," dengus Kara dengan wajah di tekuk.
Sementara Devan hanya mengulum senyum tipis dengan mata yang masih fokus pada jalan raya yang ramai pengendara. " Pakai punya Honey."
"Nggak. Harusnya hari ini kita couple-an, tapi karena Lio-"
Ucapan Kara terjeda saat tangan Devan mengusap rambutnya dengan lembut, hal itu berhasil membuat atensi pandanganya teralihkan pada perban yang melilit tangan Devan.
"Tangan Honey kenapa? Perasaan kemarin nggak seperti itu?" hanya senyum tipis yang mampu Devan layangkan agar gadis kesayangannya tidak khawatir
"Lain kali hati-hati ya Honey, kalua Honey kenapa-napa siapa yang akan lindungin Bobo?" kali ini Devan tak menjawab membiarkan tanganya yang terulur sebagai bentuk tersirat dari kata 'Iya'
Tak berselang lama dapt Devan rasakan ponsel yang berada di sakunya bergetar singkat, dengan segera ia memeriksanya. Seketika matanya terbelalak saat mendapati Liona lah yang mengirimkan pesan padanya.
Liona:
"Mau jalan sama pacar atau Kara luka."Me:
"Gue gak peduli."Liona:
"Hidup Kara menderita?"Me:
"Apa mau lo?"Devan menghela nafas kasar seraya memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku, tangan kanannya tergerak mengusap rambut Kara singkat lantas mengecup singkat punggung tangan kiri gadia itu. "Maaf Ka... gue terpakasa."
~24 Day~
Setelah sampai ke tempat tujuan Devan segera melangkah cepat menuju tempat yang Liona maksud tak lagi menghiraukan Kara yang tadi ia tinggal sendirian, prioritasnya hanya satu bertemu Liona dan menanyakan kemauan cewek itu agar berhenti melibatkan Kara.
"Sayang!" Devan mendorong Liona menjauh sebelum gadis itu memeluknya, seolah urat malunya putus cewek itu tetap memaksakan diri memeluk Devan. "Lo mau apa?"
"Peluk gue," rayu Liona manja yang hanya di turuti oleh Devan secara terpaksa, jika buka menyangkut nyawa kekasihnya yang berada di perjanjian konyol itu pasti Liona sudah habis di tanganya sejak dahulu. "Gue mau jalan, makan dan pulang dianter sama lo."
Hanya senyum miring yang terukir di bibir Devan, merasa konyol dengan permintaan Liona lagipula dia siapa? Berani meminta hal lebih kepada Devano Anggara?
KAMU SEDANG MEMBACA
24 Day [On Going]
Novela Juvenil⚠️17+ Mengandung Kekerasan ⚠️Don't Plagiat kena pasal ketar ketir ⚠️😇 ⚠️Dengan Follow, Vote, Komen, Share kalian sebagai Readers ngehargain gue sebagai penulis ©De_Ria2023 《~~~○●○●○●○●○●~~~》 "Tentang Rasa yang menjadi Asa." lirih Kara sembari menu...