My Bunny 6.

275 27 5
                                    

Noeul kini sudah kembali Ke Kediamannya, seperti yang di janjikan semalam malam ini Noeul memutuskan untuk melanjutkan Castingnya seperti yang di janjikan di awal. Sebenarnya Noeul harus datang pagi tadi.
Tetapi akibat Noeul yang baru saja pulih. Anak manis itu tentu saja di larang oleh sang ibu tercinta.

"Apakah, tidak bisa izin sayang. Buna rasa kau tidak perlu terlalu bersemangat". Ucap Gulf yang masih saja khawatir dengan anak semata wayangnya ini.
"Buna, eul sudah berjanji. Lagi pula Eul sudah lebih baik sekarang". Ucap Noeul dengan senyum di wajahnya.

Gulf tersenyum untuk membalas senyum anaknya. padahal waktu sakit itu adalah hal yang paling Gulf Tunggu.. Karena disanalah kesempatan baik untuk Gulf bisa bersama anaknya. tapi sayang sekali Gulf tidak bisa. Anaknya ini sungguh keras kepala.
Meskipun Gulf sudah sangat kaya sekarang, sudah lebih dari Kata sempurna untuk membiayai hidupnya. Anak manis ini tetap ingin melakukan apa yang menjadi impiannya.

"Baiklah, ingat untuk yang terakhir kalinya". Ucap Gulf dengan tegas.
Noeul hanya mengangguk pasrah. Bunanya memang menjengkelkan. Noeul hanya demam tetapi Bunanya ini selalu berfikir jika Noeul akan pergi untuk selamanya saat itu juga.

"Eul tahu. Buna sebaiknya Eul pergi sekarang, dan juga.. Buna, beristirahatlah terimakasih karena sudah menjaga Eul maaf jika Eul membuat Buna Khawatir". Ucap Noeul dengan rasa bersalahnya.
"Sudah lah jangan mengatakan seolah aku ini bukan orang yang melahirkanmu, berhenti berkata yang tidak-tidak". Ucap Gulf dengan Lembut.

Lihatlah anak manisnya ini sekarang sudah besar, bahkan senyum yang seperti kelinci ini sangat mengemaskan.
"Sayang.. Hemm Eul apakah kau tidak jadi pergi? ". Tanya Mew saat melihat anaknya yang masih saja duduk sambil berpelukan dengan ibunya itu.

Noeul menoleh pada sang ayah, anak manis itu juga membuka tangannya agar dirinya juga bisa berpelukan bersama.
"Ada apa ini sayang?". Tanya Mew pada kedua makhluk kesayangannya ini.
Noeul tidak menjawab, tapi yang menjawab.

"Tidak ada, hanya ingin saja". Ucap Gulf dengan senyum jahilnya.
Mew yang merasa di asingnya hanya bisa mencium keduanya dengan beruntal secara bergantian, ingat hanya di bagian pipi dan kening saja.

Kegiatan itu hanya bertahan cukup lama, saat Chen yang tiba-tiba saja sudah datang untuk menjemputnya. Jadi dengan tidak rela ketiga orang yang sedang menuliskan moment mereka jadi terhenti saat itu juga.
Noeul akhirnya pamit pergi bersama Chen sang manager.

🐰🦊🐰

"Phi Peat, apa yang sedang kau cari? Tampaknya kau terlihat sangat gelisah?". Tanya Fort yang memang mereka sedang duduk bersama sekarang. Di Sana bukan hanya ada Peat dan Fort saja tapi ada juga beberapa orang yang memang berperan juga disana.

"Aku sedang menunggu, Nong Eul". Ucapnya yang kembali berdiri menunggu Noeul yang katanya akan datang malam ini.
Peat sebenarnya khawatir pada Noeul saat anak itu tiba mendapatkan kabar bahwa Noeul sedang tidak enak badan waktu itu dan baru saja juga Peat mendapatkan informasi jika Noeul tetap akan datang untuk pertemuan malam ini.

"Phi Eul, apakah dia akan datang malam ini,  P,Peat?". Tanya Fort. Setahu Fort, Noeul sedang sakit jadi tidak mungkin anak manis itu akan datang, tapi mengapa Peat berkata jika Dia menunggu Noeul. Bahkan jika Fort memutar badannya untuk melihat Boss yang membelakangi mereka saja. Masih tetap diam.

'Phi kalian benar-benar aneh, aku akui Phi Eul itu sangat manis dan cantik,Tapi setidaknya tidak perlu seperti ini bukan'.  Komentar Fort membatin.
Dasar Fort, dirinya sendiri saja masih tidak sadar seperti apa?  Tapi Nong kecil ini masih bisa saja mengomentari Phi nya. Yang jelas saja berbeda dari dirinya.

"Oh, astaga Nong. Bagaimana keadaanmu?". Ucap Peat saat melihat Noeul datang bersama Chan bersamanya, tidak lupa di belakang juga ada pemeran yang lainnya yang baru saja bergabung.
"Eul baik, P, Peat. Tidak usah terlalu berlebihan seperti itu". Ucap Noeul yang sama sekali tidak menyadari ada seseorang yang bernafas lega mendengarnya.

'Syukurlah, maaf Kelinci kecilku. Mungkin aku terlalu jahat padamu'.  Ucapnya membatin di dalam diamnya.
Fort menoleh kembali kebelakang tapi sebelum Fort melihat kearah belakang Mame beserta sutradara dan kru juga sudah berkumpul untuk memasuki ruang Casting itu.

"Eul, apakah kau baik-baik saja?". Tanya Mame saat dirinya baru saja melihat anak manis itu.
"Aku baik, Phi". Ucap Noeul dengan senyum manisnya.
"Bagus, aku harap pertemuan kali ini tidak akan ada masalah lagi, jadi aku mohon kerjasamanya". Ucap Meme pada Noeul lalau menatap pada anak-anak yang lain juga.

Setalah 3 jam berlalu, tidak ada masalah yang timbul. Itu sebabnya casting bisa berjalan dengan cepat seperti yang di harapkan.
Meme sebagi pembuka, pun memutuskan untuk menutup pertemuan kali ini.

Semua orang juga mendengarkan, setalah Meme selesai berbicara. Satu persatu dari mereka mulai membubarkan diri mereka untuk menempati tempat yang memang sudah di sediakan tidak jauh dari tempat mereka melaksanakan syuting pada ke esok kan harinya.

Noeul berjalan gontai, energinya sudah habis untuk menahan gejolak di hatinya.
Sialnya setalah ini, Noeul jadi tidak yakin dia akan baik-baik saja nanti. Apa lagi mulai malam ini dia akan terus bersama Boss di setiap waktunya.

'Ayo eul, kau harus bisa'.  Ucapnya membatin.
Peat yang bingung dengan sifat Noeul pun juga tidak bertanya. Peat malah memutuskan untuk menarik sahabatnya sekali gus Nong kecilnya ini untuk berjalan bersamanya. Menuju kamar mereka masing-masing. Mame sanga tidak menempatkan Noeul dan Peat di dalam satu kamar yang sama. hanya untuk mencari alasan agar Noeul dan Boss menjadi lebih dekat jika mereka bisa berada di kamar yang sama.
Lebih tepatnya sepeti ini?
"Aku harap dengan ini, kalian bisa saling membantu dan menghilangkan sara canggung kalian nanti di karenakan kalian sudah melakukan syuting". Kira-kira seperti itulah alasannya.

Noeul tentu saja hanya bisa mengeluh di dalam hatinya. Bahkan untuk menendang wajahnya Noeul rasanya tidak tahan.
Jika bukan karena dia tampan juga, Noeul pasti sudah meninju ukiran sempurna itu.
'Sial, kenapa aku harus mengatakan itu. Aku akui dia memang tampan, ingat bayangkan saja dia P, payu mu Nong Rain. Bukan seperti Boss yang kau benci'.  Ucapnya membatin.

Saat sudah tiba di tempatnya, lagi-lagi Noeul tidak bisa tidak memaki di dalam hati kecilnya.
'Bahkan tidurpun, aku harus satu ranjang. Dewa, ujian sepeti apa ini'.  Keluhnya di dalam hati.

"Aku seketika menyesal mengikuti project ini, tapi kesempatan ini tidak akan datang kembali nanti bukan". Ucap Noeul pada dirinya.
Noeul sepertinya tidak sadar jika seseorang sudah ada seseorang yang menunggunya di sini.

Ya Boss mendengar apa yang Noeul katakan, tapi sepertinya Noeul masih belum manyadari Boss di Sana. Sebelum Boss menjawab apa yang di ucapkan oleh Boss untuk menjawab kata dari Noeul.
"Kau Benar". Suara berat nan halus itu, mampu membuat Noeul terkejut, lalu Noeul berbalik menoleh pada Boss yang dengan santai melewati Noeul yang seketika mematung di buatnya.

🦊🐰

MY BUNNY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang