My Bunny 10.

257 24 2
                                    

"Eul akan kembali Na, tapi tolong bantu Phi ini Na?". Pintanya dengan wajah memohon.
Pengawal pribadi itu tidak menjawab, tapi kepalanya menoleh pada salah satu anak buahnya yang memang paham akan hal ini.

Anak buahnya yang paham pun langsung melakukan tugasnya, tampa berbicara. Pria itu melakukan pengecekan biasa saja.
"Dia perlu pertolongan, Aro tolong bantu aku menangani hal ini". Ucap Pria yang baru saja memeriksa Boss.

Boss di bawa pergi dari sana menuju rumah sakit, lalu meninggalkan Noeul yang juga menatap kepergian Boss dengan mobil yang selalu mengikutinya.
"Tuan muda?". Panggil pengawal pribadi nya, tampa basa basi Noeul bejalan pergi mengikuti kemana seharusnya Noeul sekarang berada.

Anak itu menatap kosong jalanan kota sore yang tampak ramai. Hatinya seakan gelisah pada seorang yang baru saja di temui olehnya hari ini. Entah ada perasaan asing yang masuk di hatinya. Jika ada kesempatan, Noeul ingin menemui dia nanti. Sampai urusannya dengan ayahnya selesai.
" Ughh Eul benci Daddy". Keluhnya.
Kedua orang yang mendengar itu, hanya bisa tersenyum maklum.

40 menit kemudian, Noeul sudah sampai di kediamannya.
Noeul masuk kedalam untuk menemui Daddy yang juga sedang menunggunya di ruang kerjanya, di sana juga sudah pasti ada Bunanya yang juga sudah menunggunya.

"Sayang, Buna minta maaf tapi tolong jangan lakukan hal nekat seperti ini na?". Mohon sang ibu yang sudah tidak kuasa menahan tangisannya.
Noeul yang melihat itu jadi merasa bersalah, Noeul langsung membawa Pria yang berstatus ibunya itu masuk kedalam pelukannya, namanya Gulf.

"Buna, Daddy, Eul minta maaf. Eul tidak akan pergi lagi tampa izin dari kalian na, Eul sudah berjanji na.... Buna ayo berjanji untuk tidak marah lagi pada Eul na". Ucapnya dengan wajahnya yang sudah basah akan air mata.

Mew dan Gulf pun saling pandang dengan isyarat mata mereka masing-masing.
Lalu tangan besar Mew terulur untuk menyentuh puncak kepala anaknya, sekedar memberikan elus-elusaan sayang.
"Daddy janji ini hanya sebentar na... nanti setelah Baby lulus sekolah. Daddy dan Buna akan memberikan kebebasan yang sebenarnya, tetapi masih tetap dengan syarat-syarat yang sudah Daddy dan Buna tetapkan untukmu na". Jelas Mew dengan nada lembutnya.

"Apakah itu benar?". Tanya Noeul dengan sedikit segukkan.
Gulf menyeka air mata Noeul lembut, wajahnya tersenyum dengan yakin lalu menjawab..
"Baby, dengarkan Buna. Ini semua untukmu, jadi jangan lupakan siapa Daddy dan Buna na. Meskipun Buna dan Daddy memutuskan untuk berhenti. Tetapi pencapaian yang Buna dan Daddy dapatkan pasti akan ada saja yang ingin menjatuhkan keluarga kita na. Buna tidak memaksamu sayang. Namun takdir yang menetapkan ini semua. Buna dan Daddy ingin menolak layaknya seperti orang pada umumnya hanya saja Dewa berkata lain untuk takdir itu". Gulf menghembuskan nafasnya kasar..

Lalu mengusap sayang pipi Noeul dengan lembut.
"Buna hanya tidak ingin mereka tahu tentang dirimu, Buna tidak mengurung mu Baby,.. Hiks.. Buna juga tidak melarang mu.. Yang hikss... Buna tahu.. Buna hanya ingin Eul aman na.. Buna dan Daddy hanya ingin kau aman Baby". Ucap Gulf dengan sendu. Bahkan Gulf mulai menangis saat itu juga.

Mew tahu seperti apa persamaan Gulf sekarang, itu sebabnya Mew langsung memeluk keduanya dengan eratnya.
Bahkan anak sekecil Noeul saja harus hidup dalam dunianya sendiri. Karena hal ini? Entah karena hal ini? Mau bagaimanapun kembali lagi itu semua hanya untuk diri Noeul sendiri.
Bukan Gulf maupun Mew.

🦊🐰🦊

"Sayang bagaimana dengan anakku itu.. Hikss.. Mau sampai kapan dia akan terus berada di dalam sana... ". Ucap sang ibu yang memang sudah tiba disana.
Matanya sebab, kakinya sangat lemas, otaknya terus bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

Sementara orang yang sendiri tadi menemani juga hanya bisa berkata,
"Bersabarlah sebentar lagi na, Akan kita pasti akan baik-baik saja na". Ucapnya penuh dengan perhatian. Hatinya sakit, bahkan lebih sakit jika perutnya yang di tembak.

Melihat sang istri yang seperti ini, siapa yang tidak marah.
'Kinn, selidik apa yang sudah terjadi pada Boss'.  Bisiknya menatap kearah tangan kanannya yang memang selalu berada di sisinya.
Kinn hanya menganggukkan kepalanya, tampa berbicara, kinn pergi.

2menit kemudian..
Keluarlah dokter bersama suster yang tadi masuk menangani.
"Bagaimana keadaan anak saya Dokter?". Tanya Pria cantik itu. Matanya menatap dokter itu dengan penuh harap.

Dokter itu hanya tersenyum, lalu menjawab dengan pelan..
"Mari kita bicara di ruangan saya, agar suster saya bisa memindahkan pasien dulu, mari?". Ucap Dokter itu mempersiapkan.
"Tunggu sebentar Dok, Biu sayang kau di sini saja na, aku akan pergi untuk bicara dahulu na". Ucap Pria jangkung itu pada Pria yang lebih manis.

"Aku.. ".
" Sutt.. Tetaplah bersama dia na, aku akan kembali ". Ucap Pria itu penuh perhatian.
Akhirnya, saat pasien hendak di bawa pergi itu di pindahkan. Di saat itu juga Pete yang melihat itu tentu saja jadi tidak kuasa menahan tangisnya. Pete mengikuti bangsal itu pergi dari hadapan Vegas yang juga tidak bisa menahan amarahnya.

'Berani sekali'.  Ucapnya membatin. Giginya bahkan sudah tergesek sangat keras melihat itu. Anaknya yang selalu dia jaga dan rawat. Biasa-biasanya ada orang yang melakukan hal keji seperti ini kepada anaknya.

Meskipun dia tidak terlalu akrab, tapi bukan berarti dia tidak menyayangi dia.
Aku saja bahkan tidak kuasa untuk menolak keinginannya.

Badannya berbalik, lalu berlalu pergi dari sana, mengikuti Dokter yang menangi putranya tadi.

🦊🐰🦊

" Ughhh..". Keluh Boss yang sudah sadar.
Sayang kau sudah sadar?". Tanya Pete dengan pelan.
Boss menoleh, menatap kearah sang ibu dengan tatapan lemahnya.
Matanya tidak kuasa menahan tangisnya.

"Kontes?". Ucapnya dengan lemah, terlihat banyak sekali kekecewaan di sana.
Peta yang mendengar pun jadi paham kemana arah pembicaraan dari anaknya ini.
"Tidak apa na, lain kali kita bisa mencoba lagi na". Ucapnya dengan menepuk-nepuk pundak anaknya dengan pelan.
"Bubu tidak marah na, lebih baik kau istirahat dulu na, Bubu akan membantu membersihkan mu na". Ucap Pete dengan senyuman di wajahnya.

Tangannya mengelus pipi Boss untuk menghapus air mata anaknya itu.
Hatinya sangat sakit melihat hal ini.
"Kita bisa mencobanya di lain waktu na". Bujuk Pete pada Boss.
Boss hanya diam, meskipun hatinya terluka bukan berarti dia akan terima dengan hal ini.

Lihat saja nanti, dahulu Boss boleh diam.. Tetapi tidak untuk waktu ini. Mulai hari ini Boss sudah bertekad untuk membalas mereka semua satu hari nanti dengan semua yang mereka hina hari ini padanya?
Lihat saja.. Hujan pembalasan itu akan datang pada siapapun yang berani mengusiknya.
Mata dalamnya tersorot semakin kedalam. Meskipun Boss tersenyum sekarang bukan berarti dia tidak benci.

🦊🐰🦊

MY BUNNY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang