Siwon POV
Sudah hampir 7 tahun aku tidak bertemu dengannya, aku bahkan tidak berhenti menatap fotonya. Aku merindukan nya, sangat-sangat merindukan nya. Andai saja dulu aku tidak pindah ke New York mungkin sekarang ini kami masih bersama.
Dari dulu setiap pulang sekolah aku terus menatap fotonya sampai berakhir tertidur di ranjang dan paginya saat bangun tidur aku kembali menatap fotonya setelah itu aku pergi berangkat sekolah, selama hampir 4 tahun aku terus melakukannya dan 3 tahun terakhir ini aku masih melakukannya tetapi sedikit berbeda, biasanya setiap hari aku menatap fotonya tapi akhir-akhir ini aku sudah jarang melakukannya karena aku tidak ingin terus-terusan seperti ini, lama-lama aku bisa gila jika terus menatap fotonya bahkan sampai berbicara sendiri.
Walaupun akhir-akhir ini aku sudah jarang melihat fotonya tapi di dalam hati dan pikiran ku masih sangat terbekas tentang dirinya.
Dan sekarang aku kembali menatap fotonya setelah hampir 3 bulan ini aku tidak melihatnya.
Im Yoona, dia adalah gadis cantik yang berhasil membuatku tersenyum tanpa henti, dia juga gadis cantik yang berani menarik hidung mancung ku hingga merah dan berbekas hampir sebulan. Haha, itu sangat lucu bukan?
Dari kecil aku sudah mengenalnya karena kami adalah tetanggaan, orang tuanya dengan orang tuaku bersahabat dekat dan mereka sering berkunjung ke rumah satu sama lain. Dari situ aku mengenal Yoona, setiap hari kami selalu bermain di taman bahkan kami pernah tertidur di taman karena sangking lelahnya bermain.
Saat aku memasuki sekolah dasar aku dan dia sudah jarang bertemu, paginya aku pergi sekolah dan pulangnya aku langsung istirahat setelah itu malamnya aku belajar sampai tertidur dan besoknya terus begitu.
Dan betapa senangnya hatiku saat mengetahui dia bersekolah di tempat yang sama denganku, ya walaupun 2 tahun lagi aku akan tamat dan memasuki sekolah menengah pertama setidaknya aku bisa bermain bersamanya lagi di sekolah dasar.
Aku dan dia berbeda usia 4 tahun tapi dia sangat nakal, dia tidak mau memanggilku oppa, dia terus memanggilku dengan sebutan kuda sedangkan aku memanggilnya dengan sebutan rusa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry your bestfriend
RomanceKisah kita terlalu mudah untuk di ingat dan terlalu sulit untuk di lupakan, cinta memang sangat menyenangkan tetapi cinta juga sangat menyakitkan dan walaupun begitu cinta kita tidak akan pernah pudar sampai kapan pun. I love you very much my friend...