"Aigoo Jeno-ya! Mengapa lama sekali? Eomma sudah ingin buang air kecil sedari tadi. Minggir!" cecar ibu Jeno, lalu menggeser tubuh tegap sang anak dan berlari terbirit-birit menuju toilet."Ah, Karina!" cicit Jeno saat ia menyadari jika sang gadis masih berada di dalam kamarnya.
Dengan secepat kilat ia pun berlari menuju kamarnya dan memeriksa keberadaan Karina.
"Chagiya?" panggil Jeno saat Karina tidak berada di atas ranjang. Namun ia pun dapat bernapas lega saat pendengarannya menangkap suara air di dalam kamar mandi.
"Apa yang harus ku katakan pada eomma?"
"Katakan saja!"
"Kamjagiya!" jerit Jeno terkejut saat sang ibu menyahut di belakangnya.
"Yak! Apa yang terjadi dengan kamarmu anak nakal!" pekik eomma Lee saat melihat keadaan kamar Jeno yang super berantakan.
"Eum.. Itu.. "
"Tas siapa ini?" tanya eomma Lee pada Jeno yang masih berdiri kaku di hadapan sang ibu.
Ceklek!
"Eoh? Karina-ssi?" ucap eomma Lee yang terkejut melihat Karina aespa ada di dalam kamar anaknya.
"Hehe eomma kenalkan, dia Karina. Dia.. Dia kekasihku eomma" ucap Jeno dengan gugup.
Karina sendiri merasa tubuhnya ikut kaku saat melihat ibu dari sang kekasih kini berdiri di hadapannya. Bibirnya pun tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun untuk sekedar menyapa. Bersyukur Karina sudah berpakaian rapi saat ini.
Hening yang cukup lama membuat Jeno dan Karina kian ketar ketir melihat reaksi Nyonya Lee yang hanya terdiam.
"Aigoo.. Sebentar, kepala eomma pusing" keluh Nyonya Lee sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing tujuh keliling.
Karina pun dengan sigap memapah Nyonya Lee menuju ke sebuah sofa di kamar Jeno.
"Eommo-nim duduklah dulu" ucap Karina dengan lembut.
Nyonya Lee pun memandang teduh wajah ayu Karina. Dan dengan gerakan cepat ia pun memeluk erat tubuh ramping Karina.
"Jeno-ya! Apa yang sudah kau lakukan dengannya? Bagaimana nanti jika Karina hamil? Aigoo.. Kalian pasti akan mendapat kesulitan nantinya. Hiks.. Karina sayang.. Bilang pada eomma! Apa Jeno memperlakukan mu dengan baik? Apa dia bermain kasar?"
"Yak! Eomma!"
"Diam! Eomma sedang berbicara dengan calon menantu Eomma. Kau diam saja!" bentak Nyonya Lee yang mampu membuat nyali Jeno menciut.
Karina sendiri kini mulai membalas pelukan Nyonya Lee dan hatinya menghangat saat ia di anggap sebagai calon menantu baginya.
"Jeno adalah pria yang baik eommo-nim. Dia sangat menyayangiku dan memperlakukan ku dengan baik" ucap Karina dengan nada yang begitu menyejukkan.
Jeno pun salah tingkah mendengar pujian dari sang kekasih. Hal itu pun tak luput dari pandangan Nyonya Lee. Ia sangat kaget saat Jeno bisa dengan mudahnya tersipu hanya dengan sebuah pujian dari sang kekasih.
"Syukurlah jika anak nakalku memperlakukanmu dengan baik. Hah, tapi mengapa kamar sangat berantakan? Apa kalian memang sudah melakukannya?" tanya Nyonya Lee sambil melepaskan pelukannya dan memandang Karina dengan cemas. Ia hanya takut masa depan Karina hancur karena anaknya.
"Tidak eommo-nim. Kami hanya kelelahan dan tidur bersama tadi. Hanya tidur, dan tidak melakukan apa pun" ucap Karina dengan sedikit di bumbui kebohongan di sana.
"Benarkah?" tanya Nyonya Lee lagi untuk sekedar meyakinkan.
"Kau bisa menanyakannya langsung pada Jeno eommo-nim" ucap Karina saat Jeno hanya diam sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Scandal | Jeno X Karina ✔
Fanfiction[END] Jeno dan Karina nekad menjalin hubungan meski mereka tahu jika akan ada banyak rintangan mengiringi perjalan cinta mereka. ©Dmalevolus