"Karina, bangun!" bisik Jeno pada Karina yang masih asik bergelung di dalam selimut.Jeno yang merasa tidak ada respon pun memeluk sang pujaan hati lebih erat. Sekarang pukul enam pagi dan mereka mempunyai jadwal latihan dua jam lagi.
"Sayang, kita harus segera mandi dan bersiap untuk latihan hari ini" bisik Jeno lagi.
Namun kali ini Karina mulai meresponnya dengan menggeliatkan tubuhnya. Ia sadar jika semalam mereka tidur bersama tanpa sehelai benang pun, jadi ia sedikit hati-hati takut jika selimut yang mereka pakai melorot hingga memperlihatkan asetnya.
"Jam berapa sekarang?" cicit Karina dengan mata yang masih berusaha untuk terbuka sepenuhnya.
"Masih jam enam pagi. Tapi kita harus segera bersiap agar tidak terlambat bukan?" ucap Jeno lalu mengecup pipi kanan Karina.
"Yak! Pakai celanamu!" pekik Karina histeris saat Jeno dengan santinya menyibak selimut dan berjalan menuju kamar mandi.
"Memangnya kenapa? Bukankah tadi malam kita.."
"Stop! Jangan di bahas! Cepat sana mandi. Aku akan membuat sarapan" tukas Karina lalu bergegas meraih kaos Jeno yang tergeletak di sisi kirinya dan memakainya dengan asal.
Jeno pun tertawa kecil melihat tingkah malu-malu Karina yang begitu menggemaskan. Ia pun memutuskan untuk segera mandi dan bergabung bersama sang pujaan hati untuk sarapan.
Jika kalian menduga jika keperawanan Karina sudah hilang maka jawabannya adalah tidak. Mereka semalam hanya foreplay sampai mencapai puncak kenikmatan tanpa adanya adegan celup mencelup.
Karina puas memanjakan penis Jeno dan Jeno sendiri puas mencium dan menjilat habis vagina Karina hingga banjir.
Kembali pada Karina yang kini tengah fokus membuat menu sederhana untuk sarapan mereka. Ia sudah mencuci muka dan menyikat giginya sebelum memasuki dapur.
Setengah jam kemudian masakan Karina sudah matang. Jeno pun sudah duduk manis di ruang makan.
"Wah.. Kau pandai memasak ternyata. Ini enak sekali!" puji Jeno setelah menyuap satu sendok omelet buatan Karina.
"Yak, jangan berlebihan. Itu hanya telur!" ucap Karina yang memang menyadari kemampuan memasaknya yang pas-pasan.
"Jangan begitu, meskipun hanya telur tapi rasanya sungguh nikmat. Apalagi kau memasaknya dengan cinta. Iya kan?" goda Jeno yang mampu membuat Karina salah tingkah.
"Tentu saja dengan cinta. Jika tidak mungkin aku sudah menaruh racun dimakananmu" canda Karina yang membuat Jeno tertawa renyah.
Setelah selesai sarapan Karina pun bergegas mandi dan bersiap. Beruntung Karina selalu membawa baju ganti kemana pun, jadi dia tidak perlu pusing mencari baju untuk latihan hari ini.
"Apa teman-temanmu mencarimu semalam?" tanya Jeno pada Karina yang kini tengah duduk di kursi samping kemudi.
"Iya, mereka kompak menanyakan keberadaanku yang tidak pulang ke dorm. Manajer eonni juga bertanya. Tapi aku beralasan jika aku menginap di apartemen saudaraku yang ada di Seoul, dan mereka pun mengerti" ujar Karina sambil memoleskan lipstik di bibirnya.
"Syukurlah jika mereka tidak mencurigai kita. Hei, bukankah itu terlalu mencolok sayang?" protes Jeno yang melihat Karina memakai lipstik merah pekat.
"Memangnya kenapa? Ini hadiah dari ibuku saat ulang tahunku. Apa tidak cocok?"
"Eum, itu.. Cocok cocok saja kok tapi.. Aku hanya tidak ingin pria di luaran sana semakin tergila-gila padamu karena lipstik merahmu itu. Kau jauh terlihat lebih sexy dengan bibir warna merah. Dan aku tidak suka jika mereka melihatmu tampil sexy seperti ini" ucap Jeno dengan wajah cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Scandal | Jeno X Karina ✔
Fanfic[END] Jeno dan Karina nekad menjalin hubungan meski mereka tahu jika akan ada banyak rintangan mengiringi perjalan cinta mereka. ©Dmalevolus