Satu tahun kemudian.
"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Karina saat Jeno masih saja bungkam perihal agenda jalan-jalan mereka hari ini.
"Kau akan tahu nanti sayang" balas Jeno untuk kesekian kalinya.
Karina mendengus mendengarkan jawaban Jeno yang kian membuatnya penasaran.
Jatah cuti Jeno selama satu minggu mereka habiskan untuk jalan-jalan kali ini. Namun Jeno tidak membiarkan Karina untuk memutuskan ke mana mereka akan pergi. Itu semua karena Jeno sudah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk Karina.
"Pakai sabuk pengamanmu sayang!" perintah Jeno saat Karina masih diam sambil melihat ke arah jendela. Oh tidak, apakah Karina tengah merajuk?.
"Pakaikan!" ucap Karina tanpa melihat ke arah Jeno sedikit pun.
Jeno tersenyum kecil melihat tingkah Karina yang begitu menggemaskan. Sudah lama ia tidak melihat sang gadis merajuk seperti ini.
Dengan telaten, Jeno pun memasangkan sabuk pengaman Karina. Ia pun mencuri satu kecupan di pipi Karina lantaran ia begitu gemas melihat pipi Karina yang lebih berisi sekarang.
"Jangan cium cium! Cepat jalankan mobilnya!" ucap Karina saat Jeno lagi-lagi hanya tertawa mendengar ocehannya.
Jujur saja Karina begitu malu saat Jeno menciumnya tadi. Satu tahun tidak bertemu membuatnya sedikit canggung dengan sang kekasih. Jantungnya bahkan berdetak tak terkendali setiap Jeno menyentuhnya, bahkan bulu kuduknya sampai merinding.
"Jangan canggung padaku sayang. Aku ini kekasihmu. Kau tersipu saat aku menciummu. Mengapa kau kembali seperti anak remaja setelah lama tak bertemu denganku hm?"
"Jangan mengoceh terus! Ayo cepat berangkat! Kau sudah membangunkan ku di pagi buta untuk memenuhi rencanamu dan kau malah mengulur-ngulur waktu dan semakin membuatku jengkel!"
"Ahaha baiklah sayang. Kita berangkat sekarang. Jangan marah lagi ya? Jika kau ingin makan sesuatu aku sudah membawakan camilan di belakangmu"
Mendengar penuturan Jeno membuat Karina langsung memutar tubuhnya melihat jok belakang yang terdapat seplastik besar berisi berbagai macam cemilan di sana.
"Wah.. Kau menyiapkan semua ini untukku? Gomawo Jeno-ya!" pekik Karina girang sambil memeluk Jeno yang kini fokus menyetir.
"Sama sama sayang. Makanlah yang banyak! Ah, aku juga membeli ice cream tadi. Coba lihatlah! Apakah sudah mencair?"
Karina pun meraih plastik besar itu dan menggeledah isinya untuk mencari ice cream yang ia inginkan.
"Yah.. Sudah hampir mencair. Tidak apa, aku akan memakannya. Tapi mengapa hanya ada satu?"
"Satu cukup untukmu sayang. Dan sebenarnya ini masih terlalu pagi untuk memakan ice cream. Tapi jika ice cream membuatmu senang maka makan lah!" ucap Jeno penuh perhatian.
Karina pun tersenyum cerah setelahnya. Ia akhirnya memakan ice cream yang hampir mencair itu dengan hikmat.
Tak lama ice cream Karina pun sudah habis. Ia juga sudah menghabiskan dua bungkus roti dan tiga bungkus keripik kentang. Namun mereka belum juga sampai ke tempat tujuan.
"Hoamm.. Jen, apakah masih lama?" tanya Karina sambil menguap lantaran mengantuk.
"Masih lama sayang. Jika kau mengantuk, tidurlah!. Aku akan membangunkanmu nanti jika sudah sampai"
"Eum eum" lirih Karina saat ia mulai tenggelam ke alam mimpi.
Jeno melirik sang pujaan hati yang kini tidur terlelap. Ia pun memperbaiki bantal leher Karina yang sedikit miring agar lebih nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Scandal | Jeno X Karina ✔
Fiksi Penggemar[END] Jeno dan Karina nekad menjalin hubungan meski mereka tahu jika akan ada banyak rintangan mengiringi perjalan cinta mereka. ©Dmalevolus