"Ningning! Cepatlah! Kita hampir terlambat!" teriak Giselle menggema di seluruh penjuru dorm aespa.Karina, Winter dan Giselle sudah siap sedari tadi untuk pergi ke acara party di rumah Chenle sesuai rencana mereka kemarin. Namun sang maknae tampak sangat lama untuk sekedar berdandan. Entah untuk siapa dia berdandan begitu cantik sore ini.
"Wow, kau seperti akan pergi ke sebuah acara penting" cibir Winter memandang Ningning yang baru saja bergabung dengan mereka.
"Aku harus tetap cantik di depan para pria" ujar Ningning yang membuat para eonni line tertawa maklum karena sudah terbiasa dengan tingkah narsis sang maknae.
"Sebaiknya kita berangkat sekarang sebelum hari mulai petang. Jeno pun sudah mengabari jika member dream sudah berkumpul di rumah Chenle" ucap Karina sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas.
"Baiklah, kajja!"
.
."Uri Jaemin memang selalu bisa di andalkan!" puji Haechan sambil memeluk pinggang Jaemin yang kini tengah sibuk mempersiapkan alat alat untuk mereka pesta barbeque.
"Dan kau selalu saja menjadi orang yang tak berguna di saat seperti ini" sahut Jaemin dengan senyum manisnya. Namun Haechan di buat cemberut saat mendengar penuturan Jaemin yang sejatinya memang benar adanya.
"Hehe aku bercanda!" sambung Jaemin sambil melepaskan pelukan Haechan untuk beralih membersihkan sayuran dan daging yang akan mereka masak.
"Jaemin-ah saranghae!" ucap Haechan dengan aegyo andalannya. Jisung yang sedari tadi sibuk berbicara dengan pohon besar di belakang rumah Chenle pun memandang aneh pada Haechan.
"Mengapa para gadis belum juga datang?" tanya Mark pada Jeno yang sedari tadi mengotak atik ponselnya.
"Mereka sudah berangkat. Semua gara gara Ningning yang berdandan terlalu lama alhasil mereka sedikit telat datang kemari" balas Jeno sambil mengeluarkan beberapa botol minuman dari kotak dus.
"Ningning berdandan secantik apa pun akan tetap jelek!" cibir Chenle yang sedari tadi duduk di samping Jeno.
"Apa katamu?" pekik Ningning yang baru saja memasuki halaman belakang rumah Chenle dan di saat itulah kalimat yang tidak mengenakkan dari pria berdarah Cina tersebut terlontarkan.
"O.. Ow.. Sepertinya akan ada perang dunia ke tiga!" cicit Renjun yang sedetik kemudian menjadi kenyataan.
"Yak! Yak! Ampun! Berhenti gadis bodoh!" teriak Chenle saat Ningning memukulnya dengan tasnya secara membabi buta.
"Rasakan! Dan ini adalah hadiah untukmu!"
Plak! Cup!
"Yakkkkk!!! Tidak!! Bibirku!" teriak Chenle histeris saat Ningning dengan lancang nya menampar bibirnya dan mencium sudut bibirnya yang baru saja Ningning tampar.
"Itu balasan yang setimpal untuk mulut pedasmu manusia lumba lumba!" sahut Ningning lalu tersenyum puas melihat Chenle yang bersusah payah menghapus lipstik di sudut bibirnya.
"Beraninya kau!" ucap Chenle memperingati lalu mengejar Ningning yang berusaha kabur.
"Ahh...." teriak Ningning sambil berlari memasuki rumah Chenle.
Mereka berdua asik berlarian di rumah megah Chenle meninggalkan para member aesdream yang masih melongo melihat adegan tak senonoh yang baru saja mereka saksikan.
"Yak yak yak! Aku tidak salah lihat kan? Tadi Ningning mencium Chenle. Iya kan? Apa ini nyata?" ucap Jisung yang masih shock di tempatnya. Namun tidak ada satupun yang menanggapi ucapannya.
"Sayang, duduklah!" perintah Jeno pada Karina yang masih terpaku di tempatnya.
Mendengar seruan Jeno membuat Karina tersadar dan duduk di samping sang kekasih. Jeno pun mencium pelipis Karina saat sang gadis sudah duduk tenang di sampingnya.
Saat ini Giselle sudah berbaur dengan member dream lainnya. Winter sendiri sudah sibuk bersama Jaemin di depan pemanggangan. Ah dua chef di grup mereka memang sangat cocok saat berkolaborasi memasak.
Beberapa saat kemudian Ningning dan Chenle kembali. Namun ada yang aneh dengan mereka berdua. Mereka tampak saling diam dan menjauh dan bibir bengkak Ningning menjadi atensi mereka. Namun mereka hanya diam dan pura-pura tidak tahu.
"Wah.. Dagingnya sangat lezat!" pekik Renjun saat Jaemin menyuapinya sepotong daging panggang yang sudah matang.
"Lebih enak jika di makan dengan kimchi" ucap Winter yang kini menyuapinya kimchi. Renjun pun menyambutnya dengan senang hati.
"Eum.. Benar-benar enak!" puji Renjun dengan mengacungkan dua jempolnya.
Mark dan Giselle kini sedang membuat Ramyeon dan telur mata sapi. Namun bukannya membantu, justru Mark malah merecokinya.
"Kau adalah orang yang paling payah dalam membuat telur mata sapi" sindir Giselle yang gemas melihat telur-telur yang gosong bahkan hancur dan terbuang percuma.
"Hehe mian.. Aku memang tidak bisa memasak" ucap Mark sambil menggaruk belakang kepalanya.
"Ya sudah biar aku saja yang menggoreng telurnya. Kau aduk ramyeonnya dan jangan sampai terlalu mengembang!"
"Oke babe"
"Ha?"
"Ah, maksudku. Oke Gigi!" ralat Mark salah tingkah.
Giselle yang sejatinya mendengar dengan jelas saat Mark memanggilnya babe pun di buat merona. Ia tersenyum kecil berusaha menyembunyikan salah tingkahnya.
.
.Setelah satu jam lamanya kini semua hidangan sudah matang dan tersaji di meja bundar di depan mereka.
Mereka menikmati makanan di sana dengan hikmat. Sesekali mereka melontarkan pujian untuk Jaemin, Winter, dan Giselle yang sudah memasak untuk mereka malam ini.
"Setelah sekian lama kita tidak berkumpul. Akhirnya malam ini kita bisa berkumpul lagi" celetuk Haechan yang sejatinya merindukan hal hal seperti ini.
Mereka memang sering hangout sesekali setelah mereka semakin akrab. Saking akrabnya mereka sudah tidak canggung lagi melakukan kontak fisik layaknya kawan lama.
"Dan untuk merayakan hubungan Jeno dan Karina malam ini. Mari kita bersulang!" seru Chenle yang di sambut antusias semua member.
Mereka kompak mengangkat soju mereka dan siap untuk bersulang.
"Semoga kalian berdua selalu bersama dalam keadaan apa pun dan semoga kalian akan terus di karuniai kebahagiaan hingga ke jenjang yang lebih serius nantinya. Bersulang!"
Tring!!!
Dan Jeno pun mencium manis bibir mungil Karina di depan member aesdream. Mereka pun menyoraki pasangan bluesy tersebut yang masih di mabuk cinta.
"Mataku ternodai!" cicit Jisung sambil menutup kedua matanya.
"Cih, padahal semalam kita menonton film dewasa yang dikirimkan Yuta hyung!" cibir Chenle yang muak melihat tingkah sok polos sang sahabat.
"Yak, ternyata kau tidak sepolos itu!" ucap Haechan yang cukup shock saat mendengar Jisung menonton film dewasa.
"Hehe aku kan pria normal hyung!"
"Wohoo.. Kalian benar-benar serasi" puji Winter memandang iri pada Jeno dan Karina.
"Terima kasih untuk semuanya yang sudah bersedia berkumpul bersama malam ini. Dan terima kasih juga untuk Chenle yang sudah mengijinkan rumahnya menjadi markas kita malam ini. Semoga doa baik yang sudah kita panjatkan menjadi hal yang baik juga untuk semua dan kedepannya. Sarangahe chingudeul!" ucap Karina yang membuat semuanya bersorak sorai dan bersiul menggoda pasangan bluesy mereka.
"Dan ku harap kalian pun juga berani seperti kami untuk mencari pendamping. Kalian tidak ingin nanti jadi perjaka tua kan?" sindir Jeno yang di hadiahi sebuah lemparan tisu dari member dream.
"Sialan kau bocah tengik!" ucap Mark pada Jeno. Namun pergerakannya terhenti saat netranya bertatapan dengan Giselle yang menatapnya dengan intens. Ah, Mark tidak kuat!.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Scandal | Jeno X Karina ✔
Fanfic[END] Jeno dan Karina nekad menjalin hubungan meski mereka tahu jika akan ada banyak rintangan mengiringi perjalan cinta mereka. ©Dmalevolus