Saat ini Jeno tengah melakukan rekaman untuk lagu Hot and Cold. Karina, Seulgi dan Kai masih setia menunggu giliran di sana.Jujur saja Jeno sangat gugup pada rekaman kali ini. Entahlah, padahal ini bukan lah yang pertama namun keringatnya tidak bisa berhenti mengalir dengan deras. Rasanya sekujur tubuhnya dingin tanpa sebab.
Karina pun tampak tenang mendengarkan Jeno yang tengah melakukan rekaman. Beberapa kali Jeno melakukan kesalahan dan harus mengulangnya beberapa kali. Hal itu sontak membuat Karina juga gugup, takut jika ia juga melakukan hal yang sama.
"Jeno-ya, minumlah terlebih dahulu. Suaramu terdengar bergetar beberapa kali. Kau tidak sedang sakit kan?" tanya sang produser pada Jeno yang kini tengah menenggak air mineralnya.
"Ah, aku memang sedang sedikit flu. Tapi akan ku usahakan tidak membuat kesalahan lagi. Ayo kita mulai!" ucap Jeno lalu kembali mengulangi bagiannya.
Setelah memakan waktu cukup lama kini giliran Karina yang mulai merekam.
"Karina-ya, kau juga sedang flu ya? Mengapa suaramu sedikit tidak stabil di beberapa bagian?" ucap sang produser yang membuat Karina merasa bersalah.
"Jika kau tidak enak badan sebaiknya kau istirahatlah dulu. Biar aku dan Kai oppa yang rekaman lebih dulu" sanggah Seulgi yang di setujui Karina dan juga produser-nim.
Karina pun berjalan lesu menuju sofa di dalam sana. Jeno yang melihat Karina tampak lesu pun bergerak maju dan duduk di samping Karina.
"Jangan terlalu kau pikirkan. Nah, sekarang minumlah ini. Jahe hangat dapat membuat tenggorokanmu lebih lega" tutur Jeno sembari meletakkan secangkir jahe hangat buatan Jeno sendiri.
"Terima kasih oppa" balas Karina lalu meminum jahe hangat itu sedikit demi sedikit.
Rasa hangat dan aroma jahe yang begitu menyegarkan mampu membuat hidung dan tenggorokan Karina lebih terasa lega.
"Auh, rasanya nikmat sekali oppa. Tenggorokanku memang sedikit tidak nyaman sejak semalam dan ternyata hari ini aku flu" curhat Karina sambil memanyunkan bibirnya.
Jeno pun mati-matian menahan hasrat ingin mencium bibir mungil Karina yang begitu menggemaskan. Ia pun mencoba mengendalikan dirinya dengan menyesap minuman jahenya sendiri.
"Aku pun sudah flu beberapa hari ini dan akhirnya aku sering membuat kesalahan dan harus mengulangnya beberapa kali" ucap Jeno ikut mencurahkan isi hatinya.
"Cuaca memang sedang tidak menentu dan kita pun berakhir flu karenanya"
"Kita flu secara bersamaan. Kita nampaknya benar-benar berjodoh" bisik Jeno tepat di sisi telinga Karina.
"Haish, oppa ada ada saja" cibir Karina menutupi salah tingkahnya.
Kai yang menyaksikan gelagat Jeno dan Karina yang cukup mencurigakan pun di buat tersenyum gemas. Entahlah, ia hanya teringat dengan mantan terindahnya, Krystal Jung.
Tanpa seorang pun tahu. Seulgi nampak tengah memperhatikan Kai dengan seksama. Gilirannya sudah selesai dan ini saatnya Kai memulai rekaman.
"Giliranmu!" ucap Seulgi pada Kai lalu mendudukkan dirinya di samping Karina.
Kai pun tanpa berbicara banyak langsung memasuki ruang rekaman dan melakukan semuanya dengan mulus tanpa pengulangan sekali pun seperti Seulgi tadi.
"Wah, Kai oppa dan Seulgi eonni benar-benar hebat!" puji Karina pada seniornya.
"Ah kalian bisa saja. Jika kalian berdua tidak sedang flu mungkin kalian juga bisa melakukan rekaman secara one take seperti aku dan Kai oppa" ucap Seulgi yang tidak ingin Karina dan Jeno merasa tidak enak pada mereka.
"Aku akan memulainya lagi. Hah, semoga kali ini tidak mengulang lagi" ujar Karina setelah Kai keluar dari ruang rekaman.
"Karina fighting!" ucap Jeno pada Karina.
"Fighting!" ujar Seulgi dan Kai secara bersamaan untuk Karina.
Dan akhirnya tidak lama Karina berhasil menyelesaikan rekamannya dengan maksimal. Ia rasa minuman jahe hangat pemberian Jeno adalah penyebabnya. Suaranya jadi jauh lebih lantang dan tidak goyah lagi.
"Terimakasih atas kerja kerasnya hari ini" ucap sang produser yang di sambut baik oleh Karina, Jeno, Kai dan Seulgi.
"Terimakasih juga sudah mendampingi kami hari ini. Semoga harimu menyenangkan! Ah, setelah ini kita latihan dance kan?" tanya Kai yang di angguki semua member Hot and Cold.
"Baiklah kalau begitu kita ke ruang latihan lantai dua saja. Ayo!" ajak Seulgi pada Karina dan Jeno yang sedari tadi hanya menyimak.
.
."One, two, three, four, five, six, seven, eight!. Jeno-ya tolong jangan terlalu jauh dari Karina. Nah, benar seperti itu!"
Sang pelatih dance mereka tampak beberapa kali membenahi gerakan mereka yang sedikit canggung saat melakukan gerakan berpasangan.
Kai dan Seulgi nampak santai saat melakukan gerakan berpasangan. Berbeda jauh dengan Karina dan Jeno yang entah mengapa seperti menghindar dan memberi jarak.
"Kalian tidak perlu canggung. Gerakan berpasangan ini sangat penting untuk menarik perhatian pink blood. Aura kalian yang mirip sangat cocok dengan gerakan lagu ini. Jadi tolong lebih santai lagi dan jangan membuat jarak yang terlalu jauh. Mengerti?"
"Nde! Kami mengerti!" jawab Jeno dan Karina secara kompak.
Seulgi dan Kai pun tertawa lantaran gemas dengan tingkah mereka. Karina dan Jeno pun ikut tersenyum malu melihat respon dari para seniornya.
Dan akhirnya mereka pun melanjutkan sesi latihan kali ini hingga petang. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan kini Karina dan Jeno tengah berjalan beriringan menuju tempat parkir.
"Kau akan ke dorm?" tanya Jeno pada Karina yang kini berjalan di sisinya.
"Ya, memangnya mau kemana lagi?"
"Ke apartemenku bagaiamana?"
"Oppa bukannya masih tinggal di dorm juga bersama member yang lain?" tanya Karina yang bingung saat mendengar Jeno mempunyai apartemen.
"Kata siapa? Sudah satu tahun lamanya kita semua sudah mempunyai rumah dan apartemen sendiri. Kami semua di dorm jika sedang melakukan comeback. Selebihnya kami lebih memilih pulang ke rumah kami atau ke apartemen kami sendiri" jelas Jeno yang membuat Karina mengangguk mengerti.
"Eum, tapi.. "
"Oh ayolah, aku membawa mobil sendiri hari ini. Aku tidak mau menerima penolakan. Ayo!" ucap Jeno lalu menyeret Karina menuju mobilnya.
Beruntung mereka berdua selalu memakai jaket, masker dan topi saat keluar dari gedung SM. Jadi mereka tidak khawatir jika akan ada orang yang melihat mereka.
"Baiklah, kali ini aku mengalah" ucap Karina setelah berhasil duduk di samping kemudi.
Jeno pun tersenyum cerah melihat Karina yang pasrah dengan ajakannya yang begitu mendadak.
Di dalam perjalan mereka bernyanyi bersama mengikuti alunan musik di radio. Mereka tampaknya memiliki selera humor dan juga musik yang sama.
Di tengah perjalanan, lampu merah membuat mobil Jeno berhenti sejenak. Dengan gerakan sehalus mungkin, Jeno meraih telapak tangan Karina untuk ia genggam.
Karina pun cukup terkejut saat merasakan jemari Jeno yang terselip di sela jemarinya.
"Lihatlah, sangat pas bukan?" ucap Jeno sembari melihat tautan tangan mereka.
"Eum, sangat pas dan nyaman"
"Jika memang nyaman mengapa kita tidak pacaran saja mulai sekarang?"
"Oppa!" rajuk Karina yang mengerti jika Jeno tengah menagih jawaban atas pernyataan cinta Jeno tempo hari.
"Ahaha baiklah, aku hanya bercanda. Waktumu masih banyak untuk membuat keputusanmu. Tapi ku harap itu tidak akan lama lagi, hm?"
Karina pun tidak menjawabnya dan hanya mampu tersenyum sendu saat melihat Jeno kini mencium punggung tangannya.
"Maafkan aku Jeno-ya" batin Karina merasa sedikit bersalah.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Scandal | Jeno X Karina ✔
Fanfic[END] Jeno dan Karina nekad menjalin hubungan meski mereka tahu jika akan ada banyak rintangan mengiringi perjalan cinta mereka. ©Dmalevolus