Ini adalah kisah FreyaAvrielly si cilik dari cerita My Little Girl dan My Innocent Secretary, beradu dengan Maximilian Stewart-putra tunggal Charles dan Sophia dari cerita The Dark Life, pernah nyempil juga di part-part awal My Little Girl. Enam tahun telah berlalu sejak My Little Girl & The Dark Life dipublikasikan, waktu berlalu dengan cepat hingga keduanya sekarang telah remaja dan memiliki kisahnya masing-masing😍😘
Present... the first book of the trilogy Matthew Siblings Series👫
Matthew 2nd generation.
Jika suka jangan lupa vomen & masukkan ke perpustakaan kalian agar tidak ketinggalan update❣️
Hai, karya ini 100% berasal dari imajinasi dan pengalaman pribadi, jika kalian menemukan karya yang mirip selain di semua akun resmi kepenulisanku, itu adalah plagiat! Kalian bisa menghubungiku. Seluruh karyaku dilindungi UU. Selamat membaca😊
***
Freya A.M berlari dan mendorong siapa saja yang berani menghalangi jalannya. Dia tidak keberatan menerima beberapa ketidakadilan di dunia ini, seperti gadis bermetabolisme tinggi yang bisa memakan apa saja tanpa khawatir dengan angka timbangan yang akan bergeser ke kanan, berbanding terbalik dengan dirinya yang harus mengontrol kalori dalam makanannya, berolahraga, dan diet ketat demi memiliki tubuh ideal. Namun, tidak ada yang boleh menyakiti saudaranya. Rambut pirang bergelombangnya bergerak liar mengimbangi gerakan cepatnya.
Tatapannya bertemu dengan mata hijau dengan lingkar keemasan sekitar pupilnya-pupil mata Maximilian membesar seakan dia baru saja melihat hantu. Dia segera berpaling. Sial! Kenapa Maximilian Stewart ada di mana-mana? Bagaikan virus di udara, perundung, atau manusia menyebalkan yang membocorkan akhir film-segala hal yang dibencinya.
"Kau mencurahkan terlalu banyak emosi untuknya."
Freya menoleh ke asal suara dengan napas terengah, si ketua pemandu sorak, Natashia Pewter, menatapnya dengan meremehkan, matanya berkilat seakan mengatakan mari kita hibur gadis menyedihkan ini dengan pom-pom.
"Maximilian, huh? Yang benar saja. Kau bisa menjadikannya milikmu." Freya mengibaskan tangan tak acuh.
"Aku tidak membahas Tuan Muda. Aku membahas Pangeran Es."
Wajah Freya berubah dingin dan tidak tersentuh. "Tentu saja karena dia berharga lebih dari siapa pun, satu-satunya pria yang tidak akan menolak apalagi menyakitiku." Telunjuknya terancung di udara menunjuk wajah Natashia. "Aku akan melindunginya dengan sengenap jiwaku. Orang sepertimu tidak akan bisa memahaminya."
"Kau terobsesi kepadanya. Kau penguntit yang tidak melepaskannya ke mana pun dia pergi."
"Aku tidak akan termakan. Kau mengatakan semua itu karena kau cemburu kepadaku, sebab hanya Freya A.M yang bisa mendekat dan diterima oleh Nicholas Matthew." Freya maju ke kanan dan Natashia mengikutinya. Dia bergeser ke kiri dan Natashia melakukan hal yang sama.
"Apakah kau mengenalnya lebih awal? Nicholas dua tingkat di atasmu artinya dia dua tahun lebih tua darimu."
Freya tersenyum miring. Dasar gadis bodoh, usianya dan Nic-Nic sama. "Memang tidak. Aku kelas sembilan dan Nic-Nic kelas sebelas. Kami tidak bertemu di Harrweals High School." Kami bertemu jauh sebelum itu, sambungnya di dalam hati.
Siapa yang tidak mengenal Nicholas Matthew. Salah satu anggota The Fantastic Triangle-tiga pria yang paling tampan dan berpengaruh di Harrweals High School. Seluruh penghuni sekolah mengenalnya, diberkahi dengan kepintaran, ketampanan, hati yang sangat baik. Segala kebaikan ada kepadanya, yakin Tuhan menciptakannya sambil tersenyum. Guru-guru dan gadis-gadis di sekolah memujanya, terutama dirinya.
"Kau sama saja seperti kami yang memuja Nicholas. Kau hanya penguntit dan keberadaanmu baginya adalah penganggu-lalat di makanannya. Aku... tidak, tepatnya kami semua jijik melihatmu menempel kepadanya sepanjang waktu di luar kelas."
Sudah cukup!
Berbanding terbalik dengan senyuman manis yang ditunjukkan Freya, tangannya mengepal erat hingga kuku-kuku panjangnya menusuk telapak tangannya. "Kau senior sekaligus musuhku dan aku suka berdebat denganmu."
Natashia menyeringai. "Begitu pun denganku." Seringainya semakin lebar hingga sudut-sudut gigi bagian dalamnya terlihat. "Apakah kau tahu apa yang sudah terjadi di dalam? Sesuatu yang besar sedang berlangsung."
Freya memucat, rona menghilang dari kedua pipinya seakan warna telah direngut darinya. Oh Tuhan... dia telah melupakan tujuan awalnya karena konfrontasi Natashia. Kedua tangannya terangkat mendorong Natashia, tetapi gadis itu menyentaknya.
"Minggir." Freya mengatupkan gigi.
Natashia merentangkan kedua tangannya di udara. "Berikan aku jawaban, jika itu memuaskanku maka kami semua akan memberimu jalan."
"Kau lihat mata ini dan pikirkan saja sendiri!" Freya menunjuk matanya, bukan cokelat madu yang menggiurkan melainkan ombak sebiru samdura yang siap menghanyutkan siapa saja. Natashia terbelalak kemudian wajahnya memucat, siswa-siswi yang berdiri di sekitar mereka terkesiap. Beberapa detik hanya ada keheningan hingga mereka semua sampai pada satu kesimpulan yang sama.
Freya melangkah maju, sengaja menyenggol bahu Natashia. Dia mengenakan blus merah berkerah boneka, dipadukan rok lipit merah motif kotak-kotak sepanjang setengah paha, yang berarti menstruasinya datang. Dia tidak peduli dengan nyeri luar biasa yang dirasakannya sekarang, itu tidak sebanding dengan nyeri di hatinya melihat pemandangan yang menghancurkan hatinya.
"Nic-Nic..." Suaranya bergetar bersama setetes air mata yang jatuh dan diikuti tetesan lain.
***
Follow akun KaryaKarsa Cece yuk @DessyChandra, agar tidak ketinggalan info & cerita menarik lainnya💕
To be continued
02 November 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Freya
Teen Fiction🔞⚠️ Teen Fiction x Dark Romance. Silakan follow sebelum dibaca agar tidak ketinggalan notifikasi & update❣️ ✔️badboy, cheerleader, pysco. Selamat datang di Harrweals High School, perkenalkan tiga pria paling terkenal karena ketampanan dan pes...