Part 1

314 36 13
                                    

Prolog Freya kemarin Cece edit dikit. Perihal kelas. Baru ingat SMA di NY itu 4 tahun beda dengan di sini, untung segera disadarkan🫣

Halo, pecinta Freya dari zaman kecil di era 𝑴𝒚 𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝑮𝒊𝒓𝒍 & 𝑴𝒚 𝑰𝒏𝒏𝒐𝒄𝒆𝒏𝒕 𝑺𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕𝒂𝒓𝒚 jangan lupa vomen. Sebenarnya kalau mau semakin terhubung dengan cerita ini bisa baca Anderson Siblings dulu, kalau banyak yang mau Cece bagi voucher diskon di KaryaKarsa.

Menemukan typo komen di inline ya😉

Demi apa mulmed Cece hari ini penuh si ganteng Maximilian😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi apa mulmed Cece hari ini penuh si ganteng Maximilian😍

Happy Reading semuanya❣️

***

"Hidupmu datar-datar saja, Freya." Kalimat tersebut dilontarkan Chelsea. "Tidakkah kau ingin punya banyak teman, Sayang."

Posisi Freya yang membelakangi ibunya membuat dia bisa memutar mata dengan leluasa. "Oh, Mom. Hidupku baik-baik saja. Aku bahagia."

Chelsea tidak tahu apa yang membuat putri sulungnya ini begitu phobia dengan sekolah swasta, lalu sepintas kenangan melintasi benaknya-bukankah kejadian itu sudah lama berlalu? Dia saja sudah melupakannya melupakannya selama delapan tahun terakhir.

Bayangan yang sama muncul di pikiran Freya menyesakkan dadanya. Dia mengusap wajah, tidak ingin terhubung lagi dengan masa lalu.

Chelsea menghela napas, mungkin saja Freya masih trauma siapa yang tahu pasti. Dia tidak bisa membayangkan putri sulungnya menanggung kesendirian dan ketakutannya seorang diri.

"Aku pulang." Nicholas muncul di gerbang utama, mendekat untuk mengecup pipi ibunya sekilas, dahinya berkerut melihat punggung kaku adiknya.

"Bagaimana dengan nilaimu?"

Nicholas tersenyum lebar. "Sempurna. Aku bahkan menjadi bintang kelas."

Chelsea tertawa anggun. Tentu saja, dia tahu itu. Putra sulungnya yang sejak usia kanak-kanak selalu juara satu di kelas dan mengoleksi banyak piala. "Itu artinya banyak gadis-gadis yang mengagumimu di sekolah? Apakah kau ingin berbagi kehidupan cintamu dengan Mom?"

Freya menoleh secepat kilat dan memincing. Mata sebiru samudranya menatap mata Nicholas yang serupa dengannya.

Nicholas melirik ibu dan adiknya bergantian, tampak tidak nyaman di bawah tatapan menusuk adiknya. "Tidak ada. Aku sibuk mengejar nilai-nilai bagus."

"Setidaknya ceritakan tentang kencan pertamamu."

Nicholas menghela napas, merapikan sejumput rambut yang jatuh di dahinya. "Oke. Aku akan pergi ke prom night Sabtu nanti."

"Itu akan menjadi kencan pertama yang tidak terlupakan." Mata Chelsea berbinar-binar, canda mencerahkan mata cokelat madunya yang indah. Dia mengatupkan kedua tangan di depan dadanya.

I'm FreyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang