Haruka Sakura Rin

386 27 3
                                    

Haruka.N × Sakura.H × Rin.M

.

.

.

.

.

.

.

.

Air yang tenang. Sosok pemuda berambut hitam menenggelamkan diri di dalam air itu.

Dia membuka mata. Warna mata jernih seperti warna mata air sekarang ini.

" Haru... "

" Haru...! "

Pemuda tadi berdiri di atas kolam renang. Menatap sahabat kecilnya, Makoto Tachibana. Wajah tampan ciri khas laki - laki lembut, Makoto mengulurkan tangan yang di sambut oleh Haruka.

Keluar dari kolam renang lalu di kasih handuk.

Makoto menatap bertanya ke Haruka yang diam seperti melamun. Di tergurnya oleh Makoto. " Ada apa. Apa yang kau pikirkan Haru? "

Haruka masih melamun. Tapi dia mulai menoleh ke Makoto.

" Makoto "

" Hm "

" Musim semi "

' Musim semi? ' Pikir tanya Makoto, masih bersabar menunggu kelanjutan Haruka.

" Musim semi sudah kembali. Apa Sakura, juga kembali." Kata Haruka.

Makoto terpengarah. Menatap Haruka yang juga tengah menatapnya tanpa ekspresi apapun.

" Apa kau mengingat Sakura, sahabat kita?! " Seru Makoto. Ada nada senang di sana.

Haruka mengangguk.
" Samar-samar aku lihat kelopak sakura. Dan ada gadis yang muncul. Dia berdiri bersama kita, di antara kita semua." Mengakhiri cerita memory yang teringat terlintas di kepalanya.

Tatapan Makoto seakan lega, menepuk bahu Haruka.

" Sakura sosok berarti untuk kita, khususnya untukmu dan Rin." Ujar Makoto.

Dalam hati Haruka bertanya. Jika gadis bernama Sakura dalam memorynya tadi, begitu berarti untuknya, kenapa dia sempat melupakannya?

Apa alasan dia melupakan gadis itu?

Makoto menyampirkan tas ke bahu, merhatikan Haruka dalam mode melamun lagi.

" Makoto "

" Hm? "

" Apa Sakura berarti untuk kita... Dan untukku..? "

Makoto tersenyum lembut. Sama seperti tatapan dia pada salah satu kelopak sakura yang jatuh ke kolam.

" Jangan terlalu lama menyelam Haru, kau terlalu lama dalam air sampai lupa keberadaan Sakura berarti untukmu, untuk kita juga."

Haruka memejam mata. Makoto benar. Dia terlalu lama di dalam air. Mungkin dia bisa ingat lebih jelas gadis sakura itu.

Bergemuruh

Tapi...

Setiap lihat bunga sakura. Walau lupa sosok dia. Jantungnya, jantung Haruka Nanase selalu bergemuruh jika lihat kelopak merah muda itu.

Jantung dia tidak melupakan musim seminya. Mempertegas kalau dia berarti untuknya.



...................




REI Ryugazaki, masuk kedalam supermarket bersama senpainya, Nagisa Hazuki.

Ada seorang gadis lewati salah satu rak di samping. Rei melirik. Dia menatap bertanya warna rambut salah satu pengunjung.

S̤̮A̤̮K̤̮Ṳ̮R̤̮A̤̮ C̤̮E̤̮N̤̮T̤̮R̤̮I̤̮K̤̮  ( Hiatus ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang