02

164 10 0
                                    

Donghyuk masuk ke dalam rumah sambil di gendong oleh Johnny, suara tawa kenceng milik si manis memenuhi rumah tak kala Johnny berlari dan membuat nya merasa sedang melayang.

"Jangan berlari John, kau dan donghyuk bisa jatuh" ucap seorang pria manis dan bertubuh kecil.

"Maaf babe, baiklah beruang kesayangan daddy... " Johnny menurunkan donghyuk dan sedikit berjongkok untuk menyamakan tinggi nya dengan sang anak.

"Masuk ke kamar mu, ganti baju lalu langsung ke ruang makan yahh" Johnny mengelus rambut coklat itu lembut.

"Baik daddy, dadah mae!!" Donghyuk berlari ke kamar nya namun sebelum itu dia menempatkan mencium pipi mae nya.

"Aku merindukan mu" Johnny tiba-tiba memeluk ten dengan erat.

"Johnny berhenti lah, bagaimana jika donghyuk melihat?" Ucap ten melepaskan pelukan Johnny dan pergi ke dapur dengan wajahnya yang sudah memerah.

Johnny mengikuti istri mungil nya itu ke dapur dan ikut duduk di meja makan untuk makan siang bersama, nahhh mereka hanya harus menunggu beruang coklat itu berganti ba-

"MAEEEE!!! DADDY!!!!" teriakan donghyuk terdengar sangat nyaring dan mampu menyita perhatian Johnny dan Ten.

Pria manis itu berlari menghampiri kedua orang tua nya dan berdiri di samping sang daddy.

"Daddy di mana pudu? Kenapa dia tidak ada di kamar dad? Mae! Semua baju Pudu tidak ada, dia ke mana mae?!" Donghyuk berucap dengan panik.

"Hey hey tenang sayang" Ten menghampiri donghyuk dan memeluk nya.

"Pudu baru saja berangkat ke Chicago tadi pagi, baer tau kan jika kakek meninggal beberapa bulan lalu? Nenek meminta Pudu untuk menjaga nya di sana, bear mengerti kan?" Ucap ten berusaha menjelaskan.

Donghyuk memeluk mae nya erat dan menenggelamkan wajahnya nya di leher Ten.

"Bear, jangan seperti itu, pudu akan segera kembali dan bisa menemani bear lagi" ucap Johnny memberikan kecupan ringan di kepala sang anak.

"Huung iyaa daddy" ucap nya sambil cemberut.

"Sudah jangan sedih seperti itu, sekarang kita makan yahh, bear lapar?" Tanya Ten

Donghyuk hanya mengangguk mengiyakan.

Akhirnya mereka bertiga makan bersama dengan Johnny dan Ten yang berusaha menghibur donghyuk karena sedih di tinggal pudu nya.

🐻🐻🐻

Setelah makan malam mereka berkumpul di ruang tengah, Ten sibuk menjahit syal sedangkan Johnny dan donghyuck sibuk bermain game di depan TV besar mereka.

"ahhh daddy curang!!" Furstasi donghyuk

"Hey bukan daddy, itu kau saja yang tidak pro bear" ucap Johnny dengan sedikit kekehan

"Berhenti lah berkelahi kalian berdua" ucap Ten yang fokus merajut.

"Heheh iyaa mae" ucap donghyuk lalu duduk di samping Ten.

"Mae sedang buat syal untuk siapa?" Tanya donghyuk.

"Untuk beruang kesayangan mae tentu nya, mae juga buatkan untuk pudu" ucap Ten.

"Hmm mae? Apa jika kita membuat kan syal untuk seseorang berarti kita menyayangi orang itu?" Tanya donghyuk lagi

"Tentu bear" senyum Ten mengembang mendengar pertanyaan polos anaknya.

"Memang nya bear ingin membuatkan syal untuk siapa hm?" Johnny ikut duduk di samping Ten, tapi dia duduk dengan memangku donghyuk.

"Umm untuk mark hyung" ucap donghyuk malu'

"Baiklah biar mae ajarkan yah, pilih warna benang yang ingin bear gunakan" ucap Ten

Donghyuk memilih benang dengan warna putih susu lalu mulai berlajar dengan Ten cara membuat syal

🐻🐻🐻

"AKU BILANG TIDAK DADDY!!" teriakan Mark memenuhi kamar nya.

"Mark apa kau gila? Kau harus menikahi donghyuk MARK!" Jaehyun mulai kehabisan kesabaran nya

"Terserah apa kata daddy! Aku tidak akan hidup dengan pria penyakitan seperti nya!"

BUGHHH!

Satu pukul melayang di rahang mark yang membuat sudut bibirnya berdarah.

"JAEHYUN!! / daddy!" Jeno dan Taeyong masuk ke dlam kamar mark dan melari anak dan ayah itu.

"Jaga ucapan mu Jung! Kau benar-benar tidak tau terimakasih mark! Lihat saja nanti kau akan menyesali ucapan mu dan memohon minta maaf pada donghyuk" ucap Jaehyun marah dan langsung keluar dari kamar mark.

"jae!" Taeyong mencoba memanggil suaminya namun tidak di gubris sama sekali.

Taeyong beralih pada anak sulung nya dan membantu nya duduk di ranjang. Meminta Jeno mengambilkan kompersn untuk lebam mark.

"Sshh" ringis mark pelan.

"Apa kau tidak bisa menerima ucapan daddy mu mark? Dia benar kau harus menerima donghyuk" ucap Taeyong

"Apa mommy juga akan menampar ku seperti daddy? Jawaban ku tetap tidak." Ucap mark mutlak.

Taeyong menghela nafas nya lelah.
"Kalau begitu mommy tidak akan memaksa mu, tapi jika kau sudah menyesal jangan pergi pada mommy"

Mark menatap kepergian mommy nya dan menunduk, bukan karena merenung tapi untuk menetralkan rasa pusing di kepalanya.

"Kau jahat hyung! Jika kau tidak mau biar aku yang membayar hutang mu" ucap Jeno lalu ikut pergi

Mark bingung dengan ucapan Jeno dan saat ingin memanggil Jeno kepala nya kembali pusing. Pasti pukulin jaehyun sangat kuat hingga membuat rasa pening yang sangat.
.
.
.

Jan lupa vote yah cintahh

𝐅𝐎𝐑 𝐘𝐎𝐔 [𝒎𝒂𝒓𝒌𝒉𝒚𝒖𝒄𝒌]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang