🎶🎶🎶🎶
Hanya butuh waktu enam bulan, Sojung sudah bisa menyewa sebuah kios kecil dua lantai untuk butiknya. Lantai pertama khusus untuk menjual baju dan aksesorinya, dan lantai dua khusus untuk produksi. Sojung terjun langsung pada bagian produksi, di tambah dua pekerja tambahan agar Sojung bisa memproduksi banyak produk dalam waktu yang singkat. Untuk penjualan, Sojung serahkan pada Yerin.
Untuk sampai pada tahap ini, tentu saja bukan hal yang mudah bagi Sojung. Namun, berkat Suga, Sojung bisa menjalaninya dengan lebih cepat.
"Selamat datang! Haa?!"
Yerin yang awalnya memasang wajah manisnya, saat menyambut tamu, tiba-tiba saja langsung berubah terkejut.
"Aa...ada yang bisa kubantu?" Yerin tergagap.
"Aku ingin bertemu Sojung."
"Ooh? Ah, baiklah. Tunggu sebentar, Ss..Suga."
Yerin segera berlari ke lantai dua, untuk memanggil Sojung. Mereka kedatangan tamu yang luar biasa.
"Sojung!" teriak Yerin, saat ia membuka pintu.
"Yerin! Kau mengejutkanku!" protes Sojung, karena konstrasinya langsung buyar, saat Yerin muncul dan berteriak. Tidak hanya Sojung yang terkejut, dua pekerja yang membantu Sojung menjahit pun ikut terkejut.
"Coba tebak, siapa yang datang?"
Sojung memperhatikan Yerin. Ia merasa orang yang Yerin maksud pasti membuatnya terkejut. "Apa jangan-jangan, Seokjin?" batin Sojung.
"Siapa?" tanya Sojung hati-hati. Ia sangat berharap bukan Seokjin.
"Coba tebak dulu," pinta Yerin.
"Aku sedang sibuk, Rin. Katakan saja," sahut Sojung, menolak untuk menebak.
"Suga! Bagaimana? Kau terkejut, tidak?" Yerin berteriak heboh.
"Suga?dia sudah datang?" Sojung kini meninggalkan pekerjaannya, dan segera ingin terun ke bawah.
"Eh, tunggu! Kau tidak terkejut?" Yerin menahan Sojung, dan menatap bingung.
"Dia sudah memberitahuku, ketika akan kesini," Sojung menyahut dengan santai.
"Apa? Sojung, sejauh mana hubungan kalian? Kau sudah sering berkomunikasi dengannya?" Yerin terlihat sangat penasaran.
"Hanya komunikasi lewat pesan sosial media. Memangnya kau lupa? Aku sudah berulang kali mengiriminya beberapa barang terbaru? Itu sebabnya usaha kita semakin meningkat."
"Boleh aku ikut? Aku juga ingin berbicara dengannya," Yerin menangkupkan kedua telapak tangannya, memohon pada Sojung.
"Yasudah, ayo," Sojung segera keluar dari ruang produksi, dan turun ke bawah, diikuti oleh Yerin.
"Maaf lama menuggu," Sojung tersenyum saat pandangannya dengan Suga bertemu.
"Kau terlihat sibuk," Suga menatap Sojung.
"Duduk di sini saja," Sojung mengajak Suga untuk duduk di ruangan kecil, bersebelahan dengan meja kasir, namun tak akan terlihat dari luar. Sojung tentu saja harus menjaga keamanan Suga, agar terhindar dari media yang akan menyalahgunakan pertemuan mereka.
"Oh, ya. Kenalakan, ini Yerin. Dia temanku saat kuliah," Sojung memperkenalkan Yerin, karena sejak tadi, Yerin terus menyenggol Sojung dengan sikunya.
"Hai, Yerin," sapa Suga seadanya.
"Hai, juga," Yerin terlihat sangat antusias. Ia bahkan meremas bahu Sojung, saking senangnya.
"Aku pikir, kau bercanda ingin datang ke sini," Sojung membuka obrolan, setelah membawakan tiga minuman kaleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol
FanfictionMemiliki pacar seorang aktor dan penyanyi terkenal tentu hal yang sangat membanggakan. Tapi, hal itu tentu tak selamanya indah. Jadwal yang padat dan aturan-aturan dari agensi, tentu membatasi pertemuan dan ruang gerak mereka. Sojung menjalin hubung...