🎶🎶🎶🎶
Seokjin mendapat waktu beristirahat selama dua hari, sebelum memulai syuting kembali. Entah mendapat keberanian dari mana, Seokjin nekat keluar berjalan-jalan sendiri tanpa pendamping. Bermodal topi, dan kacamata, ia mengunjungi sebuah restoran. Tidak ada yang curiga padanya, sampai pada saat ia selesai makan, dan hendak membayar. Salah satu pengunjung mengenali Seokjin, hanya dari postur tubuhnya.
"Kau Kim Seokjin, kan?" salah seorang wanita memberanikan diri mendekati Seokjin yang sedang berdiri di kasir.
Seokjin tak menjawab. Ia hanya menurunkan topinya lebih rendah, agar wajahnya tak dikenali. Namun sikap Seokjin itu, justru mengundang banyak orang yang penasaran. Mereka mulai mendekat, dan mengepung Seokjin.
Merasa tidak baik-baik saja, Seokjin segera melarikan diri setelah meninggalkan sejumlah uang di meja kasir. Melihat Seokjin lari, sebagian besar penggemar Seokjin justru ikut mengejar Seokjin. Mereka dengan semangat ingin meminta foto sang idol tersebut.
"Ah, sial!" Seokjin terus berlari, berharap mendapat tempat untuk bersembunyi.
Seokjin melihat sebuah mobil yang baru saja keluar dari sebuah cafe. Ia mempercepat laju larinya, dan segera membuka pintu mobil. Seokjin bersyukur, pengemudinya belum mengunci pintu mobilnya.
"Yak! Siapa kau!"
"Cepat, jalankan saja mobilnya. Cepat!" teriak Seokjin. Ia panik, karena para penggemar mengejarnya, dan hampir mendekati mobil.
"Oh? Kau? Jin hyung?"
Seokjin menatap wajah pengemudi dari spion.
"Jungkook? Syukurlah. Cepat! Mereka mengajarkan."
Jungkook melajukan mobilnya, meninggalkan gerombolan penggemar Seokjin yang terlihat kesal, karena gagal mengejar Seokjin.
"Ahhh...," Seokjin bernafas lega, saat mereka sudah berada di jalan.
"Hyung... bagaimana bisa kau dikejar mereka?"
"Ya begitulah. Tadi aku makan di sebuah restoran, dan mereka mengenaliku," sahut Seokjin santai.
"Kau sendirian?"
"Ya. Aku sedang libur. Menejerku juga istirahat di rumahnya."
"Waaah, kau berani sekali. Aku yakin, sebentar lagi akan ada berita, seorang Kim Seokjin dikejar-kejar oleh penggemarnya," Jungkook tertawa terbahak-bahak.
"Ya sepertinya begitu," Seokjin ikut tertawa.
"Oh ya, bagaimana kabarmu? Apa kegiatanmu?" Seokjin kini bertanya tentang Jungkook.
"Ah, aku? Aku bekerja di sebuah bank. Aku masih ada waktu 30 menit. Aku harus mengantarmu kemana?"
"Sebenarnya aku tadi membawa mobil, tapi tidak mungkin aku kembali ke tempat itu. Bisa kau antarkan aku ke apartemen?"
"Baiklah. Tidak masalah," Jungkook mengangguk setuju, setelah Seokjin menunjukkan lokasi apartemennya.
"Bagaimana kabar Sojung?"
"Wah, kau masih belum melupakan Sojung?" Jungkook terkekeh.
Seokjin tak menjawab. Ia menunggu Jungkook menjawab pertanyaannya.
"Sojung Nuna baik-baik saja."
"Benarkah? Apa kesibukannya sekarang?"
"Ia baru saja pulang dari Paris. Dia belajar menjadi seorang desainer. Rencananya dia dan Yerin akan membuka usaha butik."
"Paris?"
"Hmm...," Jungkook mengangguk.
"Apa dia sudah lama di sana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol
أدب الهواةMemiliki pacar seorang aktor dan penyanyi terkenal tentu hal yang sangat membanggakan. Tapi, hal itu tentu tak selamanya indah. Jadwal yang padat dan aturan-aturan dari agensi, tentu membatasi pertemuan dan ruang gerak mereka. Sojung menjalin hubung...