Bab 15: Perpisahan Mengikhlaskan

44 15 13
                                    

Hallo readers

Sebelum membaca jangan lupa buat vote dan follow aku ya Readers

Jangan lupa komen juga Readers.

Jadilah pembaca yang baik, untuk tidak mengplagiat cerita ku :)

selamat membaca Readers :)

.

.

.

.

*****

*Acara Perpisahan

Kirap obor lampu, di mulai dengan murid-murid menggunakan baju adat yang di tentukan di malam hari. Acha berada di urutan pertama karena menggunakan baju adat yang khusus yaitu adat Bali. Tetapi dia sendirian tidak ada pasangan seperti peserta lainnya karena seharusnya di samping Acha adalah Dion. Awalnya dia mencoba profesional untuk tetap tersenyum dan seolah-olah menggandeng pasangannya.

"kenapa yang didepan sendirian ya?" tanya orang-orang

"kasian yang di depan gak ada temannya"

"senyumnya kek gak ikhlas ya"

"dia gandeng siapa lagi tuh anak"

"aneh banget"

Begitulah ocehan warga setempat yang menontonnya. Tiba-tiba Acha sedih mendengar itu dia terdiam dalam lamunannya.

Pov Acha

"cha, gak usah sedih ya. Gua disini"

"Dion, lo" acah menengok kesamping ke arah Dion.

"lo dari mana aja?" tanya nya lagi

"sorry ya lama" jawab Dion

"jangan tinggalin Acha ya ion, Acha gak mau sendiri"

"tenang gua dan teman-teman disini kok" jawabnya lagi

Acha merasa bahagia sekali disaat yang penting ini Dion hadir, akan tetapi kebahgian itu tak berujung lama. Ketika kirab obor telah sampai disekolah, saatnya semua wisudawan menaiki pangung penghormatan dan di saat itu Dion izin pamit.

"cha jaga diri baik-baik ya"

"gua pamit dulu, jangan sedih ya. Ntar gak cantik lagi. make up nya luntur. Katanya mau jadi cewek bali" sahut Dion tersenyum sambil perlahan menghilang.

"e el elo mau kem...." Acha belum selesai bicara Dion telah menghilang. Dan seketika itu air mata Acha jatuh tak terehenti. Dia hanya menyekanya dengan tisu perlahan agar tidak merusak make up nya.

Pov pengarang

"Acha cantik ya pakek adat bali, dia juga ceria banget malam ini tidak seperti kemarin yang baru di tinggal Dion" sahut salah satu guru yang memperhatikan kirab obor lampu nya.

" iya ya bu, eh bentar" jawab guru yang lain

"kenapa?"

" itu sepertinya dia sedang bicara sama sesorang, tapi siapa?" tunjuk guru itu.

"astaga anak itu udah mulai menghalu sepertinya" ujar ibu-ibu di sebelahnya.

Semua siswa-siswi menepati tempat di atas pangungg. Mereka akan menyanyikan lagu perpisahan. Sengaja satu tempat dikosongkan dan itu teppat di samping Acha. Tempat itu adalah tempat duduk yang seharusnya Dion tempati.

"Trima kasihku ku ucapkan pada guruku yang tulus
Ilmu yang berguna....." semua siswa-siswi kelas bernyanyi.

Setelah lagu pertama slesai di akhir lagu saatnya pemberian bunga mawar merah kepada guru-guru tercinta. Semuanya memberi bunga kepada guru favoritnya masing-masing setelah itu melanjutkan lagu ke dua yaitu tentang sahabat lagu kepompong.

"Dulu kita sahabat berteman bagai ulat Berharap jadi kupu-kupu Kini kita berjalan berjauh-jauhan Kau jauhi diriku karna sesuatu......." (menyanyikan lagu) dan disusul untuk memberikan bunga mawar kepada sahabatnya masing-masing, Yang lainnya memberikan bunga mawar merah keteman-temannya. Hanya Acha yang memegang bunga mawar putih. Karena dulu ia pernah meminta bunga mawar putih saat perpisahan pada Dion dan Dion selalu menjulukinya white rose flower.

Ketika semuanya memberikan bunga pada sahabatnya masing-masing. Acha menangis sambil menunduk dan melihat bunga yang iya pegang. Hal itu memicu orang-orang yang melihat terutama guru-guru nya menangis karena guru-guru dan kawan-kawannya paham apa yang Acha maksud. Kemudian mic di berikan kepada Acha oleh Bella. Mungkin ia ingin mengatakan sesuatu.

"selamat malam semuanya. Maaf Acha tidak bisa memberikan bunga Acha kepada siapapun. Karena dia tidak bisa digantikan dengan siapapun. Mungkin kalian juga merasa kehilangan (Acha melihat teman-temannya di belakangnya) tapi Acha jauh lebih kehilan. Sosok sahabat Acha yang selalu menemani Acha meninggalkan Acha sendirian. Acha tidak akan memberikan bunga pada siapapun dan mungkin tidak akan mendapatkan bunga dari siapapun. Dulu dia pernah bilang akan memberiku bunga mawar putih yang cantik" air mata Acha tumpah. Bunda yang melihat anaknya yang sedih dari kejauhan tak bisa menahan air matanya juga.

ketika Acha mengatakan sedemikian tiba-tiba Bella, Lili, Umi, Shasa, Irfan dan Cahya menunduk dan memberikan bunga mawar putih kepadanya.

"kaliannnn" ucap Acha, teman-teman Acha memeluknya erat

"Cha, masih adaa kita jangan bersedih ya" ucap Lili

"untuk itu ada satu lagu yang ingin aku dan teman-teman ucapkan semoga kau yang disana mendengarkannya" ucap Acha sekali lagi

"Tak pernah terpikir olehku Tak sedikit pun kubayangkan Kau akan pergi Tinggalkan ku sendiri...." ( menyanyikan lagu st 12 saat terakhir)

Setelah perpisahan itu Acha mencoba mengikhlaskaan kepergian Dion dia juga harus melanjutkan pendikannya. Acha akhirnya di perintahkan oleh orang tuanya untuk tinggal di pesantren. Dia pun pamit ke makam sahabatnya.

"ion, see you 3 tahun lagi ya. Gua akan selalu mendoakan lo dari jauh. Gua akan pergi ion. gu gua harus mondok. Gua akan banyak belajar agama agar gua bisa mendoakan lo" pamit Acha

"ion, jangan lupa muncul dalam mimpiku ya, gua rindu" lanjut Acha. " ion, jujur gua kesepian hiks hiks"

Beberapa tahun kemudian setelah semunya terjadi dan Acha sudah ikhlas. Semenjak itu juga tidak ada satu laki-laki yang bisa mendapatkan hatinya seutuhnya meski Acha telah mencoba berkali-kali. Setelah Acha beranjak kuliah dia meraskan bertemu dengan orang yang ada dalam masa lalunya kembali.

Bruggghhttt bruggg

"eh sorry sorry gua gak sengaja" suara cowok yang menabrak Acha.

"ga gak apa-apa kokkk...." jawab Acha yang sedikit familiar dengan suara itu

"suara ituuu" ucap Acha lagi.

BERSAMBUNG


*ilustrasi bunga putih yang harusnya di berikan pada dion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ilustrasi bunga putih yang harusnya di berikan pada dion

Sebelum Kejadian ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang